Interpretasi Ending Film 24 Jam Bersama Gaspar
Jum'at, 15 Maret 2024 - 10:38 WIB
JAKARTA - Film 24 Jam Bersama Gaspar yang tayang di Netflix berakhir dengan ending yang membuat penonton bisa menginterpretasikan adegannya dengan beragam makna.
Kisah film ini adalah hasil adaptasi dari novel berjudul sama karya Sabda Armandio. Versi filmnya disutradarai oleh Yosep Anggi Noen dengan skenario dari M. Irfan Ramli.
Film 24 Jam Bersama Gaspar berlatar pada masa depan yang distopia. Detektif swasta bernama Gaspar (Reza Rahadian) dikatakan akan mati dalam 24 jam karena kelainan jantung. Pada masa akhir hidupnya itu, Gaspar memutuskan untuk menuntaskan pencarian sahabat kecilnya, Kirana (Shofia Shireen), yang hilang.
Pencarian itu berakhir di Wan Ali (Iswadi Pratama) yang tak lain adalah ayah Kirana. Bersama lima temannya, Gaspar berusaha membalas dendam pada Wan Ali, sambil mengajak lima orang temannya untuk merampok toko emas milik pria itu.
Foto: Netflix
Dalam pembuka ceritanya, film laga neo-noir berbalut misteri ini menggambarkan sekilas dunia distopia yang menjadi tempat hidup Gaspar dan teman-temannya. Kekerasan merajalela, dan orang-orang sudah menganggapnya sebagai hal yang biasa.
Pemerintah menjalankan program rahasia, juga terlibat aktif dalam kekerasan terhadap warganya sendiri. Sementara rakyat biasa harus bertahan hidup dengan caranya masing-masing, dan jika memungkinkan, pergi dari negara itu demi masa depan yang lebih baik.
Lirik lagu Hal-hal ini Terjadi dari band rock FSTVLST yang terdengar pada pembuka film merangkup dengan tepat semesta distopia dalam film ini, yaitu, "Kau terlahir di masa 'Maha Chaos'".
Foto:Netflix
Gaspar mengajak lima temannya untuk merampok toko emas Wan Ali. Pertama ada Agnes (Shenina Cinnamon), yang mengelola ajang tarung ala film Fight Club sekaligus menampung orang-orang yang menjadi korban kekerasan di jalanan. Mereka ibarat massa yang siap dikendalikan oleh Agnes sebagai ketuanya.
Kedua ada pasangan Kik (Laura Basuki) dan Njet (Kristo Immanuel). Kik adalah teman masa kecil Gaspar dan Kirana. Kik menyukai Gaspar dan pernah berpacaran dengannya, tapi Gaspar lantas pergi dan memintanya berpacaran dengan Njet.
Ketiga ada ibu-anak Tati (Dewi Irawan) dan Yadi (Sal Priadi). Tati adalah ipar dari Wan Ali, dan suaminya tewas di tangan iparnya itu.
Foto:Netflix
Dalam aksi pencurian yang dilakukan tim Gaspar, Ia dan Agnes digambarkan berboncengan mengendarai motor. Sedangkan Kik, Njet, Tati, dan Yadi berada di dalam satu mobil.
Kisah film ini adalah hasil adaptasi dari novel berjudul sama karya Sabda Armandio. Versi filmnya disutradarai oleh Yosep Anggi Noen dengan skenario dari M. Irfan Ramli.
Film 24 Jam Bersama Gaspar berlatar pada masa depan yang distopia. Detektif swasta bernama Gaspar (Reza Rahadian) dikatakan akan mati dalam 24 jam karena kelainan jantung. Pada masa akhir hidupnya itu, Gaspar memutuskan untuk menuntaskan pencarian sahabat kecilnya, Kirana (Shofia Shireen), yang hilang.
Pencarian itu berakhir di Wan Ali (Iswadi Pratama) yang tak lain adalah ayah Kirana. Bersama lima temannya, Gaspar berusaha membalas dendam pada Wan Ali, sambil mengajak lima orang temannya untuk merampok toko emas milik pria itu.
Interpretasi Ending Film 24 Jam Bersama Gaspar
1. Dunia Distopia dalam Film 24 Jam Bersama Gaspar
Foto: Netflix
Dalam pembuka ceritanya, film laga neo-noir berbalut misteri ini menggambarkan sekilas dunia distopia yang menjadi tempat hidup Gaspar dan teman-temannya. Kekerasan merajalela, dan orang-orang sudah menganggapnya sebagai hal yang biasa.
Pemerintah menjalankan program rahasia, juga terlibat aktif dalam kekerasan terhadap warganya sendiri. Sementara rakyat biasa harus bertahan hidup dengan caranya masing-masing, dan jika memungkinkan, pergi dari negara itu demi masa depan yang lebih baik.
Lirik lagu Hal-hal ini Terjadi dari band rock FSTVLST yang terdengar pada pembuka film merangkup dengan tepat semesta distopia dalam film ini, yaitu, "Kau terlahir di masa 'Maha Chaos'".
2. Latar Belakang Teman-Teman Gaspar
Foto:Netflix
Gaspar mengajak lima temannya untuk merampok toko emas Wan Ali. Pertama ada Agnes (Shenina Cinnamon), yang mengelola ajang tarung ala film Fight Club sekaligus menampung orang-orang yang menjadi korban kekerasan di jalanan. Mereka ibarat massa yang siap dikendalikan oleh Agnes sebagai ketuanya.
Kedua ada pasangan Kik (Laura Basuki) dan Njet (Kristo Immanuel). Kik adalah teman masa kecil Gaspar dan Kirana. Kik menyukai Gaspar dan pernah berpacaran dengannya, tapi Gaspar lantas pergi dan memintanya berpacaran dengan Njet.
Ketiga ada ibu-anak Tati (Dewi Irawan) dan Yadi (Sal Priadi). Tati adalah ipar dari Wan Ali, dan suaminya tewas di tangan iparnya itu.
3. Nasib Kelima Teman Gaspar di Akhir Film
Foto:Netflix
Dalam aksi pencurian yang dilakukan tim Gaspar, Ia dan Agnes digambarkan berboncengan mengendarai motor. Sedangkan Kik, Njet, Tati, dan Yadi berada di dalam satu mobil.
tulis komentar anda