4 Anime dan Manga yang Ditinggal Penulis sebelum Tamat
Senin, 21 Maret 2022 - 19:56 WIB
Anime dan manga adalah dua platform yang tidak bisa dipisahkan. Manga adalah komik khas Jepang yang biasanya akan diadaptasi ke bentuk animasi yang disebut anime. Banyak manga populer yang juga menemukan kesuksesan saat diadaptasi menjadi anime.
Karenanya, keberadaan mangaka atau penulis manga sangat penting tak hanya untuk manga, tapi juga anime-nya. Mangaka inilah kekuatan terbesar dalam penceritaan manga yang diadaptasi ke anime-nya. Memang, tak jarang anime memasukkan filler untuk menambah elemen dramatis. Tapi, ada juga yang menambahkan filler karena cerita anime-nya lebih cepat daripada manga-nya.
Pesatnya industri manga dan anime di Jepang memaksa para mangaka bekerja keras. Tak jarang, mereka jatuh sakit dan terpaksa berhenti menulis manga untuk sementara waktu. Kesehatan mangaka adalah isu besar di industri ini. Jika mereka meninggal dunia, maka kelanjutan manga dan anime-nya pun jadi tak menentu.
Namun, itulah yang terjadi. Sejumlah manga dan anime tidak bisa berlanjut karena penulisnya wafat. Meskipun ada yang masih berjalan, maka manga dan anime itu ditulis orang lain. Hasilnya terkadang tidak memuaskan. Manga dan anime mana yang tidak bisa tamat karena penulisnya wafat? Berikut ulasannya!
1. Fujiko F Fujio — Doraemon
Doraemon adalah manga dan anime yang sangat populer di Jepang, dan, terutama, Asia. Karakter ini diciptakan Fujiko F Fujio. Manga dan anime yang masuk genre Kodomomuke ini disukai anak-anak. Karakter Doraemon juga telah menjadi barang koleksi yang bertebaran di mana-mana.
Doraemon berkisah tentang robot kucing dari abad 22 yang dikirim ke abad di era cerita ini berjalan. Doraemon harus membantu leluhur penciptanya, Nobita Nobi, menghadapi semua masalah agar bisa berhasil di masa depan. Sayang, cerita ini tidak tamat. Fujio meninggal dunia sebelum memberikan konklusi atas cerita yang ditulisnya. Dia mengembuskan napas terakhir pada 23 September 1996 karena gangguan fungsi hati.
2. Kentaro Miura — Berserk
Berserk ber-setting di dunia fantasi gelap yang terinspirasi Eropa abad pertengahan. Ceritanya berpusat pada karakter utamanya, Guts. Dia adalah seorang tentara bayaran tunggal. Dia harus melawan Griffith, pemimpin grup tentara bayaran bernama Band Elang.
Kentaro Miura menulis manga ini sejak akhir 1980-an. Pada 1990-an, manga ini diadaptasi menjadi anime. Tak kurang, manga ini telah beberapa kali diadaptasi menjadi anime. Sayang, cerita Berserk tidak pernah mencapai konklusi karena pada 6 Mei 2021, Miura meninggal dunia. Kematian Miura mengemukakan masalah kesehatan dan kesejahteraan penulis manga di tengah deadline ketat.
3. Yoshito Usui — Crayon Shin-Chan
Crayon Shin-Chan adalah serial dengan karakter utama anak-anak, tapi tidak cocok untuk anak-anak karena temanya yang terkadang terlalu seksual. Serial ini berpusat pada karakter utamanya, Shinosuke Nobara alias Shin-Chan. Dia adalah bocah berusia 5 tahun yang masih duduk di bangku TK.
Sayang, cerita Shin-Chan tidak pernah tamat karena penulisnya, Yoshito Usui, tewas setelah jatuh ke jurang. Kecelakaan itu terjadi pada 2009 ketika Usui sedang melakukan pendakian di Pegunungan Arafune. Serial ini pun tidak pernah selesai.
4. Yuki Shinkiba — Shindere Shoujo to Kodoku na Shinigami
Serial berjudul panjang ini berkisah tentang Akira, seorang siswa kelas 2 SMP. Hari-harinya berubah setelah kehadiran seorang siswa pindahan misterius bernama Matsushiro Nishigami. Dia memperkenalkan diri sebaggai seorang shinigami dan siapa pun yang dekat denganya akan mati.
Serial ini hiatus setelah chapter 20 dipublikasikan pada 29 Maret 2013 karena penulisnya, Himura Masaki, sakit. Namun, serial ini tidak pernah dilanjutkan lagi setelah pada 17 Juni 2015, Himura meninggal dunia karena kanker. Volume terakhir serial itu akhirnya hanya diterbitkan dengan format digital pada 24 September tahun tersebut.
Karenanya, keberadaan mangaka atau penulis manga sangat penting tak hanya untuk manga, tapi juga anime-nya. Mangaka inilah kekuatan terbesar dalam penceritaan manga yang diadaptasi ke anime-nya. Memang, tak jarang anime memasukkan filler untuk menambah elemen dramatis. Tapi, ada juga yang menambahkan filler karena cerita anime-nya lebih cepat daripada manga-nya.
Pesatnya industri manga dan anime di Jepang memaksa para mangaka bekerja keras. Tak jarang, mereka jatuh sakit dan terpaksa berhenti menulis manga untuk sementara waktu. Kesehatan mangaka adalah isu besar di industri ini. Jika mereka meninggal dunia, maka kelanjutan manga dan anime-nya pun jadi tak menentu.
Namun, itulah yang terjadi. Sejumlah manga dan anime tidak bisa berlanjut karena penulisnya wafat. Meskipun ada yang masih berjalan, maka manga dan anime itu ditulis orang lain. Hasilnya terkadang tidak memuaskan. Manga dan anime mana yang tidak bisa tamat karena penulisnya wafat? Berikut ulasannya!
1. Fujiko F Fujio — Doraemon
Doraemon adalah manga dan anime yang sangat populer di Jepang, dan, terutama, Asia. Karakter ini diciptakan Fujiko F Fujio. Manga dan anime yang masuk genre Kodomomuke ini disukai anak-anak. Karakter Doraemon juga telah menjadi barang koleksi yang bertebaran di mana-mana.
Doraemon berkisah tentang robot kucing dari abad 22 yang dikirim ke abad di era cerita ini berjalan. Doraemon harus membantu leluhur penciptanya, Nobita Nobi, menghadapi semua masalah agar bisa berhasil di masa depan. Sayang, cerita ini tidak tamat. Fujio meninggal dunia sebelum memberikan konklusi atas cerita yang ditulisnya. Dia mengembuskan napas terakhir pada 23 September 1996 karena gangguan fungsi hati.
2. Kentaro Miura — Berserk
Berserk ber-setting di dunia fantasi gelap yang terinspirasi Eropa abad pertengahan. Ceritanya berpusat pada karakter utamanya, Guts. Dia adalah seorang tentara bayaran tunggal. Dia harus melawan Griffith, pemimpin grup tentara bayaran bernama Band Elang.
Kentaro Miura menulis manga ini sejak akhir 1980-an. Pada 1990-an, manga ini diadaptasi menjadi anime. Tak kurang, manga ini telah beberapa kali diadaptasi menjadi anime. Sayang, cerita Berserk tidak pernah mencapai konklusi karena pada 6 Mei 2021, Miura meninggal dunia. Kematian Miura mengemukakan masalah kesehatan dan kesejahteraan penulis manga di tengah deadline ketat.
3. Yoshito Usui — Crayon Shin-Chan
Crayon Shin-Chan adalah serial dengan karakter utama anak-anak, tapi tidak cocok untuk anak-anak karena temanya yang terkadang terlalu seksual. Serial ini berpusat pada karakter utamanya, Shinosuke Nobara alias Shin-Chan. Dia adalah bocah berusia 5 tahun yang masih duduk di bangku TK.
Sayang, cerita Shin-Chan tidak pernah tamat karena penulisnya, Yoshito Usui, tewas setelah jatuh ke jurang. Kecelakaan itu terjadi pada 2009 ketika Usui sedang melakukan pendakian di Pegunungan Arafune. Serial ini pun tidak pernah selesai.
4. Yuki Shinkiba — Shindere Shoujo to Kodoku na Shinigami
Serial berjudul panjang ini berkisah tentang Akira, seorang siswa kelas 2 SMP. Hari-harinya berubah setelah kehadiran seorang siswa pindahan misterius bernama Matsushiro Nishigami. Dia memperkenalkan diri sebaggai seorang shinigami dan siapa pun yang dekat denganya akan mati.
Serial ini hiatus setelah chapter 20 dipublikasikan pada 29 Maret 2013 karena penulisnya, Himura Masaki, sakit. Namun, serial ini tidak pernah dilanjutkan lagi setelah pada 17 Juni 2015, Himura meninggal dunia karena kanker. Volume terakhir serial itu akhirnya hanya diterbitkan dengan format digital pada 24 September tahun tersebut.
(alv)
Lihat Juga :
tulis komentar anda