Review Film No Way Up: Cerita Teror yang Tidak Masuk Akal

JAKARTA - Tak seperti cerita teror hiu pada umumnya, cerita No Way Up justru dimulai dari udara. Meski begitu, ini bukan berarti filmnya jadi sesuatu yang menjanjikan.

Kisahnya tentang sepasang kekasih dan sahabatnya yang ingin melakukan perjalanan liburan ke Cabo, Meksiko, menggunakan pesawat terbang. Di sepanjang perjalanan, pesawat yang mereka tumpangi tak bergerak mulus, tak jarang mengalami turbulensi sampai menabrak segerombolan burung yang sedang terbang.



Tak lama, mesin pesawat terbakar dan pesawat tua yang mereka tumpangi mulai hancur, dan serpihan mengenai badan pesawat berlubang hingga akhirnya jatuh ke Laut Pasifik. Namun, di tengah tragedi nahas tersebut, sekelompok orang berhasil selamat.

Mereka termasuk pasangan kekasih, sahabatnya, bodyguard, seorang kru kabin, serta seorang nenek dan cucunya. Meski begitu, tak mudah keluar dari pesawat yang tenggelam itu, lantaran pesawat dikepung segerombolan hiu ganas.


Foto: Altitude Film Entertainment

Dari sini, sejumlah adegan yang menegangkan dan membuat penonton penasaran akan apa yang terjadi selanjutnya tersaji sepanjang film.

Layaknya film thriller dan survival, No way Updibalut dengan suara dan musik yang membuat cerita semakin tegang. Beberapa jump scare juga membuat penonton berteriak.

Sayangnya, akting para pemain dalam film masih kurang baik. Ini membuat filmnya jadi kurang menegangkan karena akting mereka yang kurang meyakinkan.


Foto: Altitude Film Entertainment

Adegan lain juga menunjukan interaksi yang tidak penting, terutama saat para karakter mengatakan kalimat-kalimat untuk menenangkan diri yang kurang membantu dalam situasi yang sedang dialami. Kisah penyelamatan diri di dasar laut juga tidak masuk akal dan cara pemeran utamanya yang terjebak juga sangat tidak realistis.



Film No Way Updisutradarai oleh Claudio Fäh, ditulisAndy Mayson, dan diproduseri David Brierley dan Will Clarke. Film yang sedang tayang di bioskop ini dibintangi oleh Phyllis Logan, Colm Meaney, Will Attenborough, James Carroll Jordan, Jeremias Amoore, Sophie McIntosh, Grace Nettle, Manuel Pacific, David Samartin, dan Scott Coker.