Mengajar hingga ke Thailand demi Pendidikan yang Bermutu

Selasa, 28 Juli 2020 - 21:00 WIB
Kata Adlina, masyarakat di sana menganggap bahasa Inggris susah dipahami dan terkesan menakutkan.

"Jadi aku mencoba untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada siswa dengan metode yang fun. Selain itu, aku berusaha meyakinkan mereka bahwa gak ada kata terlambat untuk belajar dan memotivasi mereka supaya lebih semangat dalam belajar," katanya.

Dari pengalaman singkatnya itu, Adlina bilang bahwa menjadi seorang guru bukanlah sekadar mengajar. "Teaching isn’t only teach but also touch,” katanya.



Foto: Dok.Adlina Iskandar Polem

Selain itu, dia juga sadar bahwa mahasiswa harus berani keluar dari zona nyaman.

“Manusia itu selalu ngerasa dirinya kurang, dan perlu belajar. Aku belajar bahwa pada akhirnya, setiap individu itu ada manfaatnya, ada kontribusinya terhadap lingkungan sekitar,” jelasnya.

"Kita selalu bisa melakukan perubahan, tidak peduli seberapa kecil perubahan itu," katanya lagi.

Kegiatan sukarelawan mengajar di dalam negeri atau yang cakupannya dekat dengan kita juga bisa kita lakukan dengan menyumbang buku bacaan.



Foto: Dok.Adlina Iskandar Polem

“Aku percaya, real happiness is when you share it to the others. Ketika kamu ragu akan suatu hal, jangan biarkan keraguan itu mematahkan keinginan kamu untuk maju," tegasnya.

Adlina pun berpesan untuk teman-teman yang mau melakukan perubahan dengan mengutip kalimat yang pernah dibacanya.

The world is big, but if you do something whether it just a little thing with some people out there. You can see the world clearly by seeing their eyes,” ucapnya.

Eka Sarmila

Kontributor GenSINDO

Universitas Negeri Jakarta

Instagram: @eka_sarmila_
(it)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More