Dirgantara Indonesia, Berawal Dari Patungan Beli Pesawat

Senin, 07 Desember 2020 - 19:27 WIB
Rakyat Aceh bergotong royong membeli pesawat, sempat tertahan di India dan dikomesilkan. Foto/Freepik
JAKARTA - Sejak tahun 1996, tanggal 7 Desember diperingati sebagai Hari Penerbangan Sipil Internasional.

Peringatan hari tersebutbertujuan untuk membantu membangkitkan dan memperkuat kesadaran dunia akan pentingnya penerbangan sipil internasional, terutama untuk perkembangan sosial dan ekonomi.

International Civil Aviation Organization (ICAO) selaku organisasi penggagas peringatan ini ingin membantu negara-negara dalam bekerjasama mewujudkan angkutan cepat global untuk melayani seluruh kebutuhan manusia.

Ayo ketahui sejarah kedirgantaraan Tanah Air. Simak fakta berikut:

1. PENERBANGAN SIPIL PERTAMA





Foto: geographicus

Kegiatan penerbangan sudah marak dioperasikan di Indonesia sejak awal abad ke-20, tapi utamanya untuk keperluan militer.

Baru pada tahun 1928, para pelaku bisnis di Hindia Belanda membentuk Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM) yang merupakan maskapai penerbangan sipil pertama di Hindia Belanda.

KNILM terus beroperasi di Hindia Belanda hingga Perang Asia-Pasifik meletus.

Setelah tentara sekutu menyerah kepada Jepang, KNILM tidak lagi beroperasi. ( )

2. DIBATASIPADA MASA PENJAJAHAN JEPANG

Di masa penjajahan Jepang penerbangan sipil sangat dibatasi. Penerbangan yang diperbolehkan untuk beroperasi hanya penerbangan-penerbangan dengan tujuan militer saja.

Saat Jepang menyerah kepada sekutu 3,5 tahun setelahnya, KNILM tak mampu lagi untuk bangkit.

Sejak saat itu, hingga tahun 1949 tidak ada maskapai penerbangan komersil yang beroperasi di Indonesia.



3. PATUNGAN BELI PESAWAT



Foto: dok.TNI AU
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More