5 Hal yang Tidak Klise dari Serial Layangan Putus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Serial Layangan Putus menarik perhatian penonton karena ceritanya yang berbeda dengan kebanyakan sinetron di Indonesia.
Mulai dari pribadi para karakternya yang kompleks hingga alur ceritanya yang mengalir lancar, selalu berhasil membuat penonton terbawa emosi, gemas, hingga dongkol. Ini semua dilakukan tanpa mengorbankan logika alias ceritanya tetap masuk akal.
Nah, berikut ini lima hal yang tidak klise dari serial Layangan Putus yang membuat kisahnya layak diacungi jempol.
1. Istri Terzalimi yang Melawan
Foto: WeTV
Karakter Kinan (Putri Marino) digambarkan sebagai perempuan cerdas. Ia langsung menyelidiki begitu instingnya merasa ada yang berubah dari suaminya, Aris (Reza Rahadian).
Ia mengumpulkan bukti-bukti perselingkuhan suaminya, lantas mengonfrontirnya langsung ke Aris, juga ke selingkuhan suaminya, Lydia (Anya Geraldine). Ini berbeda dengan kebanyakan karakter perempuan atau istri dalam sinetron yang biasanya pasrah saja saat suaminya berlaku tidak adil.
2. Selingkuhan yang Benar-Benar Cinta
Foto: WeTV
Dalam produk budaya pop, karakter perempuan yang jadi selingkuhan umumnya digambarkan sebagai perempuan nakal yang hanya mengincar harta laki-laki. Tapi Lydia digambarkan sebagai perempuan yang benar-benar cinta pada Aris.
Ini dibuktikan saat ada seorang pria yang lebih muda dan lebih kaya dari Aris mendekatinya, tapi Lydia bergeming. Ini membuat karakternya tak sepenuhnya jahat. Lydia sebenarnya hanyalah bucin yang sudah masuk jebakan cinta buta.
Baca Juga: Belajar soal Hubungan Manipulatif dari Serial Layangan Putus
3. Profesi Selingkuhan yang Terhormat
Foto: WeTV
Lydia juga digambarkan sebagai sosok cerdas dengan pekerjaan sebagai psikolog anak. Di satu sisi, karakternya sebagai peselingkuh digambarkan lebih kompleks karena ia punya profesi terhormat.
Namun di sisi lain, ini sekaligus menjadi ironi bahwa seorang psikolog anak yang semestinya punya empati tinggi, tapi ternyata tetap rela menghancurkan rumah tangga orang lain, yang tentu saja juga memenngaruhi kondisi psikologis anak Kinan dan Aris.
4. Karakter Suami Istri yang Cukup Kompleks
Foto: WeTV
Kinan dan Aris digambarkan sebagai karakter yang cukup abu-abu, tidak selamanya putih atau hitam. Aris, meski selingkuh, tapi ia tetap mencintai Kinan dan sangat terpukul bahkan menangis tersedu-sedu saat bayi dalam kandungan Kinan meninggal.
Sementara Kinan akibat keterpurukan mentalnya, kadang juga mengeluarkan kalimat yang agak kasar pada teman-teman yang peduli padanya.
Baca Juga: 12 Fakta yang Perlu Diketahui sebelum Nonton All of Us Are Dead
5. Istri yang Diselingkuhi Bersimpati pada Peselingkuh
Foto: WeTV
Kinan berteman cukup dekat dengan Mirandi (Frederika Alexis Cull), rekan kerja Aris yang juga mengkhianati suaminya dengan pria lain. Namun Kinan digambarkan bersimpati dengan Miranda - atau setidaknya tidak membenci atau menyerang Miranda dengan kata-kata hinaan - meski posisi perempuan itu tak berbeda jauh dengan Lydia.
Ini bisa jadi karena Miranda sempat curhat mendalam pada Kinan tentang alasannya tak lagi mencintai suaminya. Ini membuat Kinan sedikit banyak bisa memahami perasaan Miranda.
Mulai dari pribadi para karakternya yang kompleks hingga alur ceritanya yang mengalir lancar, selalu berhasil membuat penonton terbawa emosi, gemas, hingga dongkol. Ini semua dilakukan tanpa mengorbankan logika alias ceritanya tetap masuk akal.
Nah, berikut ini lima hal yang tidak klise dari serial Layangan Putus yang membuat kisahnya layak diacungi jempol.
1. Istri Terzalimi yang Melawan
Foto: WeTV
Karakter Kinan (Putri Marino) digambarkan sebagai perempuan cerdas. Ia langsung menyelidiki begitu instingnya merasa ada yang berubah dari suaminya, Aris (Reza Rahadian).
Ia mengumpulkan bukti-bukti perselingkuhan suaminya, lantas mengonfrontirnya langsung ke Aris, juga ke selingkuhan suaminya, Lydia (Anya Geraldine). Ini berbeda dengan kebanyakan karakter perempuan atau istri dalam sinetron yang biasanya pasrah saja saat suaminya berlaku tidak adil.
2. Selingkuhan yang Benar-Benar Cinta
Foto: WeTV
Dalam produk budaya pop, karakter perempuan yang jadi selingkuhan umumnya digambarkan sebagai perempuan nakal yang hanya mengincar harta laki-laki. Tapi Lydia digambarkan sebagai perempuan yang benar-benar cinta pada Aris.
Ini dibuktikan saat ada seorang pria yang lebih muda dan lebih kaya dari Aris mendekatinya, tapi Lydia bergeming. Ini membuat karakternya tak sepenuhnya jahat. Lydia sebenarnya hanyalah bucin yang sudah masuk jebakan cinta buta.
Baca Juga: Belajar soal Hubungan Manipulatif dari Serial Layangan Putus
3. Profesi Selingkuhan yang Terhormat
Foto: WeTV
Lydia juga digambarkan sebagai sosok cerdas dengan pekerjaan sebagai psikolog anak. Di satu sisi, karakternya sebagai peselingkuh digambarkan lebih kompleks karena ia punya profesi terhormat.
Namun di sisi lain, ini sekaligus menjadi ironi bahwa seorang psikolog anak yang semestinya punya empati tinggi, tapi ternyata tetap rela menghancurkan rumah tangga orang lain, yang tentu saja juga memenngaruhi kondisi psikologis anak Kinan dan Aris.
4. Karakter Suami Istri yang Cukup Kompleks
Foto: WeTV
Kinan dan Aris digambarkan sebagai karakter yang cukup abu-abu, tidak selamanya putih atau hitam. Aris, meski selingkuh, tapi ia tetap mencintai Kinan dan sangat terpukul bahkan menangis tersedu-sedu saat bayi dalam kandungan Kinan meninggal.
Sementara Kinan akibat keterpurukan mentalnya, kadang juga mengeluarkan kalimat yang agak kasar pada teman-teman yang peduli padanya.
Baca Juga: 12 Fakta yang Perlu Diketahui sebelum Nonton All of Us Are Dead
5. Istri yang Diselingkuhi Bersimpati pada Peselingkuh
Foto: WeTV
Kinan berteman cukup dekat dengan Mirandi (Frederika Alexis Cull), rekan kerja Aris yang juga mengkhianati suaminya dengan pria lain. Namun Kinan digambarkan bersimpati dengan Miranda - atau setidaknya tidak membenci atau menyerang Miranda dengan kata-kata hinaan - meski posisi perempuan itu tak berbeda jauh dengan Lydia.
Ini bisa jadi karena Miranda sempat curhat mendalam pada Kinan tentang alasannya tak lagi mencintai suaminya. Ini membuat Kinan sedikit banyak bisa memahami perasaan Miranda.
(ita)