10 Karakter Terbaik di Naruto, Diukur dari Keberaniannya

Minggu, 12 Desember 2021 - 10:06 WIB
Keberanian di serial Naruto tidak diukur dari kecerobohan dan kepercayaan diri. Tapi, banyak karakter yang memperlihatkan keberanian karena tidak punya pamrih. (Foto: Screen Rant)
Naruto punya sederet karakter terbaik karena keberanian mereka. Keberanian di serial ini memang sudah seperti sebuah keharusan. Seluruh karakter utama di Naruto adalah petarung terlatih yang terlibat di tengah perang. Mereka tidak akan bisa bertahan tanpa keberanian dan keterampilan.

Keberanian di sini bukanlah kecerobohan atau kepercayaan diri. Misalnya, Konohamaru cepat-cepat terlibat dalam pertempuran saat masih kecil padahal dia tidak siap. Dia bukan pemberani, tapi melebih-lebihkan keterampilannya.

Di sisi lain, Orochimaru adalah salah satu shinobi paling berprestasi, tapi dia juga bukan pemberani karena semua kerjanya dibangun karena ketakutan atas kematiannya. Tapi, ada sejumlah shinobi yang memperlihatkan apa artinya benar-benar menjadi seorang pemberani di dunia Naruto? Siapa saja? Dikutip dari Screen Rant, berikut ulasannya!





10. Shikamaru



Shikamaru menghabiskan sebagian besar masa kecilnya untuk menghindari konflik, bukan karena dia tidak bisa menanganinya. Ini karena memang dia seperti itu, malas. Keterampilan dan kemampuannya untuk membuat strategi membuatnya menjadi petarung cerdas dan pemimpin tim. Kalau dia menginginkan posisi itu, Shikamaru pasti menjadi Hokage yang hebat saat dia dewasa. Tapi, dia tidak pernah mau ikut bersaing. Shikamaru memamerkan keberaniannya di arena perang berkali-kali. Setelah misi pertama, hampir semua teman yang dia pimpin berakhir mendapatkan perawatan kritis. Dia belajar dari kesalahannya dan membuat rencana yang lebih baik. Dia bahkan menghadapi salah satu anggota Akatsuki, Hidan, seorang diri dan menang.

9. Asuma



Asuma adalah orang yang menginsipirasi Shikamaru untuk menjadi lebih berani. Awalnya, Asuma terlihat begitu percaya diri dengan keterampilannya yang dengan mudah terlihat di sikapnya di arena pertarungan. Kepercayaan diri, bukan keberanian. Namun, Asuma ternyata tidak hanya percaya pada kemampuannya, tapi dia juga tidak bertarung untuk dirinya sendiri. Asuma selalu siap untuk mati tiap kali dia terlibat pertarungan. Dia melakukan apa pun untuk melindungi nyawa muridnya, dengan mengambil pertarungan terburuk untuk dirinya sendiri. Asuma menyerahkan nyawanya sehingga generasi berikutnya bisa menjadi lebih baik darinya. Filosofi ini kemudian dianut Shikamaru.

8. Naruto



Naruto jelas adalah salah satu orang paling berani di serial ini, tapi dia pun tumbuh ke keberanian itu. Di awal serial ini, keinginannya untuk melawan lawan yang lebih kuat darinya atau berdiri di tengah pertempuran dan menolak bertempur berasal dari kurangnya pengalaman, bukan keberanian. Karena Naruto itu begitu terbuka dan ramah, dia berasumsi semua orang menyukainya dan layak mendapatkan peluang untuk menjadi teman. Dia tidak sepenuhnya sadar kalau sejumlah orang yang berusaha diajaknya bicara itu masih akan berusaha membunuhnya. Ketika dia jadi lebih tua, dia pun menyadari itu. Tapi, masih banyak karakter yang lebih berani dari dia.

7. Jiraiya



Jiraiya sepertinya tidak seperti shinobi yang serius pada semuanya. Dia menghabiskan uangnya untuk minum-minum dan wanita. Tapi, sementara sebagian besar shinobi bekerja dengan tim, Jiraiya menghabiskan sebagian besar waktunya bekerja sendiri dan di wilayah musuh. Dia bepergian dengan menyamar sebagai penulis novel. Tentu saja, dia memang menulis sejumlah novel. Tapi, waktunya didedikasikan untuk menyusup ke wilayah musuh dan membawa informasinya ke Konoha. Dia tahu betapa berbahayanya pekerjaan itu, tapi itu tidak menghentikannya menyelidiki musuh sendiri. Ini menyebabkan kematiannya saat berhadapan dengan bekas muridnya, Pain.

6. Lee



Rock Lee adalah petarung tangan kosong terbaik di serial ini. Dia tidak pernah menyia-nyiakan peluang untuk berlatih, dengan mengubah nongkrong menjadi kontes kekuatan. Dia tidak punya jutsu sendiri. Dia tidak bisa membuat klon bayangan atau berjalan di atas air atau apa pun yang dipelajari shinobi di sekolah. Dia tahu dari kecil kalau dia tidak akan pernah ada di level kekuatan yang sama dengan teman-teman sekelaasnya. Tapi, itu tidak menghentikannya untuk berlatih. Ini juga tidak menghentikannya pergi menjalankan misi sendirian untuk menyelamatkan teman. Dia memahami risiko menghadapi shinobi dengan kekuatan lebih darinya, tapi dia tetap melakukannya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More