CERMIN: Kisah Romeo dan Juliet Versi PKI
Jum'at, 09 Februari 2024 - 12:46 WIB
Foto: Maxima Pictures
Nyaris tak ada gambar yang tak diorkestrasi untuk hadir dengan komposisi yang enak dipandang. Tentu saja kerja keras dari Padri menutupi lemahnya film ini dari sisi penceritaan.
Padahal dengan nama Denny Siregar sebagai produser, saya berharap Kupu-Kupu Kertas memberikan lebih banyak perspektif menarik seputar bentrokan antara GP Ansor dan PKI yang konon menelan korban ribuan manusia.
Andang Chatif Yusuf yang merupakan Sekretaris Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) Banyuwangi pernah menuturkan kepada Tempo bahwa jumlah korban dari pihak PKI diperkirakan mencapai ribuan nyawa. Padahal dengan nama Denny Siregar sebagai produser, saya juga berharap Kupu-Kupu Kertas memberi gambaran lebih berani seputar Operasi Gagak Hitam yang sempat menghebohkan kala itu.
Sayang sekali memang Kupu-Kupu Kertas hanya menjelma sebagai kisah Romeo dan Juliet dan sekadar meminjam latar Banyuwangi pada 1965 tanpa mau repot-repot menyelami lebih dalam apa yang sesungguhnya terjadi pada waktu itu. Banyak misteri yang belum terungkap hingga hari ini, banyak tanya yang masih mengemuka yang belum terjawab hingga saat ini.
Kupu-Kupu Kertas memilih untuk tak berkontribusi apa pun pada informasi baru dan berani seputar peristiwa kelam yang pernah mencoreng bangsa ini.
Kupu-Kupu Kertas
Produser: Denny Siregar, Yoen K
Sutradara: Emil Heradi
Penulis Skenario: Rahabi Mandra, Jocelyn Coroelia
Pemain: Amanda Manopo, Chicco Kurniawan, Iwa K
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
Nyaris tak ada gambar yang tak diorkestrasi untuk hadir dengan komposisi yang enak dipandang. Tentu saja kerja keras dari Padri menutupi lemahnya film ini dari sisi penceritaan.
Padahal dengan nama Denny Siregar sebagai produser, saya berharap Kupu-Kupu Kertas memberikan lebih banyak perspektif menarik seputar bentrokan antara GP Ansor dan PKI yang konon menelan korban ribuan manusia.
Andang Chatif Yusuf yang merupakan Sekretaris Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) Banyuwangi pernah menuturkan kepada Tempo bahwa jumlah korban dari pihak PKI diperkirakan mencapai ribuan nyawa. Padahal dengan nama Denny Siregar sebagai produser, saya juga berharap Kupu-Kupu Kertas memberi gambaran lebih berani seputar Operasi Gagak Hitam yang sempat menghebohkan kala itu.
Sayang sekali memang Kupu-Kupu Kertas hanya menjelma sebagai kisah Romeo dan Juliet dan sekadar meminjam latar Banyuwangi pada 1965 tanpa mau repot-repot menyelami lebih dalam apa yang sesungguhnya terjadi pada waktu itu. Banyak misteri yang belum terungkap hingga hari ini, banyak tanya yang masih mengemuka yang belum terjawab hingga saat ini.
Kupu-Kupu Kertas memilih untuk tak berkontribusi apa pun pada informasi baru dan berani seputar peristiwa kelam yang pernah mencoreng bangsa ini.
Kupu-Kupu Kertas
Produser: Denny Siregar, Yoen K
Sutradara: Emil Heradi
Penulis Skenario: Rahabi Mandra, Jocelyn Coroelia
Pemain: Amanda Manopo, Chicco Kurniawan, Iwa K
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
(ita)
tulis komentar anda