10 Anime yang Ending-nya Benar-benar Berbeda dari Manga
Jum'at, 01 April 2022 - 22:31 WIB
5. Hellsing
Hellsing asli melakukan yang terbaik untuk setia terhadap manga yang diadaptasinya. Masalahnya, manga vampir itu masih baru saat anime-nya dibuat. Itu artinya, sebagian besar anime itu diisi filler. Serial itu juga dibatalkan lebih cepat tanpa tahu apakah ending manga yang harus diadaptasinya.
4. Claymore
Anime ini tidak mengadaptasi seluruh manga-nya. Tapi, anime ini menyelesaikan sebuah busur cerita. Tapi, penggemar manga-nya menganggap ending anime ini adalah salah satu yang paling tidak memuaskan dari semua adaptasi anime. Ending-nya menampilkan karakter utamanya bertarung dengan musuhnya. Alih-alih memberikan pertarungan yang sesungguhnya, itu adalah kemenangan mudah, dengan penambahan kekuatan yang membuat penonton kaget dan kecewa.
3. Soul Eater
Anime ini dianggap mengecewakan penggemarnya terkait ending-nya yang berbeda dari manga-nya. Anime-nya membuat banyak perubahan ke cerita yang turut mengubah ending-nya. Karakternya masuk kubu berbeda dalam pertarungan atau kalah dalam pertarungan yang mereka menangkan di anime. Itu menyebabkan percabangan dari manga yang membuat banyak penggemarnya tidak puas.
2. Fruits Basket
Anime asli Fruits Basket adalah contoh halangan yang bisa dihadapi produksi anime keika mengadaptasi manga yang berjalan lama. Manga-nya punya lebih banyak plot yang bisa dimasukkan ke episode anime. Itu artinya ceritanya diringkas dan ending-nya lebih dulu muncul di anime ketimbang manga, yang menampilkan lebih bayak karakter dan plot lain selain pusat kisah cintanya.
1. Shaman King
Anime ini punya ending yang memecah penggemar. Baik di anime dan manga, Hao sukses menjadi Raja Dukun. Dia mutuskan menggunakan kekuatan itu untuk menghancurkan kemanusiaan, yang dia percayai tidak layak untuk terus eksis. Di manga, para pahlawan berhasil meyakinkannya untuk memberi kesempatan dunia sekali lagi untuk membuktikan kalau dunia layak eksis. Tap di anime, para pahlawan menganggap Hao sebagai ancaman dan membunuhnya.
Hellsing asli melakukan yang terbaik untuk setia terhadap manga yang diadaptasinya. Masalahnya, manga vampir itu masih baru saat anime-nya dibuat. Itu artinya, sebagian besar anime itu diisi filler. Serial itu juga dibatalkan lebih cepat tanpa tahu apakah ending manga yang harus diadaptasinya.
4. Claymore
Anime ini tidak mengadaptasi seluruh manga-nya. Tapi, anime ini menyelesaikan sebuah busur cerita. Tapi, penggemar manga-nya menganggap ending anime ini adalah salah satu yang paling tidak memuaskan dari semua adaptasi anime. Ending-nya menampilkan karakter utamanya bertarung dengan musuhnya. Alih-alih memberikan pertarungan yang sesungguhnya, itu adalah kemenangan mudah, dengan penambahan kekuatan yang membuat penonton kaget dan kecewa.
3. Soul Eater
Anime ini dianggap mengecewakan penggemarnya terkait ending-nya yang berbeda dari manga-nya. Anime-nya membuat banyak perubahan ke cerita yang turut mengubah ending-nya. Karakternya masuk kubu berbeda dalam pertarungan atau kalah dalam pertarungan yang mereka menangkan di anime. Itu menyebabkan percabangan dari manga yang membuat banyak penggemarnya tidak puas.
2. Fruits Basket
Anime asli Fruits Basket adalah contoh halangan yang bisa dihadapi produksi anime keika mengadaptasi manga yang berjalan lama. Manga-nya punya lebih banyak plot yang bisa dimasukkan ke episode anime. Itu artinya ceritanya diringkas dan ending-nya lebih dulu muncul di anime ketimbang manga, yang menampilkan lebih bayak karakter dan plot lain selain pusat kisah cintanya.
1. Shaman King
Anime ini punya ending yang memecah penggemar. Baik di anime dan manga, Hao sukses menjadi Raja Dukun. Dia mutuskan menggunakan kekuatan itu untuk menghancurkan kemanusiaan, yang dia percayai tidak layak untuk terus eksis. Di manga, para pahlawan berhasil meyakinkannya untuk memberi kesempatan dunia sekali lagi untuk membuktikan kalau dunia layak eksis. Tap di anime, para pahlawan menganggap Hao sebagai ancaman dan membunuhnya.
(alv)
tulis komentar anda