Pertama di Indonesia, Film Vertikal 'X & Y' Tayang Hari Ini di TikTok

Senin, 29 Maret 2021 - 16:48 WIB
Film pendek vertikal X & Y jadi yang pertama kalinya ditayangkan perdana di TikTok Indonesia. Foto/Screenshot oleh Hikmah Ovita
JAKARTA - Menyambut hari perfilman nasional, TikTok Indonesia bekerja sama dengan Studio Antelope secara resmi meluncurkan film pendek vertikal pertama di Indonesia.

Film pendek vertikal berjudul “X & Y” tersebut tayang perdana di TikTok Official Indonesia mulai hari ini (29/3). Film yang dibintangi oleh Jourdy Pranata dan Arawinda Kirana tersebut akan ditayangkan dalam enam chapter.

Dalam penayangan perdana, ada dua chapter sekaligus. Chapter pertama berjudul “Dua Sumbu”, dan chapter kedua berjudul “Rosmary”.



Foto: Screenshot/Hikmah Ovita



Angga Anugrah Putra selaku Head of Content and User Operations TikTok Indonesia menyambut hangat film “X & Y”.

“Kami senang makin ke sini para kreator makin mengeksplorasi fitur-fitur yang lebih banyak lagi,” ujarnya saat konferensi pers daring pada Senin (29/3). Ia juga mengungkapkan bahwa kolaborasi ini tidak akan berhenti di fitur dan format saja, tapi juga akan masuk ke komunitas.

Baca Juga: Film Pendek Laka: Gagapnya Anak Muda Saat Ngebet Pansos

Sementara itu, sutradara "X & Y" Jason Iskandar mengungkapkan bahwa film dengan format vertikal memang sudah menjadi perbincangan hangat beberapa tahun belakangan di kalangan para sineas.

“Tahun ini kami sangat senang menjadi pionir untuk vertikal film di Indonesia dan berkolaborasi dengan TikTok dalam film “X & Y”,” ucap Jason.

Film “X & Y” bercerita tentang dunia remaja yang sederhana. "Cerita tentang jatuh cinta dan patah hati. Tentang perjumpaan dan perpisahan. Kemudian tentang memaafkan dan melepaskan,” imbuhnya.



Foto: Screenshot/Hikmah Ovita

Ia berharap, film ini mampu mengingatkan bahwa sebenarnya kita sama seperti sumbu-sumbu yang saling bersilangan setiap saat. “Bisa jadi, kita hanya menetap di satu titik yang sama. Kemudian melangkah ke jalannya masing-masing. Tapi bagaimana pun juga, apa pun yang terjadi, hidup harus terus berjalan,” tuturnya.

Jason pun mengungkapkan kesulitan membuat film dengan durasi tiga menit per chapterdengan framing terbatas.

“Seperti ketika latihan Ara dengan Jordi hanya boleh berhadap-hadapan. Lalu mereka harus akting lewat mimik dan gerakan tubuh, tapi tidak boleh pindah tempat,” terang Jason tentang visual dalam chapter kedua.

Baca Juga: 8 Film Seru Bertema 'Lockdown', dari Horor Thriller hingga Komedi Satire

Selain tantangan, produser "X & Y" Florence Giovani juga melihat banyak potensi dari film berformat vertikal. “Mata orang-orang sudah terbiasa dengan format vertikal, karena setiap harinya mereka sudah terbiasa menghabiskan waktu bersama smartphone mereka,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa kini film terasa makin personal. "Kalau dulu kita lihat di bioskop yang screen-nya jauh banget, kemudian di TV, dan kemudian di mobile. Jadi, makin lama makin personal,” kata Florence yang juga menyarankan agar para sineas bisa bereksperimen dengan membuat film vertikal.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More