Tiga Teori dari Ilmuwan untuk Jelaskan Makna Deja vu
Jum'at, 05 Juni 2020 - 14:00 WIB
Foto: medicalnewstoday.com
Teori terakhir adalah pembagian perhatian yang menyatakan bahwa déjà vu terjadi saat otak secara gak sadar mengingat keadaan sekitar ketika perhatian kita teralihkan oleh suatu benda. Begitu perhatian kita kembali, kita merasa pernah di sini.
Misalnya, baru saja kamu fokus pada garpu, dan gak mengamati taplak atau pelayan yang jatuh. Meskipun otak kamu merekam segalanya melalui penglihatan periferal, otak melakukannya di bawah kesadaran.
Ketika kamu mengalihkan perhatian pada garpu itu, kamu merasa pernah di sini karena memang pernah. Tapi kamu gak memperhatikannya.
Meskipun ketiga teori ini mengungkapkan kesamaan ciri deja vu, gak satu pun bisa menjadi penjelasan yang pasti dari fenomena tersebut. Tapi, selagi kita menunggu para peneliti dan penemu menemukan cara baru untuk memahami momen ini, kita bisa mempelajari momen itu sendiri.
Nah, makanya kalau nanti kamu mengalami deja vu, coba diingat-ingat berdasarkan tiga teori tadi. Apa perhatianmu terpecah, apa ada obyek yang sama di suatu tempat lain, apa karena otakmu bekerja dengan pelan, atau ada hal lain?
Poppy Fadhilah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @poppyfad
Teori terakhir adalah pembagian perhatian yang menyatakan bahwa déjà vu terjadi saat otak secara gak sadar mengingat keadaan sekitar ketika perhatian kita teralihkan oleh suatu benda. Begitu perhatian kita kembali, kita merasa pernah di sini.
Misalnya, baru saja kamu fokus pada garpu, dan gak mengamati taplak atau pelayan yang jatuh. Meskipun otak kamu merekam segalanya melalui penglihatan periferal, otak melakukannya di bawah kesadaran.
Ketika kamu mengalihkan perhatian pada garpu itu, kamu merasa pernah di sini karena memang pernah. Tapi kamu gak memperhatikannya.
Meskipun ketiga teori ini mengungkapkan kesamaan ciri deja vu, gak satu pun bisa menjadi penjelasan yang pasti dari fenomena tersebut. Tapi, selagi kita menunggu para peneliti dan penemu menemukan cara baru untuk memahami momen ini, kita bisa mempelajari momen itu sendiri.
Nah, makanya kalau nanti kamu mengalami deja vu, coba diingat-ingat berdasarkan tiga teori tadi. Apa perhatianmu terpecah, apa ada obyek yang sama di suatu tempat lain, apa karena otakmu bekerja dengan pelan, atau ada hal lain?
Poppy Fadhilah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @poppyfad
(it)
tulis komentar anda