Benarkah Oh Il-nam adalah Ayah Seong Gi-hun di Squid Game?

Minggu, 10 Oktober 2021 - 08:27 WIB


Di asrama, pemain Squid Game antre untuk mendapatkan makanan. Meskipun situasinya berat, Gi-hun meminta seorang pegawai di situ untuk memberinya susu cokelat. Dia mengaku tidak bisa mencerna susu biasa.

Pegawai Squid Game tidak merespons permintaan itu dan tetap memberikan susu biasa kepada Gi-hun. Mau tak mau, dia pun menerimanya. Ini memicu Il-nam mengatakan kepada Gi-hun kalau waktu kecil, Gi-hun pasti suka dipukuli. Gi-hun mengiyakan pernyataan itu dan bertanya bagaimana Il-nam bisa tahu. Il-nam menjawab kalau putranya benar-benar seperti Gi-hun.

6. Il-nam dan Gi-hun adalah penjudi yang meninggalkan keluarga mereka



Ketika Gi-hun pulang ke rumah ibunya setelah memenangkan Squid Game, dia sudah telat untuk menyelamatkannya. Ibunya sudah meninggal dunia. Di adegan yang sangat terakhir, Gi-hun pergi ke Amerika Serikat untuk menemui putrinya. Ini adalah langkah yang bertentangan dengan organisasi Squid Game.

Dia mengejar sesuatu yang lebih besar dari dirinya dan keluarganya—yang tidak pernah merasakan nikmatnya uang hadiah sebesar 45,6 miliar won. Ini sama dengan apa yang terjadi pada Il-nam. Sepertinya, satu-satunya keluarga yang dia inginkan berada di samping ranjang kematiannya adalah putranya yang terpisah darinya.

Apalagi, Il-nam dan Gi-hun sama-sama penjudi kelas berat. Il-nam bertaruh pada pemain Squid Game dan Gi-hun bertaruh pada kuda. Selain mengindikasikan kalau kedua orang ini terkait, ini juga menyiratkan kalau Gi-hun mewarisi dorongan judinya ini dari ayahnya.

7. Il-nam ingin Gi-hun jadi Front Man berikutnya di Squid Game



Sementara Gi-hun membantu pak tua itu selama permainan, dia juga sudah pasti akan mati tanpa bantuan Il-nam. Ini terutama terlihat di permainan tarik tambang dan kelereng, di mana Il-nam secara praktis menyerahkan semua kelereng kepada Gi-hun.

Il-nam melakukannya demi menyelamatkan Gi-hun. Ini juga karena Il-nam ingin putranya menang menjadi Front Man berikutnya. Seperti terungkap di cerita latar In-ho, Front Man saat ini, dia menang Squid Game pada 2015, yang bisa menjadi persyaratan untuk mendapatkan mantel itu.

Hari-hari Il-nam hanya tinggal hitungan jari karena dia menderita tumor otak. Dia berharap bisa mewariskan mantel Front Man kepada putranya yang dia tinggalkan. Dia berharap bisa melakukannya dengan benar lewat Gi-hun. Tapi, meski kedunya punya sifat yang sama dan bahkan chemistry yang kuat, rasa moralitas Gi-hun tidak konduktif untuk menjadi tuan rumah permainan maut itu.

Apalagi, cara Gi-hun lari keluar bandara mengindikasikan, ketimbang bergabung dengan organisasi Squid Game, dia berencana melawannya. Di sisi lain, finale terbuka itu bisa juga mengindikasikan kalau Gi-hun dengan sengaja ditarik ke permainan itu. Kemungkinan, ini akan terjadi di Squid Game season 2.



Kalau ternyata selama ini organisasi itu sudah membidik Gi-hun, maka bukanlah kebetulan ketika Gi-hun melihat The Salesman merekrut seseorang. Dia akhirnya mendapatkan kartu Squid Game saat dia meninggalkan Korea. Ketika Gi-hun menerima umpan itu dengan sangat antusias, harapan Il-nam bagi putranya menjadi Front Man berikutnya di Squid Game masih berjalan.
(alv)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More