5 Hal yang Tidak Klise dari Serial Layangan Putus

Sabtu, 29 Januari 2022 - 10:00 WIB
Serial Layangan Putus penuh dengan karakter-karakter menarik yang tidak klise. Foto/WeTV
JAKARTA - Serial Layangan Putus menarik perhatian penonton karena ceritanya yang berbeda dengan kebanyakan sinetron di Indonesia.

Mulai dari pribadi para karakternya yang kompleks hingga alur ceritanya yang mengalir lancar, selalu berhasil membuat penonton terbawa emosi, gemas, hingga dongkol. Ini semua dilakukan tanpa mengorbankan logika alias ceritanya tetap masuk akal.

Nah, berikut ini lima hal yang tidak klise dari serial Layangan Putus yang membuat kisahnya layak diacungi jempol.

1. Istri Terzalimi yang Melawan





Foto: WeTV

Karakter Kinan (Putri Marino) digambarkan sebagai perempuan cerdas. Ia langsung menyelidiki begitu instingnya merasa ada yang berubah dari suaminya, Aris (Reza Rahadian).

Ia mengumpulkan bukti-bukti perselingkuhan suaminya, lantas mengonfrontirnya langsung ke Aris, juga ke selingkuhan suaminya, Lydia (Anya Geraldine). Ini berbeda dengan kebanyakan karakter perempuan atau istri dalam sinetron yang biasanya pasrah saja saat suaminya berlaku tidak adil.

2. Selingkuhan yang Benar-Benar Cinta



Foto: WeTV

Dalam produk budaya pop, karakter perempuan yang jadi selingkuhan umumnya digambarkan sebagai perempuan nakal yang hanya mengincar harta laki-laki. Tapi Lydia digambarkan sebagai perempuan yang benar-benar cinta pada Aris.

Ini dibuktikan saat ada seorang pria yang lebih muda dan lebih kaya dari Aris mendekatinya, tapi Lydia bergeming. Ini membuat karakternya tak sepenuhnya jahat. Lydia sebenarnya hanyalah bucin yang sudah masuk jebakan cinta buta.

Baca Juga: Belajar soal Hubungan Manipulatif dari Serial Layangan Putus

3. Profesi Selingkuhan yang Terhormat



Foto: WeTV

Lydia juga digambarkan sebagai sosok cerdas dengan pekerjaan sebagai psikolog anak. Di satu sisi, karakternya sebagai peselingkuh digambarkan lebih kompleks karena ia punya profesi terhormat.

Namun di sisi lain, ini sekaligus menjadi ironi bahwa seorang psikolog anak yang semestinya punya empati tinggi, tapi ternyata tetap rela menghancurkan rumah tangga orang lain, yang tentu saja juga memenngaruhi kondisi psikologis anak Kinan dan Aris.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More