Review Film Munich: The Edge of War, Penting untuk Anak HI!
Kamis, 11 Januari 2024 - 13:59 WIB
JAKARTA - Film Munich: The Edge of War memusatkan perhatian pada tokoh-tokoh kunci seperti Paul von Hartmann, Hugh Legat, Neville Chamberlain, dan Adolf Hitler, dengan membentangkan narasi sejarah di sekitar peristiwa menjelang Perang Dunia II.
Film ini dimulai dengan adegan yang menggambarkan keharmonisan tiga sahabat, merinci kegagalan negosiasi antara Inggris dan Jerman mengenai Cekoslowakia, dan memunculkan ketegangan politik yang mendalam. Melalui pidato Neville Chamberlain (Jeremy Irons), surat dari Hitler (Ulrich Matthes), dan strategi diplomasi yang rumit, film menyoroti ketidakpastian dan keputusan sulit yang dihadapi pemimpin pada masa itu.
Puncaknya terjadi saat delegasi empat negara, yaitu Jerman, Inggris, Perancis, dan Italia, berkumpul di Munich. Paulvon Hartmann (Jannis Niewöhner) dan Hugh Legat (George MacKay), dua karakter sentral, terlibat dalam konflik moral dan politik yang mengarah pada pengungkapan dokumen rahasia dan perundingan terkait Tanah Sudetia. Film ini menggambarkan kesepakatan yang dicapai di Munich dan konsekuensinya, termasuk dampaknya terhadap Chamberlain dan kritik keras yang ia terima dari publik.
Foto: Netflix
Keseluruhan, film ini memberikan pandangan mendalam tentang kompleksitas diplomasi pada masa sulit tersebut. Juga memberikan pertanyaan kritis tentang peran individu dalam menghadapi ancaman perang yang mendekat.
Dengan kombinasi elemen politik, intrik diplomatik, dan konflik personal, Munich: The Edge of Warmenjadi sebuah potret dramatis dan mendalam mengenai periode bersejarah yang memengaruhi jalannya hubungan internasional. Penonton dibawa dalam perjalanan emosional dan intelektual yang menyentuh tentang ketegangan sebelum pecahnya Perang Dunia II, serta bagaimana keputusan pemimpin pada waktu itu memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan dunia.
Foto: Netflix
Film Munich: The Edge of Warmenarik untuk mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional (HI) karena menyajikan potret yang mendalam tentang dinamika politik dan ketegangan antarnegara sebelum meletusnya Perang Dunia II. Dengan menyoroti peristiwa kunci dan keputusan politik yang memengaruhi konflik global, film ini memberikan wawasan yang berharga tentang kompleksitas diplomasi internasional dan dampak kebijakan luar negeri terhadap perdamaian dunia.
Melalui narasi yang kuat dan penggambaran karakter yang mendalam, Munich: The Edge of Warmenggali pemahaman bagi para mahasiswa Jurusan HI, mendorong refleksi atas kesalahan sejarah, dan memberikan pelajaran penting tentang pentingnya diplomasi dalam mencegah konflik internasional.
Film Munich: The Edge of War bisa ditonton di Netflix dengan durasi 2 jam 11 menit.
MG/Tasya Auliya Rizka
Lihat Juga: Sinopsis Film Korea Omniscient Reader's Viewpoint dan Daftar 8 Pemainnya, Bujet Rp354 Miliar
Film ini dimulai dengan adegan yang menggambarkan keharmonisan tiga sahabat, merinci kegagalan negosiasi antara Inggris dan Jerman mengenai Cekoslowakia, dan memunculkan ketegangan politik yang mendalam. Melalui pidato Neville Chamberlain (Jeremy Irons), surat dari Hitler (Ulrich Matthes), dan strategi diplomasi yang rumit, film menyoroti ketidakpastian dan keputusan sulit yang dihadapi pemimpin pada masa itu.
Baca Juga
Puncaknya terjadi saat delegasi empat negara, yaitu Jerman, Inggris, Perancis, dan Italia, berkumpul di Munich. Paulvon Hartmann (Jannis Niewöhner) dan Hugh Legat (George MacKay), dua karakter sentral, terlibat dalam konflik moral dan politik yang mengarah pada pengungkapan dokumen rahasia dan perundingan terkait Tanah Sudetia. Film ini menggambarkan kesepakatan yang dicapai di Munich dan konsekuensinya, termasuk dampaknya terhadap Chamberlain dan kritik keras yang ia terima dari publik.
Foto: Netflix
Keseluruhan, film ini memberikan pandangan mendalam tentang kompleksitas diplomasi pada masa sulit tersebut. Juga memberikan pertanyaan kritis tentang peran individu dalam menghadapi ancaman perang yang mendekat.
Dengan kombinasi elemen politik, intrik diplomatik, dan konflik personal, Munich: The Edge of Warmenjadi sebuah potret dramatis dan mendalam mengenai periode bersejarah yang memengaruhi jalannya hubungan internasional. Penonton dibawa dalam perjalanan emosional dan intelektual yang menyentuh tentang ketegangan sebelum pecahnya Perang Dunia II, serta bagaimana keputusan pemimpin pada waktu itu memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan dunia.
Foto: Netflix
Film Munich: The Edge of Warmenarik untuk mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional (HI) karena menyajikan potret yang mendalam tentang dinamika politik dan ketegangan antarnegara sebelum meletusnya Perang Dunia II. Dengan menyoroti peristiwa kunci dan keputusan politik yang memengaruhi konflik global, film ini memberikan wawasan yang berharga tentang kompleksitas diplomasi internasional dan dampak kebijakan luar negeri terhadap perdamaian dunia.
Melalui narasi yang kuat dan penggambaran karakter yang mendalam, Munich: The Edge of Warmenggali pemahaman bagi para mahasiswa Jurusan HI, mendorong refleksi atas kesalahan sejarah, dan memberikan pelajaran penting tentang pentingnya diplomasi dalam mencegah konflik internasional.
Film Munich: The Edge of War bisa ditonton di Netflix dengan durasi 2 jam 11 menit.
MG/Tasya Auliya Rizka
Lihat Juga: Sinopsis Film Korea Omniscient Reader's Viewpoint dan Daftar 8 Pemainnya, Bujet Rp354 Miliar
(ita)
tulis komentar anda