6 Diskriminasi yang Sering Dialami Perempuan di Indonesia
Sabtu, 06 Maret 2021 - 15:00 WIB
JAKARTA - Kaum perempuan di Indonesia masih menderita dari serangkaian stereotip, diskriminasi, atau stigma yang beredar di masyarakat.
Berikut beberapa diskriminasi yang kerap dialami para perempuan, tak peduli usia atau status sosial mereka.
1. DISKRIMINASI BUDAYA
Foto: Getty Images
Perempuan di Indonesia masih terjebak dalam pernyataan masyarakat bahwa “urusan perempuan sebatas urusan dapur dan rumah tangga”. Selain itu, stereotip bahwa perempuan lemah, tidak mandiri, dan tidak pantas dijadikan pemimpin juga masih kuat.
2. DISKRIMINASI POLITIK
Foto: openexpoeurope.com
Tingkat keterwakilan perempuan dalam kursi politik baik parlemen atau tingkat daerah masih minim. Jumlah anggota DPR RI perempuan untuk periode 2019-2024 baru sebanyak 20,52% dari kuota 30%. Suara yang mendukung kebijakan yang memperhatikan hak perempuan juga masih minim. Selain itu, perempuan masih punya stigma negatif seperti tidak dapat mengambil keputusan dan tidak kompeten dibanding laki-laki.
3. DISKRIMINASI PENDIDIKAN
Foto: Getty Images
Perempuan dianggap tidak perlu berpendidikan tinggi karena nantinya hanya bertugas mengurus rumah dan anak. Padahal, mendidik anak membutuhkan kecerdasan IQ dan EQ. Stigma bahwa perempuan berpendidikan tinggi akan sulit mendapat pasangan hidup juga masih berkembang.
Baca Juga: 5 Pahlawan Perempuan yang Memajukan Dunia Pers Indonesia
4. DISKRIMINASI SOSIAL
Foto: additudemag
Berikut beberapa diskriminasi yang kerap dialami para perempuan, tak peduli usia atau status sosial mereka.
1. DISKRIMINASI BUDAYA
Foto: Getty Images
Perempuan di Indonesia masih terjebak dalam pernyataan masyarakat bahwa “urusan perempuan sebatas urusan dapur dan rumah tangga”. Selain itu, stereotip bahwa perempuan lemah, tidak mandiri, dan tidak pantas dijadikan pemimpin juga masih kuat.
2. DISKRIMINASI POLITIK
Foto: openexpoeurope.com
Tingkat keterwakilan perempuan dalam kursi politik baik parlemen atau tingkat daerah masih minim. Jumlah anggota DPR RI perempuan untuk periode 2019-2024 baru sebanyak 20,52% dari kuota 30%. Suara yang mendukung kebijakan yang memperhatikan hak perempuan juga masih minim. Selain itu, perempuan masih punya stigma negatif seperti tidak dapat mengambil keputusan dan tidak kompeten dibanding laki-laki.
3. DISKRIMINASI PENDIDIKAN
Foto: Getty Images
Perempuan dianggap tidak perlu berpendidikan tinggi karena nantinya hanya bertugas mengurus rumah dan anak. Padahal, mendidik anak membutuhkan kecerdasan IQ dan EQ. Stigma bahwa perempuan berpendidikan tinggi akan sulit mendapat pasangan hidup juga masih berkembang.
Baca Juga: 5 Pahlawan Perempuan yang Memajukan Dunia Pers Indonesia
4. DISKRIMINASI SOSIAL
Foto: additudemag
tulis komentar anda