10 Film Animasi Paling Jelek yang Pernah Ada dalam Sejarah
Minggu, 23 Juli 2023 - 18:41 WIB
Film ini dibesut Don Bluth dan Gary Goldman yang dikenal sukses dengan All Dogs Go to Heaven, The Land Before Time, dan Rock-A-Doodle. A Troll in Central Park menjadi karya mereka yang paling jelek. Film ini berkisah tentang seorang Ratu jahat yang menghukum troll pencinta bunga, Stanley, ke New York City, di mana dia berteman dengan dua anak kecil.
Foto: Variety
Free Birds diproduksi sebuah studio kecil bernama Reel FX, yang juga membuat The Book of Life pada 2014. Free Birds hanya mendapatkan rating 17% di Rotten Tomatoes. Namun, secara komersial, film ini meraup USD110 juta dari anggaran USD55 juta.
Film ini berkisah tentang dua ekor kalkun yang saling berseberangan. Tapi, mereka harus meminggirkan perbedaan itu untuk kembali ke masa lalu untuk mengubah sejarah. Kedua ekor kalkun itu berusaha membuat kalkun tidak lagi menjadi menu Thanksgiving.
Foto: Variety
Film ini diangkat dari novel Dorothy of Oz karya L Frank Baum. Diproduksi Summertime Entertainment, film ini dimaksudkan sebagai sekuel The Wizard of Oz. Sayangnya, film ini rungkad abis dan membuat studionya bangkrut kemudian tutup.
Film ini hanya meraih skor 16% di Rotten Tomatoes. Dari anggaran USD70 juta, film ini hanya mampu meraup USD16 juta. Makanya, studionya langsung bangkrut setelah hanya membuat satu film ini.
Foto: The Cap Times
Film Ice Age mendapatkan pujian. Tapi, sekuel-sekuelnya tidak menikmati perlakuan yang sama. Seri kelimanya, Ice Age 5: Collision Course yang paling parah. Film ini mendapatkan skor 15% di Rotten Tomatoes. Meski begitu, film ini sukses secara komersial.
Dari anggaran USD105 juta, film ini mampu meraup USD408 juta di box office. Ini membuktikan kalau skor Rotten Tomatoes tidak selalu berpengaruh pada pendapatan film. Film ini berkisah tentang petualangan Many, Sid, Diego, dan Scrat yang menghadapi ancaman dari luar angkasa.
Foto: IMDb
Hoodwinked Too! Hood vs. Evil adalah sekuel Hoodwinked! Film ini mengisahkan ulang cerita Jubah Merah. Ini adalah usaha gagal The Weinstein Company untuk terlibat dalam lanskap animasi layar lebar.
Sementara film pertamanya meraih skor 46% di Rotten Tomatoes, film keduanya hanya meraih skor 11%. Film ini juga tidak mendapatkan tanggapan dari audiens. Di box office, film ini hanya meraup USD16 juta.
Foto: IndieWire
The Nut Job adalah produksi bersama antara Kanada, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Film ini secara komersial sukses. Bermodal USD42 juta, film ini meraup USD120 juta. Tapi, secara kritis, film ini gagal karena hanya mendapatkan skor 10% di Rotten Tomatoes.
6. Free Birds — 2013
Foto: Variety
Free Birds diproduksi sebuah studio kecil bernama Reel FX, yang juga membuat The Book of Life pada 2014. Free Birds hanya mendapatkan rating 17% di Rotten Tomatoes. Namun, secara komersial, film ini meraup USD110 juta dari anggaran USD55 juta.
Film ini berkisah tentang dua ekor kalkun yang saling berseberangan. Tapi, mereka harus meminggirkan perbedaan itu untuk kembali ke masa lalu untuk mengubah sejarah. Kedua ekor kalkun itu berusaha membuat kalkun tidak lagi menjadi menu Thanksgiving.
5. Legends of Oz: Dorothy’s Return — 2013
Foto: Variety
Film ini diangkat dari novel Dorothy of Oz karya L Frank Baum. Diproduksi Summertime Entertainment, film ini dimaksudkan sebagai sekuel The Wizard of Oz. Sayangnya, film ini rungkad abis dan membuat studionya bangkrut kemudian tutup.
Film ini hanya meraih skor 16% di Rotten Tomatoes. Dari anggaran USD70 juta, film ini hanya mampu meraup USD16 juta. Makanya, studionya langsung bangkrut setelah hanya membuat satu film ini.
4. Ice Age 5: Collision Course — 2016
Foto: The Cap Times
Film Ice Age mendapatkan pujian. Tapi, sekuel-sekuelnya tidak menikmati perlakuan yang sama. Seri kelimanya, Ice Age 5: Collision Course yang paling parah. Film ini mendapatkan skor 15% di Rotten Tomatoes. Meski begitu, film ini sukses secara komersial.
Dari anggaran USD105 juta, film ini mampu meraup USD408 juta di box office. Ini membuktikan kalau skor Rotten Tomatoes tidak selalu berpengaruh pada pendapatan film. Film ini berkisah tentang petualangan Many, Sid, Diego, dan Scrat yang menghadapi ancaman dari luar angkasa.
3. Hoodwinked Too! Hood vs. Evil — 2011
Foto: IMDb
Hoodwinked Too! Hood vs. Evil adalah sekuel Hoodwinked! Film ini mengisahkan ulang cerita Jubah Merah. Ini adalah usaha gagal The Weinstein Company untuk terlibat dalam lanskap animasi layar lebar.
Sementara film pertamanya meraih skor 46% di Rotten Tomatoes, film keduanya hanya meraih skor 11%. Film ini juga tidak mendapatkan tanggapan dari audiens. Di box office, film ini hanya meraup USD16 juta.
2. The Nut Job — 2014
Foto: IndieWire
The Nut Job adalah produksi bersama antara Kanada, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Film ini secara komersial sukses. Bermodal USD42 juta, film ini meraup USD120 juta. Tapi, secara kritis, film ini gagal karena hanya mendapatkan skor 10% di Rotten Tomatoes.
Lihat Juga :
tulis komentar anda