Kenalan dengan Anonymous, Kelompok Peretas Paling Berpengaruh di Dunia
Selasa, 02 Juni 2020 - 12:52 WIB
JAKARTA - Belakangan, tagar #anonymous sempat trending di Twitter. Pasalnya, kelompok satu ini berhasil meretas situs Kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat, berkaitan dengan insiden tewasnya George Floyd pada 25 Mei lalu.
Lewat aksi peretasan ini, mereka menuntut polisi yang telah membunuh George Floyd untuk bertanggung jawab.
Seperti dikutip dari akun Twitter @youranoncentral yang menampilkan seseorang dengan topeng Guy Fawkes, video ancaman untuk membongkar aksi kriminalitas para polisi di Amerika Serikat ini udah ditonton oleh lebih dari 5,8 juta orang. Videonya juga diunggah ulang oleh akun lain di YouTube.
Siapa Sebenarnya Sosok Anonymous?
Dikutip dari ABC News, Anonymous adalah sekelompok orang yang bisa dengan bebas menggunakan istilah tersebut. Menurut salah satu aktivis internet, Gregg Housh, Anonymous emang diciptakan untuk digunakan oleh siapa aja.
Istilah ini pertama kali muncul pada 2003 lewat forum internet bernama 4Chan. Dari sini, mereka menentang pembatasan kebebasan di internet oleh pemerintah. Kelompok ini juga kerap disebut sebagai hacktivist, paduan dari kata "hacker" dan "activist".
Foto: Pexels
Lebih lanjut, menurut Gregg, kelompok dengan slogan "We are Anonymous. We are Legion. We do not forgive. We do not forget. Expect us.” ini gak punya organisasi atau keanggotaan khusus.
Karena punya tujuan utama buat melawan pemerintah, Anonymous disebut-sebut sebagai kelompok yang anti-oppression alias antipenindasan.
Topeng Ikonik Anonymous
Foto: Warner Bros
Salah satu ciri khas Anonymous adalah mereka memakai topeng Guy Fawkes. Guy adalah orang Inggris yang terlibat dalam perang 80 tahun antara Katolik Spanyol dan reformis Protestan Belanda.
Dikutip dari National Geographic, dalam satu misi yang disebut Gunpowder Plot pada 1605, Guy mendapat tugas menjaga bubuk mesiu yang akan dipakai untuk meledakkan gedung dan membunuh Raja Inggris James I. Tujuan misi ini adalah untuk membuat kaum Katolik kembali menguasai kerajaan.
Sebelum berhasil menjalankan misinya, Guy, yang waktu itu memakai nama samaran John Johnson, keburu tertangkap, dan akhirnya dieksekusi pada 1606.
Foto: Telegraph
Yang menarik, meski Guy sebenarnya adalah sosok antiperubahan, topeng bergambar wajahnya dipakai dan dimodifikasi oleh ilustrator Alan Moore untuk menggambarkan sosok V dalam novel Inggris dan juga filmnya "V for Vendetta" (2005).
Lewat aksi peretasan ini, mereka menuntut polisi yang telah membunuh George Floyd untuk bertanggung jawab.
Seperti dikutip dari akun Twitter @youranoncentral yang menampilkan seseorang dengan topeng Guy Fawkes, video ancaman untuk membongkar aksi kriminalitas para polisi di Amerika Serikat ini udah ditonton oleh lebih dari 5,8 juta orang. Videonya juga diunggah ulang oleh akun lain di YouTube.
Siapa Sebenarnya Sosok Anonymous?
Dikutip dari ABC News, Anonymous adalah sekelompok orang yang bisa dengan bebas menggunakan istilah tersebut. Menurut salah satu aktivis internet, Gregg Housh, Anonymous emang diciptakan untuk digunakan oleh siapa aja.
Istilah ini pertama kali muncul pada 2003 lewat forum internet bernama 4Chan. Dari sini, mereka menentang pembatasan kebebasan di internet oleh pemerintah. Kelompok ini juga kerap disebut sebagai hacktivist, paduan dari kata "hacker" dan "activist".
Foto: Pexels
Lebih lanjut, menurut Gregg, kelompok dengan slogan "We are Anonymous. We are Legion. We do not forgive. We do not forget. Expect us.” ini gak punya organisasi atau keanggotaan khusus.
Karena punya tujuan utama buat melawan pemerintah, Anonymous disebut-sebut sebagai kelompok yang anti-oppression alias antipenindasan.
Topeng Ikonik Anonymous
Foto: Warner Bros
Salah satu ciri khas Anonymous adalah mereka memakai topeng Guy Fawkes. Guy adalah orang Inggris yang terlibat dalam perang 80 tahun antara Katolik Spanyol dan reformis Protestan Belanda.
Dikutip dari National Geographic, dalam satu misi yang disebut Gunpowder Plot pada 1605, Guy mendapat tugas menjaga bubuk mesiu yang akan dipakai untuk meledakkan gedung dan membunuh Raja Inggris James I. Tujuan misi ini adalah untuk membuat kaum Katolik kembali menguasai kerajaan.
Sebelum berhasil menjalankan misinya, Guy, yang waktu itu memakai nama samaran John Johnson, keburu tertangkap, dan akhirnya dieksekusi pada 1606.
Foto: Telegraph
Yang menarik, meski Guy sebenarnya adalah sosok antiperubahan, topeng bergambar wajahnya dipakai dan dimodifikasi oleh ilustrator Alan Moore untuk menggambarkan sosok V dalam novel Inggris dan juga filmnya "V for Vendetta" (2005).
tulis komentar anda