7 Kelemahan Terbesar Naruto Uzumaki di Serial Naruto
Kamis, 27 Januari 2022 - 21:06 WIB
Pahlawan di serial anime selalu digambarkan sebagai sosok yang kuat, sanggup melawan apa saja dan pantang menyerah. Mereka juga baik hati dan mau menolong siapa saja. Meski terkesan sempurna, mereka pun juga punya kelemahan. Termasuk pahlawan seperti Naruto Uzumaki .
Protagonis di serial Naruto karya Masashi Kishimoto itu adalah ninja terkuat yang pernah ada di bumi. Dia memulai semuanya dari seorang bocah yang ingin menjadi Hokage tapi tidak punya kemampuan apa-apa. Namun, selama bertahun-tahun, dia terus berlatih, menjadi dewasa dan akhirnya menjadi ninja terkuat yang pernah ada di dunianya.
Namun, sekuat apa pun dia, Naruto bukannya tidak punya kelemahan. Faktanya, dia punya sejumlah kelemahan yang membatasinya di medan pertempuran. Apa saja kelemahan Naruto? Simak rangkumanya berikut ini!
7. Kadang terlalu lembut
Naruto sering kali terlihat terlalu lembut. Meski terkadang itu membuatnya bisa berkoneksi dengan musuhnya dan melumpuhkannya di saat yang tepat, di waktu lain, ini terbukti cukup merugikan. Kerugian itu tidak hanya bagi dirinya, tapi juga bagi dunia shinobi. Naruto beberapa kali memaafkan orang yang dengan mudah memburuk semuanya. Bahkan, Sasuke yakin kalau Naruto kadang terlalu lembut. Itu banyak menghambatnya di pertarungan.
6. Lugu
Naruto adalah orang yang sangat lugu. Dia juga punya pandangan idealistic terhadap dunia. Ini terbukti dari awal serial ini. Meski baik hati dan jujur, Naruto punya keyakinan tentang dunia yang dipertanyakan. Idenya untuk memaafkan semua orang atas kesalahan yang mereka lakukan dan tidak berharap orang lain tidak membalas dendam memang terlihat bagus.
Bahkan, setelah menjadi Hokage, warga desanya masih belum saling percaya sepenuhnya. Dunia juga tidak lebih baik dari sebelumnya. Meski Naruto mampu membawa perdamaian, biasanya itu hanya sementara.
5. Tidak punya taktik
Saat di medan laga, Naruto cukup kasar dan tidak berpikir dua kali sebelum menyerang. Ini sudah menjadi salah satu sifatnya sejak awal cerita ini. Selama bertahun-tahun, ini juga jadi lebih menonjol. Sebagian besar strategi Naruto saat bertarung berputar dengan dia habis-habisan dan berusaha melakukan yang terbaik dengan menggunakan banyak variasi Rasengan yang menjadi andalannya.
Tapi, kadang, taktik memastikan keselamatan bahkan ketika melawan musuh yang lebih kuat. Ketika melawan Jigen, Naruto sangat bisa membuat dirinya terbunuh karena mengolok-olok lawannya itu bahkan ketika dia kalah. Untungnya, Kurama menyarankan agar dia menunggu waktu. Kalau saja itu tidak dia lakukan, Naruto pasti akan mengalami masalah.
4. Kurang variasi ninjutsu
Naruto memang bukan orang yang sangat terlatih dengan ninjutsu. Di sebagian besar pertarungannya, dia hanya terlihat memakai dua jutsu, yaitu Kage Bunshin no Jutsu dan Rasengan. Kadang, dia memakai Rasenshuriken. Tapi, ya sebatas itu kemampuan ninjutsunya.
Sementara ketika dewasa Naruto memang tahu banyak jutsu lain, dia tidak pernah menggunakannya saat bertempur. Kurangnya variasi ini jelas merupakan kelemahan besarnya. Mereka yang mempelajari caranya bertarung bisa memanfaatkan kelemahan ini dengan mudah.
Protagonis di serial Naruto karya Masashi Kishimoto itu adalah ninja terkuat yang pernah ada di bumi. Dia memulai semuanya dari seorang bocah yang ingin menjadi Hokage tapi tidak punya kemampuan apa-apa. Namun, selama bertahun-tahun, dia terus berlatih, menjadi dewasa dan akhirnya menjadi ninja terkuat yang pernah ada di dunianya.
Namun, sekuat apa pun dia, Naruto bukannya tidak punya kelemahan. Faktanya, dia punya sejumlah kelemahan yang membatasinya di medan pertempuran. Apa saja kelemahan Naruto? Simak rangkumanya berikut ini!
7. Kadang terlalu lembut
Naruto sering kali terlihat terlalu lembut. Meski terkadang itu membuatnya bisa berkoneksi dengan musuhnya dan melumpuhkannya di saat yang tepat, di waktu lain, ini terbukti cukup merugikan. Kerugian itu tidak hanya bagi dirinya, tapi juga bagi dunia shinobi. Naruto beberapa kali memaafkan orang yang dengan mudah memburuk semuanya. Bahkan, Sasuke yakin kalau Naruto kadang terlalu lembut. Itu banyak menghambatnya di pertarungan.
6. Lugu
Naruto adalah orang yang sangat lugu. Dia juga punya pandangan idealistic terhadap dunia. Ini terbukti dari awal serial ini. Meski baik hati dan jujur, Naruto punya keyakinan tentang dunia yang dipertanyakan. Idenya untuk memaafkan semua orang atas kesalahan yang mereka lakukan dan tidak berharap orang lain tidak membalas dendam memang terlihat bagus.
Bahkan, setelah menjadi Hokage, warga desanya masih belum saling percaya sepenuhnya. Dunia juga tidak lebih baik dari sebelumnya. Meski Naruto mampu membawa perdamaian, biasanya itu hanya sementara.
5. Tidak punya taktik
Saat di medan laga, Naruto cukup kasar dan tidak berpikir dua kali sebelum menyerang. Ini sudah menjadi salah satu sifatnya sejak awal cerita ini. Selama bertahun-tahun, ini juga jadi lebih menonjol. Sebagian besar strategi Naruto saat bertarung berputar dengan dia habis-habisan dan berusaha melakukan yang terbaik dengan menggunakan banyak variasi Rasengan yang menjadi andalannya.
Tapi, kadang, taktik memastikan keselamatan bahkan ketika melawan musuh yang lebih kuat. Ketika melawan Jigen, Naruto sangat bisa membuat dirinya terbunuh karena mengolok-olok lawannya itu bahkan ketika dia kalah. Untungnya, Kurama menyarankan agar dia menunggu waktu. Kalau saja itu tidak dia lakukan, Naruto pasti akan mengalami masalah.
4. Kurang variasi ninjutsu
Naruto memang bukan orang yang sangat terlatih dengan ninjutsu. Di sebagian besar pertarungannya, dia hanya terlihat memakai dua jutsu, yaitu Kage Bunshin no Jutsu dan Rasengan. Kadang, dia memakai Rasenshuriken. Tapi, ya sebatas itu kemampuan ninjutsunya.
Sementara ketika dewasa Naruto memang tahu banyak jutsu lain, dia tidak pernah menggunakannya saat bertempur. Kurangnya variasi ini jelas merupakan kelemahan besarnya. Mereka yang mempelajari caranya bertarung bisa memanfaatkan kelemahan ini dengan mudah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda