7 Film Drama Perang Dunia Berbasis Kisah Nyata Terbaik

Minggu, 23 Juli 2023 - 15:53 WIB
Film Perang Dunia tidak melulu menampilkan adegan perang berdarah-darah. Sejumlah film memilih mengisahkannya dari sudut pandang emosi seseorang berpengaruh. (Foto: The New York Times)
Perang Dunia tidak melulu diceritakan dengan adegan tembak-tembakan dan ledakan besar. Sejumlah film mengisahkan perang itu dengan melakukan pendekatan yang lebih emosional dengan menukilnya dari kisah nyata seseorang. Film drama Perang Dunia ini pun jadi lebih mengerikan dibanding film yang menggambarkan perang secara terbuka.

Perang Dunia, baik I dan II, dipenuhi banyak kisah tokoh yang luar biasa dan menginspirasi. Sebagian tokoh ini memang kontroversial. Tapi, dari kekontroversialannya inilah penonton bisa melihat sisi mereka, meskipun film cenderung mendramatisasi semuanya. Terlepas dari semua itu, sejumlah film dengan sangat baik mendekati akurasi sejarahnya.

Selama bertahun-tahun, orang disuguhi film drama Perang Dunia yang mampu menguras emosi. Dilakonkan aktor kelas wahid dan sutradara kenamaan, film-film ini pun jadi legenda dan terus dibicarakan sampai sekarang. Bagi penyuka drama dan film perang, akan sangat sulit melewatkan film ini. Meski kurang ledakan di medan perang, film-film ini tetap layak ditonton. Apa saja film drama Perang Dunia dari kisah nyata terbaik? Simak rekomendasinya berikut!



7. Schindler’s List





Foto: The Guardian

Drama sejarah yang dirilis pada 1993 ini disutradarai Steven Spielberg. Schindler’s List diangkat dari kisah nyata industrialis Jerman, Oskar Schindler, yang membantu menyelamatkan lebih dari 1.000 pengungsi Yahudi Polandia dari Holocaust dengan mempekerjakan mereka di pabrik-pabriknya selama Perang Dunia II. Liam Neeson memerankan Schindler dan meraih banyak pujian atas perannya tersebut.

Awalnya, Spielberg ragu kalau dia sudah cukup dewasa untuk membuat film seperti itu. Tapi, akhirnya dia kagum dan terinspirasi cerita Schindler. Setelah film itu selesai dibuat, sutradara itu menolak mengambil gajinya karena merasa uang itu berlumuran darah. Film itu akhirnya memenangkan tujuh Oscar, termasuk untuk Film dan Sutradara Terbaik.

6. Hacksaw Ridge



Foto: Variety

Drama perang biografi yang dirilis pada 2016 ini berfokus pada pengalaman seorang petugas medis perang yang bertugas di Perang Dunia II Desmond Doss. Sebagai seorang pemeluk Kristen yang taat, dia menolak membawa atau menggunakan senjata api. Film ini diangkat dari dokumenter The Conscientious Objector yang dirilis 2004.

Mel Gibson sempat dua kali menolak menggarap film ini. Setelah setuju, dia ditugaskan menciptakan persimpangan antara kekerasan dan keyakinan. Andrew Garfield dengan apik memerankan Doss. Andrew mengungkapkan, dia menangis saat membaca naskah film itu untuk kali pertama. Dia kemudian menghabiskan waktu setahun untuk belajar menjad seorang Jesuit, menguruskan badan, dan ikut retreat di Wales. Drama ini dinominasikan untuk Oscar dan mendapatkan pujian ketika dirilis. Baik Mel dan Andrew juga mendapatkan pujian.

5. Darkest Hour



Foto: IMDb

Dirilis pada 2017, film drama perang ini disutradarai Joe Wright. Darkest Hour berkisah tentang hari-hari awal Winston Churchill ketika menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris selama Perang Dunia II. Film ini juga mengeksplorasi Churchill di krisis kabinet perang Mei 1940. Saat itu, dia menolak membuat kesepakatan damai dengan Jerman Nazi di saat mereka meluas ke Eropa Barat.

Gary Oldman mendapatkan Oscar atas penampilannya sebagai Churchill. Penampilannya di film itu berubah total berkat makeup dan gaya rambut yang juga memenangkan Oscar. Gary mendapatkan banyak pujian atas penampilannya yang sangat emosional di film itu. Judul film ini merujuk pada frasa yang mendeksripsikan hari-hari awal perang, yang diucapkan Churchill.

4. Downfall



Foto: Head’s Film and Book Review

Film Jerman yang dirilis pada 2004 ini disutradarai Oliver Hirschbiegel. Film sejarah ini mendetailkan hari-hari akhir Adolf Hitler di sebuah bunker Berlin di saat Soviet mengepung kota itu. Film ini diangkat dari dua buku, yaitu Inside Hitler's Bunker tulisan Joachim Fest dan Until the Final Hour tulisan Traudl Junge.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More