8 Tanda Orang dengan Kecerdasan Emosional Rendah

JAKARTA - Apakah kamu pernah melihat orang yang tidak bisa mengendalikan emosinya? Atau kamu sendiri ternyata merasakan hal tersebut?

Mungkin ini merupakan salah satu tanda bahwa orang tersebut atau kamu memiliki kecerdasan emosional yang rendah. Kecerdasan emosional yang rendah ditandai dengan ketidakmampuan untuk memahami emosi diri sendiri dan emosi orang lain.

Kecerdasan emosional sangat penting untuk membantu kita menjalin hubungan dengan berbagai orang dalam hidup kita. Tak hanya dengan orang lain, kecerdasan emosional yang rendah juga berdampak buruk pada pada kesehatan mental.



Berikut ini adalah sembilan tanda seseorang memiliki kecerdasan emosional yang rendah, mengutip dari artikel Verywellmind yang sudah dikurasi secara medis.

1. Selalu Merasa Dirinya Benar

Foto: Thirdman/Pexels

Kita mungkin mengenal seseorang yang selalu bertengkar atau berdebat dengan orang lain. Entah itu teman, keluarga, rekan kerja, bahkan orang asing.

Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah akan sering berdebat tentang berbagai hal sambil melakukan penolakan untuk mendengarkan yang orang lain katakan. Bahkan ketika orang lain menunjukkan bukti bahwa lawan bicaranya salah, mereka akan berpendapat bahwa fakta yang orang lain berikan salah.

Dengan berbagai cara mereka harus menang dan mereka merasa tidak mungkin hanya mengatakan “setuju dan tidak setuju”.

2. Tidak Menyadari Perasaan Orang Lain

Foto: Yan Krukov/Pexels

Orang yang memiliki kecerdasan emosional rendah tidak menyadari perasaan orang lain. Sebagian dari mereka mungkin terkejut ketika pasangannya tiba-tiba marah pada mereka. Mereka juga mungkin terkejut jika rekan kerja tidak menyukai mereka. Tidak hanya itu, mereka juga kesel ketika orang lain berharap mereka tahu yang mereka rasakan.

3. Perilakunya Kurang atau Tidak Peka

Foto: Yan Krukov/Pexels

Sebagian besar dari orang dengan kecerdasan emosional rendah tidak mengerti cara mengungkapkan sesuatu dengan benar. Mereka juga mungkin gagal memahami waktu yang tepat dan waktu yang tidak tepat untuk mengatakan sesuatu.

Karena mereka merasa kesulitan dalam memahami emosi orang lain, jadi bukan hal yang mengherankan jika mereka tidak mampu untuk menafsirkan dan merespons nada dan suasana emosional dengan tepat.