10 Film Paling Laris yang Dicaci Maki Para Kritikus
loading...
A
A
A
Kualitas sebuah film bisa ditentukan dari pandangan para kritikus. Tapi, kesukesan sebuah film biasanya ditentukan dari pendapatannya di box office. Ketika film itu sukses melampaui biaya produksi dan break-even point-nya, maka meskipun dicaci maki kritikus, itu tidak jadi persoalan besar.
Ini banyak terjadi di film hit yang mendapatkan ulasan jelek dari para kritikus. Tomatometer di Rotten Tomatoes bisa menjadi tolak ukurnya. Tapi, apa pun itu, yang menentukan film itu laku atau tidak adalah penonton.
Sering kali, penonton tidak peduli dengan apa kata kritikus. Marketing dan kampanye promosi yang jor-joran ditambah faktor lain seperti kontroversi di seputar film itu bisa menarik penonton untuk menonton film tersebut. Meskipun, pada akhirnya, mereka pun sepakat kalau film itu jelek. Film apa saja yang masih tetap laris meski dicaci maki kritikus? Simak ulasannya berikut!
Sutradara: Catherine Hardwicke (1), Chris Weitz (2), David Slade (3), Bill Condon (4–5)
Tayang: HBO Go
Box Office: USD3,346 miliar (total 5 film)
Rotten Tomatoes: 49%, 29%, 47%, 25%, 49%
Ada sedikit fenomena seperti The Twilight Saga. Fandom serial ini fanatis dan itu karena novel laris yang diadaptasi ke serial ini. Tapi, marketing Twilight benar-benar bagus. Ada dua kubu, Tim Jacob dan Tim Edward. Remaja menyerbut film ini untuk melihat siapa yang akan dipilih Bella sebagai cowoknya.
Sementara Twilight bisa dipuji karena ini, sulit bagi kritikus untuk memberikan respons positif terhadap film ini. Mereka membenci plotnya, dialog tanpa isi, perkembangan karakter yang buruk, and special effect yang jelek. Meski kritikan itu valid, franchise ini meraup total USD3,3 miliar dan menjadikannya sebagai salah satu franchise terlaris sedunia.
Sutradara: Mike Mitchell
Tayang: -
Box Office: USD756,2 juta
Rotten Tomatoes: 57%
Shrek adalah hit pada awal 2000-an. Kesuksesan itu menyebabkan film itu terus dibuatkan sekuel dan menjadi sebuah franchise. Tapi, ketika Shrek Forever After dibuat, franchise itu sudah melewati masa keemasannya. Penggemar pun khawatir dengan ceritanya.
Film itu gagal memberikan keajaiban bagi penonton. Film itu memang bisa menimbulkan nostalgia and hasil box office pun tidak mengkhianati fakta itu. Namun, banyak yang berharap kalau fantasi yang disukai banyak orang itu tidak perlu diulang-ulang ceritanya.
Sutradara: Jonathan Liebesman
Tayang: -
Box Office: USD493,3 juta
Rotten Tomatoes: 21%
Sebelum dirilis, film itu sudah menciptakan hype dengan rumor kalau para Kura-Kura itu adalah alien hingga Shredder yang dijadikan karakter berkulit putih. Film ini adalah adaptasi live action pertama properti itu dalam 21 tahun. Ini tentu membuat penggemar bersemangat dan membuat film itu laris manis ketika dirilis.
Sampai saat ini, film ini adalah entri terlaris di franchise itu di box office. Padahal, film itu sangat dibenci kritikus. Film itu dikritik karena berisik dan tidak sopan, dengan desain baru yang dibenci kritikus dan penonton. Penggemar franchise itu juga tidak suka dengan pendekatan baru terhadap karakter tersebut.
Sutradara: Raja Gosnell
Tayang: Netflix
Box Office: USD563,7 juta
Rotten Tomatoes: 21%
Sony Pictures Animation berusaha mengadaptasi makhluk biru mungil yang populer selama bertahun-tahun itu dengan film animasi CGI. Itu adalah usaha pertama studio itu dalam mencampurkan media dengan animasi CGI dan live-action. Ini memberikan sejumlah momen aneh. Film itu segera dibanding-bandingkan dengan film dengan format sama seperti Alvin and the Chipmunks dan Garfield.
Promosi yang tepat pun menjamin kesuksesan film itu di box office. Torehannya bahkan melampaui prediksi analis. Film itu meledak karena orang tua ingin menonton film itu bersama anak-anaknya. Mereka tidak peduli dengan omongan kritikus yang mencaci maki film tersebut.
Sutradara: Corin Hardy
Tayang: HBO Go
Box Office: USD365,6 juta
Rotten Tomatoes: 24%
Spinoff dan prekuel The Conjuring 2 ini mengisahkan cerita tentang Biarawati Iblis yang merupakan karakter di film itu. Film itu menerima banyak perhatian karena iklannya yang termasuk jump scare yang tidak bisa dilewati dan tidak ada peringatannya. Kontroversi itu menyebabkan iklannya dihapus dari YouTube.
Jutaan dolar pun digelontorkan untuk iklan bentuk lain, seperti cetak dan iklan di televisi. Tanggapan positif terhadap The Nun adalah untuk penampilan Taissa Farmiga dan Bonnie Aarons serta atmosfir gelap yang mereka hadirkan di film itu. Tapi, ceritanya dicaci maki kritikus. Meski begitu, film ini menjadi film terlaris dari franchise Conjuring.
Sutradara: Ron Howard
Tayang: -
Box Office: USD760 juta
Rotten Tomatoes: 25%
Hanya masalah waktu sampai ada orang mengadaptasi novel laris tentang Robert Langdon karya Dan Brown. Pada 2006, dugaan itu terwujud. Da Vinci Code akhirnya tampil di layar lebar. Berusaha menerjemahkan buku ke layar lebar itu sulit dan menantang. Tapi, materi sumber untuk misteri thriller yang bagus itu ada di sana. Novel itu juga berisi tema simbolisme dan konflik agama.
Sayang, film itu gagal menangkap rasa yang sama dengan buku itu dan terasa hambar di mata kritikus. Sejumlah kritikus menyebut, drama di film itu sama sekali tidak menarik perhatian mereka, yang menyebabkan akhir film itu terasa kabur. Meski begitu, film itu sukses di box office. Tapi, kesuksesan itu sepertinya lebih disebabkan karena kesuksesan novelnya.
Sutradara: Zack Snyder
Tayang: HBO Go
Box Office: USD873,6 juta
Rotten Tomatoes: 29%
Setelah Man of Steel sukses, Zack Snyder pun merencanakan langkah selanjutnya untuk DCEU. Babak baru saga Superman akhirnya muncul dalam bentuk Batman v Superman: Dawn of Justice. Film ini membawa kembali Henry Cavill sebagai Superman dan memperkenalkan Ben Affleck sebagai Batman.
Gal Gadot juga debut sebagai Wonder Woman di film tersebut. Sulit untuk melihat kesuksesan film itu karena alasan itu. Batman v Superman meraup angka lumayan di box office. Namun, baik audiens dan kritikus sama-sama setuju kalau film itu tidak koheren.
Sutradara: Roland Emmerich
Tayang: -
Box Office: USD791,2 juta
Rotten Tomatoes: 39%
Film bencana sudah menjadi salah satu pokok sinema dalam waktu yang lama, dengan Twister dan Titanic menjadi dua film yang paling terkenal. Ketika teori konspirasi berbasis kalender suku Maya beredar, orang jadi yakin kalau dunia akan kiamat pada tahun 2012. Kapitalisme akan mengambil untung dari hysteria dengan memproduksi media berbasis teori ini.
Namun, 2012 mendapatkan ulasan negatif dari para kritikus. Tapi, audiens tidak peduli dan memilih pergi ke bioskop untuk menonton film itu. Mereka mungkin penasaran dengan visual film itu dan teori yang menginspirasi film itu. Sekarang, 2012 seperti sudah terlupakan, tapi, saat itu, sulit untuk melewatkannya.
Sutradara: David Ayer
Tayang: HBO Go
Box Office: USD747 juta
Rotten Tomatoes: 26%
Ketika foto lokasi pertama Suicide Squad bocor ke media sosial, penggemar langsung antusias. Viralnya Harley Quinn menarik parhatian dengan kostumnya langsung menjadi hit. Dengan jajaran pemeran bintang kelas A seperti Will Smith dan Jared Leto, film ini sangat menjanjikan menjadi sebuah hit besar.
Sayang, ketika dirilis, film itu gagal memenuhi ekspektasi tinggi. Film itu langsung mendapatkan kritikan atas adaptasi buruk terhadap karakter favorit DC Comics, seperti Joker, plot setipis kertas, dan laju yang tidak biasa. Tapi, orang masih menonton film ini. Meskipun, kualitas jelek film itu langsung punya dampak terhadap brand DC dalam jangka panjang.
Sutradara: Ruben Fleischer
Tayang: Disney+ Hotstar
Box Office: USD856,1 juta
Rotten Tomatoes: 30%
Tahun 2018 adalah era emas film superhero di box office. Sepertinya, pahlawan apa pun bisa menghasilkan pundi-pundi uang di box office. Venom jelas bukan karakter kecil. Tapi, pendapatannya memperlihatkan kalau film superhero tidak perlu bagus demi menjadi hit.
Para kritikus mencaci maki film ini. Banyak dari mereka yang menyebut kalau film itu tumpul dengan plot superhero kelas teri yang membosankan. Satu-satunya poin yang mendapatkan ulasan positif adalah penampilan Tom Hardy dan hubungannya dengan Venom. Tapi, audiens tidak peduli dan tetap menonton film ini.
Ini banyak terjadi di film hit yang mendapatkan ulasan jelek dari para kritikus. Tomatometer di Rotten Tomatoes bisa menjadi tolak ukurnya. Tapi, apa pun itu, yang menentukan film itu laku atau tidak adalah penonton.
Sering kali, penonton tidak peduli dengan apa kata kritikus. Marketing dan kampanye promosi yang jor-joran ditambah faktor lain seperti kontroversi di seputar film itu bisa menarik penonton untuk menonton film tersebut. Meskipun, pada akhirnya, mereka pun sepakat kalau film itu jelek. Film apa saja yang masih tetap laris meski dicaci maki kritikus? Simak ulasannya berikut!
10. The Twilight Saga — 2008 – 2012
Sutradara: Catherine Hardwicke (1), Chris Weitz (2), David Slade (3), Bill Condon (4–5)
Tayang: HBO Go
Box Office: USD3,346 miliar (total 5 film)
Rotten Tomatoes: 49%, 29%, 47%, 25%, 49%
Ada sedikit fenomena seperti The Twilight Saga. Fandom serial ini fanatis dan itu karena novel laris yang diadaptasi ke serial ini. Tapi, marketing Twilight benar-benar bagus. Ada dua kubu, Tim Jacob dan Tim Edward. Remaja menyerbut film ini untuk melihat siapa yang akan dipilih Bella sebagai cowoknya.
Sementara Twilight bisa dipuji karena ini, sulit bagi kritikus untuk memberikan respons positif terhadap film ini. Mereka membenci plotnya, dialog tanpa isi, perkembangan karakter yang buruk, and special effect yang jelek. Meski kritikan itu valid, franchise ini meraup total USD3,3 miliar dan menjadikannya sebagai salah satu franchise terlaris sedunia.
9. Shrek Forever After — 2010
Sutradara: Mike Mitchell
Tayang: -
Box Office: USD756,2 juta
Rotten Tomatoes: 57%
Shrek adalah hit pada awal 2000-an. Kesuksesan itu menyebabkan film itu terus dibuatkan sekuel dan menjadi sebuah franchise. Tapi, ketika Shrek Forever After dibuat, franchise itu sudah melewati masa keemasannya. Penggemar pun khawatir dengan ceritanya.
Film itu gagal memberikan keajaiban bagi penonton. Film itu memang bisa menimbulkan nostalgia and hasil box office pun tidak mengkhianati fakta itu. Namun, banyak yang berharap kalau fantasi yang disukai banyak orang itu tidak perlu diulang-ulang ceritanya.
8. Teenage Mutant Ninja Turtles — 2014
Sutradara: Jonathan Liebesman
Tayang: -
Box Office: USD493,3 juta
Rotten Tomatoes: 21%
Sebelum dirilis, film itu sudah menciptakan hype dengan rumor kalau para Kura-Kura itu adalah alien hingga Shredder yang dijadikan karakter berkulit putih. Film ini adalah adaptasi live action pertama properti itu dalam 21 tahun. Ini tentu membuat penggemar bersemangat dan membuat film itu laris manis ketika dirilis.
Sampai saat ini, film ini adalah entri terlaris di franchise itu di box office. Padahal, film itu sangat dibenci kritikus. Film itu dikritik karena berisik dan tidak sopan, dengan desain baru yang dibenci kritikus dan penonton. Penggemar franchise itu juga tidak suka dengan pendekatan baru terhadap karakter tersebut.
7. The Smurfs — 2011
Sutradara: Raja Gosnell
Tayang: Netflix
Box Office: USD563,7 juta
Rotten Tomatoes: 21%
Sony Pictures Animation berusaha mengadaptasi makhluk biru mungil yang populer selama bertahun-tahun itu dengan film animasi CGI. Itu adalah usaha pertama studio itu dalam mencampurkan media dengan animasi CGI dan live-action. Ini memberikan sejumlah momen aneh. Film itu segera dibanding-bandingkan dengan film dengan format sama seperti Alvin and the Chipmunks dan Garfield.
Promosi yang tepat pun menjamin kesuksesan film itu di box office. Torehannya bahkan melampaui prediksi analis. Film itu meledak karena orang tua ingin menonton film itu bersama anak-anaknya. Mereka tidak peduli dengan omongan kritikus yang mencaci maki film tersebut.
6. The Nun — 2018
Sutradara: Corin Hardy
Tayang: HBO Go
Box Office: USD365,6 juta
Rotten Tomatoes: 24%
Spinoff dan prekuel The Conjuring 2 ini mengisahkan cerita tentang Biarawati Iblis yang merupakan karakter di film itu. Film itu menerima banyak perhatian karena iklannya yang termasuk jump scare yang tidak bisa dilewati dan tidak ada peringatannya. Kontroversi itu menyebabkan iklannya dihapus dari YouTube.
Jutaan dolar pun digelontorkan untuk iklan bentuk lain, seperti cetak dan iklan di televisi. Tanggapan positif terhadap The Nun adalah untuk penampilan Taissa Farmiga dan Bonnie Aarons serta atmosfir gelap yang mereka hadirkan di film itu. Tapi, ceritanya dicaci maki kritikus. Meski begitu, film ini menjadi film terlaris dari franchise Conjuring.
5. The Da Vinci Code — 2006
Sutradara: Ron Howard
Tayang: -
Box Office: USD760 juta
Rotten Tomatoes: 25%
Hanya masalah waktu sampai ada orang mengadaptasi novel laris tentang Robert Langdon karya Dan Brown. Pada 2006, dugaan itu terwujud. Da Vinci Code akhirnya tampil di layar lebar. Berusaha menerjemahkan buku ke layar lebar itu sulit dan menantang. Tapi, materi sumber untuk misteri thriller yang bagus itu ada di sana. Novel itu juga berisi tema simbolisme dan konflik agama.
Sayang, film itu gagal menangkap rasa yang sama dengan buku itu dan terasa hambar di mata kritikus. Sejumlah kritikus menyebut, drama di film itu sama sekali tidak menarik perhatian mereka, yang menyebabkan akhir film itu terasa kabur. Meski begitu, film itu sukses di box office. Tapi, kesuksesan itu sepertinya lebih disebabkan karena kesuksesan novelnya.
4. Batman v Superman: Dawn of Justice — 2016
Sutradara: Zack Snyder
Tayang: HBO Go
Box Office: USD873,6 juta
Rotten Tomatoes: 29%
Setelah Man of Steel sukses, Zack Snyder pun merencanakan langkah selanjutnya untuk DCEU. Babak baru saga Superman akhirnya muncul dalam bentuk Batman v Superman: Dawn of Justice. Film ini membawa kembali Henry Cavill sebagai Superman dan memperkenalkan Ben Affleck sebagai Batman.
Gal Gadot juga debut sebagai Wonder Woman di film tersebut. Sulit untuk melihat kesuksesan film itu karena alasan itu. Batman v Superman meraup angka lumayan di box office. Namun, baik audiens dan kritikus sama-sama setuju kalau film itu tidak koheren.
3. 2012 — 2009
Sutradara: Roland Emmerich
Tayang: -
Box Office: USD791,2 juta
Rotten Tomatoes: 39%
Film bencana sudah menjadi salah satu pokok sinema dalam waktu yang lama, dengan Twister dan Titanic menjadi dua film yang paling terkenal. Ketika teori konspirasi berbasis kalender suku Maya beredar, orang jadi yakin kalau dunia akan kiamat pada tahun 2012. Kapitalisme akan mengambil untung dari hysteria dengan memproduksi media berbasis teori ini.
Namun, 2012 mendapatkan ulasan negatif dari para kritikus. Tapi, audiens tidak peduli dan memilih pergi ke bioskop untuk menonton film itu. Mereka mungkin penasaran dengan visual film itu dan teori yang menginspirasi film itu. Sekarang, 2012 seperti sudah terlupakan, tapi, saat itu, sulit untuk melewatkannya.
2. Suicide Squad — 2016
Sutradara: David Ayer
Tayang: HBO Go
Box Office: USD747 juta
Rotten Tomatoes: 26%
Ketika foto lokasi pertama Suicide Squad bocor ke media sosial, penggemar langsung antusias. Viralnya Harley Quinn menarik parhatian dengan kostumnya langsung menjadi hit. Dengan jajaran pemeran bintang kelas A seperti Will Smith dan Jared Leto, film ini sangat menjanjikan menjadi sebuah hit besar.
Sayang, ketika dirilis, film itu gagal memenuhi ekspektasi tinggi. Film itu langsung mendapatkan kritikan atas adaptasi buruk terhadap karakter favorit DC Comics, seperti Joker, plot setipis kertas, dan laju yang tidak biasa. Tapi, orang masih menonton film ini. Meskipun, kualitas jelek film itu langsung punya dampak terhadap brand DC dalam jangka panjang.
1. Venom — 2018
Sutradara: Ruben Fleischer
Tayang: Disney+ Hotstar
Box Office: USD856,1 juta
Rotten Tomatoes: 30%
Tahun 2018 adalah era emas film superhero di box office. Sepertinya, pahlawan apa pun bisa menghasilkan pundi-pundi uang di box office. Venom jelas bukan karakter kecil. Tapi, pendapatannya memperlihatkan kalau film superhero tidak perlu bagus demi menjadi hit.
Para kritikus mencaci maki film ini. Banyak dari mereka yang menyebut kalau film itu tumpul dengan plot superhero kelas teri yang membosankan. Satu-satunya poin yang mendapatkan ulasan positif adalah penampilan Tom Hardy dan hubungannya dengan Venom. Tapi, audiens tidak peduli dan tetap menonton film ini.
(alv)