6 Potret Klub Burning Sun Dulu dan Kini, Siap Dibangun Lagi
Selasa, 21 Mei 2024 - 12:53 WIB
JAKARTA - Setelah resmi ditutup pada 2019, klub malam Burning Sun milik Seungri kembali menjadi perbincangan setelah dirilisnya film dokumenter dari BBC beberapa hari lalu.
Pada awalnya Burning Sun merupakan klub terbesar di Gangnam dan menjadi salah satu yang paling bergengsi di Korea Selatan. Hal tersebut tentu tidak mengherankan mengingat nama besar dari salah satu pemiliknya, yaitu Seungri yang saat itu masih berstatus membergrup K-pop BIGBANG yang memiliki banyak penggemar.
Dengan interior dan eksterior yang mewah, tempat ini tidak pernah sepi dari pengunjung meski harga per mejanya bisa melonjak hingga lebih dari Rp1 miliar pada hari besar. Namun siapa sangka, tempat tersebut ternyata merupakan sarang prostitusi, pembuatan molka (pembuatan film ilegal), penyalahgunaan narkoba, dan tindakankekerasanseksual lainnya.
Dengan terbongkarnya kasus tersebut, tentu membuat klub yang awalnya sangat mewah ini berubah menjadi gedung terbengkalai yang tidak berpenghuni. Bahkan Pemerintah Metropolitan Seoul juga telah menyetujui untuk membangun gedung baru di atas lokasi klub tersebut.
1. Pintu Masuk
Foto: YouTube BBC World Service
Terletak di dalam hotel bintang lima Le Meridien, klub ini memiliki pintu masuk yang tidak kalah mewah. Bentuknya melengkung ke bawah tanah dan berwarna kuning, serta dipadukan dengan warna merah mencolok untuk menandai namanya.
Dahulu pintu ini selalu menjadi lautan manusia, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengantri lberjam-jam untuk bisa masuk ke klub tersebut. Namun sekarang meskipun struktur bangunan pintu masuknya masih berdiri, jelas terlihat bahwa bangunan tersebut telah ditinggalkan.
Foto:YouTube BBC World Service
Burning Sun memiliki hampir fasilitas yang lengkap seperti lantai basement untuk EDM, lantai kedua untuk hip hop, ruang VIP, 60 meja VIP dekat kotak DJ dan panggung, serta lantai dansa yang sangat luas hingga mampu menampung 1.000 tamu sekaligus.
Meskipun sangat luas, dahulu lantai dansa dari tempat ini tentu selalu penuh seperti tanpa celah. Namun saat ini tempat tersebut telah berubah menjadi bak gurun pasir yang dipenuhi dengan puing-puing dan debu yang berserakan.
3. Ruang VIP
Pada awalnya Burning Sun merupakan klub terbesar di Gangnam dan menjadi salah satu yang paling bergengsi di Korea Selatan. Hal tersebut tentu tidak mengherankan mengingat nama besar dari salah satu pemiliknya, yaitu Seungri yang saat itu masih berstatus membergrup K-pop BIGBANG yang memiliki banyak penggemar.
Dengan interior dan eksterior yang mewah, tempat ini tidak pernah sepi dari pengunjung meski harga per mejanya bisa melonjak hingga lebih dari Rp1 miliar pada hari besar. Namun siapa sangka, tempat tersebut ternyata merupakan sarang prostitusi, pembuatan molka (pembuatan film ilegal), penyalahgunaan narkoba, dan tindakankekerasanseksual lainnya.
Dengan terbongkarnya kasus tersebut, tentu membuat klub yang awalnya sangat mewah ini berubah menjadi gedung terbengkalai yang tidak berpenghuni. Bahkan Pemerintah Metropolitan Seoul juga telah menyetujui untuk membangun gedung baru di atas lokasi klub tersebut.
Kondisi Bangungan Klub Burning Sun Milik Seungri Dulu dan Sekarang
1. Pintu Masuk
Foto: YouTube BBC World Service
Terletak di dalam hotel bintang lima Le Meridien, klub ini memiliki pintu masuk yang tidak kalah mewah. Bentuknya melengkung ke bawah tanah dan berwarna kuning, serta dipadukan dengan warna merah mencolok untuk menandai namanya.
Dahulu pintu ini selalu menjadi lautan manusia, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengantri lberjam-jam untuk bisa masuk ke klub tersebut. Namun sekarang meskipun struktur bangunan pintu masuknya masih berdiri, jelas terlihat bahwa bangunan tersebut telah ditinggalkan.
2. Lantai Dansa
Foto:YouTube BBC World Service
Burning Sun memiliki hampir fasilitas yang lengkap seperti lantai basement untuk EDM, lantai kedua untuk hip hop, ruang VIP, 60 meja VIP dekat kotak DJ dan panggung, serta lantai dansa yang sangat luas hingga mampu menampung 1.000 tamu sekaligus.
Meskipun sangat luas, dahulu lantai dansa dari tempat ini tentu selalu penuh seperti tanpa celah. Namun saat ini tempat tersebut telah berubah menjadi bak gurun pasir yang dipenuhi dengan puing-puing dan debu yang berserakan.
3. Ruang VIP
tulis komentar anda