Review Film Natalan (December): Ketika yang Dinanti Tak Tiba
Rabu, 27 Desember 2023 - 12:50 WIB
Di level sinema dunia, film-film bertema Natal telah menjadi ceruk industri tersendiri. Untuk sekadar menyebut nama, kita akan menemukan jenama Hallmark Channel yang banyak menyajikan film-film bertema Natal.
Untuk itu apresiasi tinggi patut diberikan kepada Dinas Kebudayaan Yogyakarta yang berkolaborasi dengan Kebon Studio untuk menghadirkan film Natalan (December) yang bisa ditonton di YouTube.
Film pendek dengan durasi 28 menit ini disutradarai oleh Sidharta Tata didukung oleh para pemeran yang telah kawakan, Ramon Y. Tungka, Clara Soetedja, dan Mien Brodjo.
Sebagaimana pada momen Lebaran, di kalangan umat Nasrani berkembang pula tradisi untuk berkumpul (pulang kampung) dan beribadah bersama pada malam Natal. Momentum ini ditunggu-tunggu dan menghadirkan kehangatan yang membahagiakan.
Urusan pulang kampung dalam film ini, bukanlah hal sepele. Apalagi dalam sudut pandang seorang ibu yang telah berusia sepuh, menjanda, hidup seorang diri, dan ditinggal rantau anak satu-satunya.
Meskipun tampak biasa, persiapan yang dilakukan sang ibu terasa sangat bermakna baginya. Kesempatan ini digunakan oleh sang sutradara untuk mengeksplorasi latar kisah yang berlokasi di Yogyakarta.
Kekhasan Yogyakarta tidak hanya melekat pada penggunaan bahasa Jawa dalam percakapan, tetapi juga misalnya ketika sang ibu menerima undangan Natal wilayah. Ini menggambarkan keguyuban khas umat Nasrani Jawa.
Namun, ada yang menarik dengan film Natalan (December) bila dibandingkan film-film Natal sebagaimana yang tampil di Hallmark Channel. Film ini selain khas Indonesia (baca: Yogyakarta) juga mengangkat fenomena relasi dalam kehidupan domestik.
Itu sebabnya rumusan film-film ala Hallmark Channel yang manis dan lazim berakhir bahagia, tidak harus menjadi pilihan utama. Tidak ada yang salah dengan kisah-kisah terkadang harus mendarat, menginjak bumi, sebagaimana realita hidup—ada asam dan ada manis.
Ang Tek Khun
Penikmat cerita melalui medium bacaan dan tontonan, bisa dikontak melalui Instagram @angtekkhun1
Untuk itu apresiasi tinggi patut diberikan kepada Dinas Kebudayaan Yogyakarta yang berkolaborasi dengan Kebon Studio untuk menghadirkan film Natalan (December) yang bisa ditonton di YouTube.
Film pendek dengan durasi 28 menit ini disutradarai oleh Sidharta Tata didukung oleh para pemeran yang telah kawakan, Ramon Y. Tungka, Clara Soetedja, dan Mien Brodjo.
Sebagaimana pada momen Lebaran, di kalangan umat Nasrani berkembang pula tradisi untuk berkumpul (pulang kampung) dan beribadah bersama pada malam Natal. Momentum ini ditunggu-tunggu dan menghadirkan kehangatan yang membahagiakan.
Urusan pulang kampung dalam film ini, bukanlah hal sepele. Apalagi dalam sudut pandang seorang ibu yang telah berusia sepuh, menjanda, hidup seorang diri, dan ditinggal rantau anak satu-satunya.
Meskipun tampak biasa, persiapan yang dilakukan sang ibu terasa sangat bermakna baginya. Kesempatan ini digunakan oleh sang sutradara untuk mengeksplorasi latar kisah yang berlokasi di Yogyakarta.
Kekhasan Yogyakarta tidak hanya melekat pada penggunaan bahasa Jawa dalam percakapan, tetapi juga misalnya ketika sang ibu menerima undangan Natal wilayah. Ini menggambarkan keguyuban khas umat Nasrani Jawa.
Namun, ada yang menarik dengan film Natalan (December) bila dibandingkan film-film Natal sebagaimana yang tampil di Hallmark Channel. Film ini selain khas Indonesia (baca: Yogyakarta) juga mengangkat fenomena relasi dalam kehidupan domestik.
Itu sebabnya rumusan film-film ala Hallmark Channel yang manis dan lazim berakhir bahagia, tidak harus menjadi pilihan utama. Tidak ada yang salah dengan kisah-kisah terkadang harus mendarat, menginjak bumi, sebagaimana realita hidup—ada asam dan ada manis.
Ang Tek Khun
Penikmat cerita melalui medium bacaan dan tontonan, bisa dikontak melalui Instagram @angtekkhun1
(ita)
tulis komentar anda