Penjelasan 5 Klan dan Koloni dalam Kingdom of the Planet of the Apes
Kamis, 16 Mei 2024 - 19:15 WIB
Tak heran wilayah kekuasaan Proximus jauh lebih besar dan luas dibandingkan wilayah dimiliki oleh Klan Elang. Tak hanya besar dan luas, tetapi Kerajaan Proximus juga memiliki wilayah industri dan pemukiman yang jauh lebih maju dan layak.
Proximus sangat menginginkan brankas peninggalan manusia, karena dengan brankas tersebut ia dapat memperkuat kekuasaannya dengan memanfaatkan teknologi yang dimiliki manusia, seperti halnya senjata. Para kera di bawah Kerajaan Proximus hanya dijadikan tenaga kerja saja, untuk mencapai tujuan yang diinginkan Proximus.
Sikap Proximus yang tidak ingin mengorbankan dirinya, sangat berbanding terbalik dengan slogan yang ia serukan, “Kera bersama-sama kuat”. Bahkan tak cukup memperbudak kaumnya, ia juga menyerang klan lain untuk menambah tenaga kerjanya.
3. Koloni Kera Bertopeng
Foto: 20th Century Studios
Untuk memperkuat kekuasaannya, Proximus mengirimkan pasukan kera bertopeng yang diketuai oleh seekor gorila perkasa bernama Syvia (Eka Darville). Pasukan Kera Bertopeng akan menyerang, menjarah dan menangkap klan lain untuk dijadikan tenaga kerja Kerajaan Proximus.
Dengan segala amunisi, seperti senjata listrik dan kuda yang difasilitasi oleh Proximus, membuat pasukan ini semakin kuat dan gencar menyerang klan lain. Sylvia selaku pemimpin pasukan ini bertanggung jawab atas kematian yang menimpa pemimpin Klan Elang.
4. Ordo Caesar
Foto: 20th Century Studios
Koloni ini merupakan sekelompok cendekiawan yang berusaha mempertahankan dan melestarikan prinsip sekaligus pemikiran Caesar. Noa menemukan koloni ini ketika ia dan teman-temannya sedang dalam misi menyelamatkan Klan Elang yang ditangkap oleh Kerajaan Proximus.
Di antara kelompok tersebut, ada seekor orangutan bernama Raka (Peter Macon) yang merupakan mantan anggota kepemimpinan Caesar yang mengetahui sejarah kera. Ia juga mengatakan bahwa dirinya adalah spesies kera yang masih merawat ajaran Caesar.
Raka ini pula yang nantinya akan mengajari Noa tentang ajaran Caesar. Ia mengatakan bahwa manusia dan kera dahulunya hidup berdampingan. Hal tersebut juga yang diajarkan oleh Caesar, tentang kasih sayang dan kecintaannya terhadap manusia.
Raka menunjukan sebuah buku, sebagai bukti dan menjelaskan cara berkomunikasi manusia melalui kertas.
5. Koloni Manusia
Proximus sangat menginginkan brankas peninggalan manusia, karena dengan brankas tersebut ia dapat memperkuat kekuasaannya dengan memanfaatkan teknologi yang dimiliki manusia, seperti halnya senjata. Para kera di bawah Kerajaan Proximus hanya dijadikan tenaga kerja saja, untuk mencapai tujuan yang diinginkan Proximus.
Sikap Proximus yang tidak ingin mengorbankan dirinya, sangat berbanding terbalik dengan slogan yang ia serukan, “Kera bersama-sama kuat”. Bahkan tak cukup memperbudak kaumnya, ia juga menyerang klan lain untuk menambah tenaga kerjanya.
3. Koloni Kera Bertopeng
Foto: 20th Century Studios
Untuk memperkuat kekuasaannya, Proximus mengirimkan pasukan kera bertopeng yang diketuai oleh seekor gorila perkasa bernama Syvia (Eka Darville). Pasukan Kera Bertopeng akan menyerang, menjarah dan menangkap klan lain untuk dijadikan tenaga kerja Kerajaan Proximus.
Dengan segala amunisi, seperti senjata listrik dan kuda yang difasilitasi oleh Proximus, membuat pasukan ini semakin kuat dan gencar menyerang klan lain. Sylvia selaku pemimpin pasukan ini bertanggung jawab atas kematian yang menimpa pemimpin Klan Elang.
4. Ordo Caesar
Foto: 20th Century Studios
Koloni ini merupakan sekelompok cendekiawan yang berusaha mempertahankan dan melestarikan prinsip sekaligus pemikiran Caesar. Noa menemukan koloni ini ketika ia dan teman-temannya sedang dalam misi menyelamatkan Klan Elang yang ditangkap oleh Kerajaan Proximus.
Di antara kelompok tersebut, ada seekor orangutan bernama Raka (Peter Macon) yang merupakan mantan anggota kepemimpinan Caesar yang mengetahui sejarah kera. Ia juga mengatakan bahwa dirinya adalah spesies kera yang masih merawat ajaran Caesar.
Raka ini pula yang nantinya akan mengajari Noa tentang ajaran Caesar. Ia mengatakan bahwa manusia dan kera dahulunya hidup berdampingan. Hal tersebut juga yang diajarkan oleh Caesar, tentang kasih sayang dan kecintaannya terhadap manusia.
Raka menunjukan sebuah buku, sebagai bukti dan menjelaskan cara berkomunikasi manusia melalui kertas.
5. Koloni Manusia
Lihat Juga :
tulis komentar anda