Seniman yang Tuduh Plagiarisme Desain Panggung Aespa Beri Perkembangan Terbaru Kasusnya
Selasa, 12 Januari 2021 - 10:30 WIB
SEOUL - November lalu, seniman Blake Kathryn menuduh desain panggung Aespa saat tampil dalam Seoul Broadcasting System (SBS) "Inkigayo" meniru hasil karyanya.
Seniman yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, ini saat itu menunjukkan di akun Twitter dan Instagram-nya bahwa desain saat Aespa manggung membawakan "Black Mamba" sangat mirip dengan karyanya yang berjudul "Purple Room".
Foto: SBS/Kocowa
Dia lalu meminta klarifikasi pada manajemen SBS selaku penyelenggara acara, dan kemarin (11/1) akhirnya sang artis memberikan informasi perkembangan kasus plagiarisme tersebut.
Foto: Twitter @blakekathryn
Menulis di akun Instagram-nya @blakekathryn, dia mengatakan bahwa SBS mengakui bahwa ada kesamaan antara desain "Inkigayo" dengan "Purple Room" yang dibuatnya. ( )
"Saya ingin mengumumkan bahwa kami telah mencapai kesepakatan yang positif terkait isu ini. Saya berterima kasih kepada semuanya yang sudah mendukung dan memahami hal ini," tulisnya.
"Saya dan tim "Inkigayo" berharap agar Aespa bisa sukses dengan debutnya dan pada masa mendatang. Kami senang bisa menutup kasus ini dan tidak membuatnya menutupi penampilan debut Aespa yang baik."
Foto: Instagram @blakekathryn
Ini bukan pertama kalinya Aespa tersandung masalah plagiarisme. Sebelumnya, seorang seniman asal Jerman bernama Timo Helgert juga mempertanyakan kemiripan video musik debut Aespa "Black Mamba" dengan karyanya.
Setelah lewat beberapa bulan, barulah SM Entertainment selaku perusahaan manajemen Aespa memberikan klarifikasi dan menyebut bahwa kasus ini sudah diselesaikan secara damai oleh kedua belah pihak. ( )
Seniman yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, ini saat itu menunjukkan di akun Twitter dan Instagram-nya bahwa desain saat Aespa manggung membawakan "Black Mamba" sangat mirip dengan karyanya yang berjudul "Purple Room".
Foto: SBS/Kocowa
Dia lalu meminta klarifikasi pada manajemen SBS selaku penyelenggara acara, dan kemarin (11/1) akhirnya sang artis memberikan informasi perkembangan kasus plagiarisme tersebut.
Foto: Twitter @blakekathryn
Menulis di akun Instagram-nya @blakekathryn, dia mengatakan bahwa SBS mengakui bahwa ada kesamaan antara desain "Inkigayo" dengan "Purple Room" yang dibuatnya. ( )
"Saya ingin mengumumkan bahwa kami telah mencapai kesepakatan yang positif terkait isu ini. Saya berterima kasih kepada semuanya yang sudah mendukung dan memahami hal ini," tulisnya.
"Saya dan tim "Inkigayo" berharap agar Aespa bisa sukses dengan debutnya dan pada masa mendatang. Kami senang bisa menutup kasus ini dan tidak membuatnya menutupi penampilan debut Aespa yang baik."
Foto: Instagram @blakekathryn
Ini bukan pertama kalinya Aespa tersandung masalah plagiarisme. Sebelumnya, seorang seniman asal Jerman bernama Timo Helgert juga mempertanyakan kemiripan video musik debut Aespa "Black Mamba" dengan karyanya.
Setelah lewat beberapa bulan, barulah SM Entertainment selaku perusahaan manajemen Aespa memberikan klarifikasi dan menyebut bahwa kasus ini sudah diselesaikan secara damai oleh kedua belah pihak. ( )
(ita)
tulis komentar anda