Ini Alasan Simon Leviev 'The Tinder Swindler' Tidak Dipenjara meski Tipu Banyak Perempuan

Rabu, 16 Februari 2022 - 11:40 WIB
Simon Leviev tetap bisa menghirup udara bebas setelah menipu banyak perempuan di aplikasi Tinder. Foto/Netflix
JAKARTA - Nama Simon Leviev menjadi beken berkat populernya film dokumenter The Tinder Swindler. Simon dengan penipuannya yang terencana berhasil menipu banyak perempuan dari berbagai negara.

Layaknya sistem Ponzi, Simon memanipulasi korbannya untuk mencuri uang mereka. Polanya, uang dari perempuan satu akan ia gunakan untuk menjadi “modal” menipu perempuan lainnya dari negara yang berbeda.

Melalui aplikasi kencan Tinder, Simon menggunakan identitas dan kehidupan palsu dalam menjerat mangsanya. Kepada korbannya, Simon akan mengatakan bahwa ia bekerja di industri persenjataan, lalu esoknya dengan orang yang berbeda ia akan mengatakan bahwa dirinya adalah agen, dan seterusnya.



Modus ini kemudian didukung dengan perilaku royal Simon pada perempuan yang akan menjadi calon korbannya, ia akan membawa sang perempuan pergi dengan jet pribadi, makan di restoran mahal atau membawanya ke hotel bintang 5. Apa pun Simon lakukan demi menarik simpati perempuan tersebut. Ia bahkan menjanjikan menikahi mereka.

Baca Juga: 6 Fakta Kasus Simon Leviev yang Tak Diungkap dalam Tinder Swindler



Foto: Netflix

Setelah Simon mendapat simpati dan rasa suka yang setimpal dari korban, di sinilah jebakan dimulai. Simon akan mengandalkan perasaan cinta atau simpati mereka untuk memeras uangnya. Ia akan mengarang cerita bahwa dirinya berada dalam situasi berbahaya yang membuat dirinya tak bisa menggunakan uangnya di bank. Ia lalu meminjam uang pada mereka.

Baca Juga: 10 Girl Group K-Pop dengan Penonton Non-organik Terbanyak di YouTube, 5 Besar Diisi Grup Top

Sebagai orang yang mencintai Simon, para korban tentu tidak akan berpikir panjang mengirimkan belasan atau puluhan ribu dolar untuk membantu Simon. Seperti yang Cecilie lakukan, ia langsung menghubungi kantor kartu kredit miliknya agar memberikan akses kepada Simon. Atau seperti Pernilla yang tanpa berpikir panjang memberikan USD30 ribu untuk perjalanan “bisnis” Simon.

Meskipun korban Simon sudah banyak, itu tidak membuat Simon bisa dipenjara dengan mudah. Ia memang pernah dipenjara selama 5 bulan meskipun kembali dibebaskan karena kondisi pandemi COVID 19. N

Namun itu bukan untuk kasus penipuan yang dilakukan pada para perempuan yang ditemuinya di Tinder. Kini, Simon kembali menjalani hidup mewah dengan bekerja sebagai konsultan bisnis.



Foto: Netflix

Nah, alasan utama Simon tidak atau sulit dipenjara adalah karena tidak adanya bukti kriminal saat pemindahan uang dari para korban ke rekening Simon. Semuanya memberikan uang dengan sukarela kepada pria itu.

Mengutip 24news Recorder, pengacara Brenda Alvarez yang kerap menangani kasus perempuan di Peru mengatakan bahwa investigasi untuk menyelidiki kasus kejahatan penculikan tidak sama dengan investigasi kasus saat orang tersebut dihubungi melalui media sosial, jatuh cinta, dan datang ke suatu tempat atas keinginannya sendiri.

"Akan sangat sulit untuk korban menuntut keadilan atas kasus ini karena secara teknis, korban dengan sukarela memberikan uangnya kepada pelaku atas dasar rasa sayang," ujar Brenda yang juga anggota LSM Justicia Verde.

Sementara itu, menurut pengacara spesialisasi hukum digital Erick Iriarte Ahon, hal yang paling sulit dari kasus penipuan oleh Simon adalah saat para korban harus berargumen tentang sejauh mana Simon memengaruhi mereka secara ekonomi atau psikologis.

Baca Juga: 5 Momen Lamaran Paling Romantis dalam Drama Korea, Gong Yoo Menang Banyak
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More