Mengenal Waithood, Fenomena Mengerikan bagi Generasi Muda

Senin, 27 September 2021 - 14:00 WIB
Waithood menjadi periode yang paling menakutkan dan membuat gelisah generasi muda di seluruh dunia. Foto/Pexels
JAKARTA - Waithood adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan periode penantian yang bisa berlangsung lama yang mesti dialami oleh anak muda.

Dalam periode ini, generasi muda sering mengalami perasaan tidak berdaya dan ketergantungan. Fenomena waithood ini bukan hanya terjadi pada anak muda di luar negeri, tapi juga di Indonesia.

1. KARIER DAN KEUANGAN



Foto: Pexels



Membangun karier adalah periode "penantian" yang sangat berat bagi kaum muda. Mereka harus bisa menghasilkan uang sekaligus mengamankan finansial untuk hari tua nanti.

Baca Juga: Cara Bikin EQ Kamu Tinggi, Penting untuk Pertemanan dan Karier

Ditambah bahwa sebagian anak muda juga menjadi generasi sandwich, yaitu harus menanggung atau membantu perekonomian keluarga mereka, membuat tekanan makin tinggi.

Belum lagi persaingan ketat dalam dunia kerja, membuat proses untuk memiliki karier dan keuangan yang stabil bukanlah hal yang mudah bagi banyak anak muda di dunia.

2. PERNIKAHAN



Foto: Pexels

Anak muda sering dianggap belum sepenuhnya dewasa dan mapan kalau mereka belum menikah. Tekanan ini makin kentara pada perempuan, yang dalam banyak budaya, tidak meninggalkan rumah orang tua kalau mereka belum menikah.

Kirstin Koch dalam artikelnya, “Life Before Marriage: Why You’re Not An Adult Until You Tie the Knot” menjelaskan bahwa statusnya sebagai seorang single membuatnya tidak dianggap serius dan tidak profesional oleh lingkungannya.

Baca Juga: Sudah Curhat Masih Sesak? Kenali Bedanya Emotional Dumping dan Venting

Padahal menikah bukan hal yang mudah dilakukan. Anak muda masa sekarang banyak memikirkan pengeluaran untuk melaksanakan pernikahan sesuai keinginan mereka. Belum lagi tanggung jawab besar membangun keluarga membuat mereka harus berpikir matang sebelum memasuki pernikahan.
(ita)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More