Film Pendek 'LAKA', Cinta Buta dan Harga Diri yang Terlupa

Jum'at, 17 September 2021 - 15:16 WIB
Baca Juga: Mengulik Makna Bucin alias Budak Cinta dari Perspektif Sains

Pada akhirnya, keduanya pun memilih jalan pintas untuk mencapai arti bahagia dan menyenangkan orang yang mereka gilai. Meskipun tentu, bukan pilihan yang pantas, apalagi terbaik.

Adegan di tengah “post-credit scene” menjadi puncak dari konsekuensi cinta buta yang dilakoni ayah dan anak ini. Setiap keputusan tanpa pertimbangan matang dan kedewasaan, menghadirkan bencana dan masalah tiada akhir. Inilah lingkaran setan sesungguhnya, jauh lebih sadis dari “sumpah kecelakaan” yang diterima Pak Kusnandar.

Kecelakaan dalam ‘Laka” bukanlah musibah semata. Ia muncul dari kelalaian akibat terburu-buru dan melaju tanpa pikir panjang. Jalan kehidupan bukan serupa jalan bebas hambatan dengan lapisan aspal kelas wahid yang lurus dan mulus sampai tujuan.

Baca Juga: Film 'Cassava Nova': Perenungan akan Rumah, Tempat Pulang, dan Bernaung

Cinta saja tak cukup membawa manusia bertahan. Apalagi jika cinta hadir untuk tujuan yang tidak tepat dan asal saja menabrak segala pagar bernama nilai serta norma. Baik orang tua, maupun anak, keduanya perlu sadar, cinta tanpa rasa hormat dan integritas, tidak akan membawa pada kehidupan lebih baik.

Masih mau jadi “bucin” yang tersungkur tanpa ampun?

Winda Reds

Penikmat film dari komunitas KamAksara
(ita)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More