10 Film Paling Laris yang Dicaci Maki Para Kritikus
Senin, 28 Agustus 2023 - 20:29 WIB
Kualitas sebuah film bisa ditentukan dari pandangan para kritikus. Tapi, kesukesan sebuah film biasanya ditentukan dari pendapatannya di box office. Ketika film itu sukses melampaui biaya produksi dan break-even point-nya, maka meskipun dicaci maki kritikus, itu tidak jadi persoalan besar.
Ini banyak terjadi di film hit yang mendapatkan ulasan jelek dari para kritikus. Tomatometer di Rotten Tomatoes bisa menjadi tolak ukurnya. Tapi, apa pun itu, yang menentukan film itu laku atau tidak adalah penonton.
Sering kali, penonton tidak peduli dengan apa kata kritikus. Marketing dan kampanye promosi yang jor-joran ditambah faktor lain seperti kontroversi di seputar film itu bisa menarik penonton untuk menonton film tersebut. Meskipun, pada akhirnya, mereka pun sepakat kalau film itu jelek. Film apa saja yang masih tetap laris meski dicaci maki kritikus? Simak ulasannya berikut!
Sutradara: Catherine Hardwicke (1), Chris Weitz (2), David Slade (3), Bill Condon (4–5)
Tayang: HBO Go
Box Office: USD3,346 miliar (total 5 film)
Rotten Tomatoes: 49%, 29%, 47%, 25%, 49%
Ada sedikit fenomena seperti The Twilight Saga. Fandom serial ini fanatis dan itu karena novel laris yang diadaptasi ke serial ini. Tapi, marketing Twilight benar-benar bagus. Ada dua kubu, Tim Jacob dan Tim Edward. Remaja menyerbut film ini untuk melihat siapa yang akan dipilih Bella sebagai cowoknya.
Sementara Twilight bisa dipuji karena ini, sulit bagi kritikus untuk memberikan respons positif terhadap film ini. Mereka membenci plotnya, dialog tanpa isi, perkembangan karakter yang buruk, and special effect yang jelek. Meski kritikan itu valid, franchise ini meraup total USD3,3 miliar dan menjadikannya sebagai salah satu franchise terlaris sedunia.
Sutradara: Mike Mitchell
Tayang: -
Box Office: USD756,2 juta
Rotten Tomatoes: 57%
Shrek adalah hit pada awal 2000-an. Kesuksesan itu menyebabkan film itu terus dibuatkan sekuel dan menjadi sebuah franchise. Tapi, ketika Shrek Forever After dibuat, franchise itu sudah melewati masa keemasannya. Penggemar pun khawatir dengan ceritanya.
Film itu gagal memberikan keajaiban bagi penonton. Film itu memang bisa menimbulkan nostalgia and hasil box office pun tidak mengkhianati fakta itu. Namun, banyak yang berharap kalau fantasi yang disukai banyak orang itu tidak perlu diulang-ulang ceritanya.
Ini banyak terjadi di film hit yang mendapatkan ulasan jelek dari para kritikus. Tomatometer di Rotten Tomatoes bisa menjadi tolak ukurnya. Tapi, apa pun itu, yang menentukan film itu laku atau tidak adalah penonton.
Sering kali, penonton tidak peduli dengan apa kata kritikus. Marketing dan kampanye promosi yang jor-joran ditambah faktor lain seperti kontroversi di seputar film itu bisa menarik penonton untuk menonton film tersebut. Meskipun, pada akhirnya, mereka pun sepakat kalau film itu jelek. Film apa saja yang masih tetap laris meski dicaci maki kritikus? Simak ulasannya berikut!
10. The Twilight Saga — 2008 – 2012
Sutradara: Catherine Hardwicke (1), Chris Weitz (2), David Slade (3), Bill Condon (4–5)
Tayang: HBO Go
Box Office: USD3,346 miliar (total 5 film)
Rotten Tomatoes: 49%, 29%, 47%, 25%, 49%
Ada sedikit fenomena seperti The Twilight Saga. Fandom serial ini fanatis dan itu karena novel laris yang diadaptasi ke serial ini. Tapi, marketing Twilight benar-benar bagus. Ada dua kubu, Tim Jacob dan Tim Edward. Remaja menyerbut film ini untuk melihat siapa yang akan dipilih Bella sebagai cowoknya.
Sementara Twilight bisa dipuji karena ini, sulit bagi kritikus untuk memberikan respons positif terhadap film ini. Mereka membenci plotnya, dialog tanpa isi, perkembangan karakter yang buruk, and special effect yang jelek. Meski kritikan itu valid, franchise ini meraup total USD3,3 miliar dan menjadikannya sebagai salah satu franchise terlaris sedunia.
9. Shrek Forever After — 2010
Sutradara: Mike Mitchell
Tayang: -
Box Office: USD756,2 juta
Rotten Tomatoes: 57%
Shrek adalah hit pada awal 2000-an. Kesuksesan itu menyebabkan film itu terus dibuatkan sekuel dan menjadi sebuah franchise. Tapi, ketika Shrek Forever After dibuat, franchise itu sudah melewati masa keemasannya. Penggemar pun khawatir dengan ceritanya.
Film itu gagal memberikan keajaiban bagi penonton. Film itu memang bisa menimbulkan nostalgia and hasil box office pun tidak mengkhianati fakta itu. Namun, banyak yang berharap kalau fantasi yang disukai banyak orang itu tidak perlu diulang-ulang ceritanya.
8. Teenage Mutant Ninja Turtles — 2014
tulis komentar anda