Dirgantara Indonesia, Berawal Dari Patungan Beli Pesawat
Senin, 07 Desember 2020 - 19:27 WIB
Pada 16 Juni 1948, Presiden Soekarno dalam lawatannya ke Aceh mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan sangat membutuhkan pesawat untuk keperluan pertahanan negara dan sebagai alat penghubung antar pulau.
Melalui pidatonya tersebut, Soekarno akhirnya berhasil menyentuh hati rakyat Aceh dan mereka pun bergotong royong membeli pesawat untuk Indonesia.
Pada Oktober 1948, pesawat ini akhirnya sampai di Indonesia dan diberi nama “Seulawah” dengan nomor registrasi RI-001.
Seulawah mulanya merupakan pesawat kenegaraan yang beroperasi untuk keperluan negara.
Hanya saja saat sedang melawat ke India untuk keperluan overhaul (pembongkaran dan pemeriksaan komponen mesin) dan pemasangan tanki bahan bakar jarak jauh, Seulawah tertahan disana karena Indonesia kembali diduduki Belanda akibat dari Agresi Militer II.
4. DiOPERASIKAN KOMERSIL DI INDIA
Ketimbang menganggur, pesawat ini pun dioperasikan secara komersil.
Dengan dibantu oleh kedutaan besar Indonesia di India, maka dibentuklah Indonesia Airways pada tahun 1949.
Penerbangan pertamanya merupakan penerbangan dari Kalkuta, India ke Rangon, Myanmar. (Baca Juga: 6 Peristiwa Menarik saat MAMA 2020, dari Foto Jin BTS yang Hilang hingga 3 Artis Indonesia yang Menang )
5.PENERBANGAN KOMERSIL MULAI DI INDONESIA
Foto: Freepik
Pada tahun 1950 setelah Agresi Militer II usai, Indonesia Airways dilikuidasi oleh pemerintah Indonesia.
Sejak saat itu mulai berdiri satu per-satu maskapai penerbangan komersil di negeri ini.
Garuda Indonesia disinyalir merupakan regenerasi dari Indonesia Airways.
Sedangkan Merpati Nusantara menyusul hadir pada tahun 1962. Diikuti Simpati Air Transport yang hadir pada tahun 1968, Mandala Air hadir pada tahun 1969, hinggaLion Air pada tahun 1999.
6. SANGAT DIPERLUKAN
Foto: Shutterstock
Melalui pidatonya tersebut, Soekarno akhirnya berhasil menyentuh hati rakyat Aceh dan mereka pun bergotong royong membeli pesawat untuk Indonesia.
Pada Oktober 1948, pesawat ini akhirnya sampai di Indonesia dan diberi nama “Seulawah” dengan nomor registrasi RI-001.
Seulawah mulanya merupakan pesawat kenegaraan yang beroperasi untuk keperluan negara.
Hanya saja saat sedang melawat ke India untuk keperluan overhaul (pembongkaran dan pemeriksaan komponen mesin) dan pemasangan tanki bahan bakar jarak jauh, Seulawah tertahan disana karena Indonesia kembali diduduki Belanda akibat dari Agresi Militer II.
4. DiOPERASIKAN KOMERSIL DI INDIA
Ketimbang menganggur, pesawat ini pun dioperasikan secara komersil.
Dengan dibantu oleh kedutaan besar Indonesia di India, maka dibentuklah Indonesia Airways pada tahun 1949.
Penerbangan pertamanya merupakan penerbangan dari Kalkuta, India ke Rangon, Myanmar. (Baca Juga: 6 Peristiwa Menarik saat MAMA 2020, dari Foto Jin BTS yang Hilang hingga 3 Artis Indonesia yang Menang )
5.PENERBANGAN KOMERSIL MULAI DI INDONESIA
Foto: Freepik
Pada tahun 1950 setelah Agresi Militer II usai, Indonesia Airways dilikuidasi oleh pemerintah Indonesia.
Sejak saat itu mulai berdiri satu per-satu maskapai penerbangan komersil di negeri ini.
Garuda Indonesia disinyalir merupakan regenerasi dari Indonesia Airways.
Sedangkan Merpati Nusantara menyusul hadir pada tahun 1962. Diikuti Simpati Air Transport yang hadir pada tahun 1968, Mandala Air hadir pada tahun 1969, hinggaLion Air pada tahun 1999.
6. SANGAT DIPERLUKAN
Foto: Shutterstock
tulis komentar anda