Skripsi Bikin Kepala Pening? Ini Solusinya
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 15:00 WIB
JAKARTA - Mengerjakan skripsi memang bisa jadi masalah besar buat mahasiswa . Apalagi kalau masih mentok untuk urusan mencari judul.
Dari mencari judul sampai dosen pembimbing yang dianggap kurang kooperatif, berikut saran yang diberikan oleh Dr. Miftahulkhairah Anwar, M.Hum, dosen Univeritas Negeri Jakarta yang sudah menjadi dosen pembimbing sejak 2006.
1. BINGUNG TENTUKAN JUDUL SKRIPSI
Foto: Unsplash
Rajinlah membaca penelitian untuk mendapat ide atau inspirasi. Dari penelitian yang sudah tersedia, kamu bisa tahu urgensi masalah yang bisa dijadikan judul skripsi. Selain itu, perlu diperhatikan juga seberapa tertariknya kamu dengan topik skripsi yang akan dibuat.
2. PERPUSTAKAAN TUTUP, SUSAH CARI REFERENSI
Foto: Unsplash
Jangan jadikan sumber referensi fisik sebagai satu-satunya sumber. Referensi bisa ditemukan di mana pun, selama sumbernya kredibel. Mengaplikasikan kajian atau teori dalam skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa sarjana sudah baik. Sehingga tidak perlu pusing untuk mencari atau membuat teori baru.
3. SULIT MENEMUKAN MASALAH PENELITIAN
Foto: Unsplash
Adanya kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan di lapangan juga bisa dijadikan masalah penelitian. Justru itu akan menjadi keunikan tersendiri dalam proses pembuatan skripsi ( ).
4. SKRIPSI TAKUT MENGANDUNG PLAGIARISME
Foto: Unsplash
Mahasiswa harus banyak membaca sumber referensi, pintar membuat parafrase, dan mampu mengolah kembali konsep para ahli. Yang perlu diingat, parafrase dan interpretasi merupakan dua hal yang berbeda. Dalam parafrase perlu dicantumkan sumber. Sedangkan dalam mengintrepretasikan konsep para ahli tidak memerlukan sumber.
5. DOSEN SULIT DIHUBUNGI
Dari mencari judul sampai dosen pembimbing yang dianggap kurang kooperatif, berikut saran yang diberikan oleh Dr. Miftahulkhairah Anwar, M.Hum, dosen Univeritas Negeri Jakarta yang sudah menjadi dosen pembimbing sejak 2006.
1. BINGUNG TENTUKAN JUDUL SKRIPSI
Foto: Unsplash
Rajinlah membaca penelitian untuk mendapat ide atau inspirasi. Dari penelitian yang sudah tersedia, kamu bisa tahu urgensi masalah yang bisa dijadikan judul skripsi. Selain itu, perlu diperhatikan juga seberapa tertariknya kamu dengan topik skripsi yang akan dibuat.
2. PERPUSTAKAAN TUTUP, SUSAH CARI REFERENSI
Foto: Unsplash
Jangan jadikan sumber referensi fisik sebagai satu-satunya sumber. Referensi bisa ditemukan di mana pun, selama sumbernya kredibel. Mengaplikasikan kajian atau teori dalam skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa sarjana sudah baik. Sehingga tidak perlu pusing untuk mencari atau membuat teori baru.
3. SULIT MENEMUKAN MASALAH PENELITIAN
Foto: Unsplash
Adanya kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan di lapangan juga bisa dijadikan masalah penelitian. Justru itu akan menjadi keunikan tersendiri dalam proses pembuatan skripsi ( ).
4. SKRIPSI TAKUT MENGANDUNG PLAGIARISME
Foto: Unsplash
Mahasiswa harus banyak membaca sumber referensi, pintar membuat parafrase, dan mampu mengolah kembali konsep para ahli. Yang perlu diingat, parafrase dan interpretasi merupakan dua hal yang berbeda. Dalam parafrase perlu dicantumkan sumber. Sedangkan dalam mengintrepretasikan konsep para ahli tidak memerlukan sumber.
5. DOSEN SULIT DIHUBUNGI
tulis komentar anda