7 Film Drama Perang Dunia Berbasis Kisah Nyata Terbaik
loading...
A
A
A
Perang Dunia tidak melulu diceritakan dengan adegan tembak-tembakan dan ledakan besar. Sejumlah film mengisahkan perang itu dengan melakukan pendekatan yang lebih emosional dengan menukilnya dari kisah nyata seseorang. Film drama Perang Dunia ini pun jadi lebih mengerikan dibanding film yang menggambarkan perang secara terbuka.
Perang Dunia, baik I dan II, dipenuhi banyak kisah tokoh yang luar biasa dan menginspirasi. Sebagian tokoh ini memang kontroversial. Tapi, dari kekontroversialannya inilah penonton bisa melihat sisi mereka, meskipun film cenderung mendramatisasi semuanya. Terlepas dari semua itu, sejumlah film dengan sangat baik mendekati akurasi sejarahnya.
Selama bertahun-tahun, orang disuguhi film drama Perang Dunia yang mampu menguras emosi. Dilakonkan aktor kelas wahid dan sutradara kenamaan, film-film ini pun jadi legenda dan terus dibicarakan sampai sekarang. Bagi penyuka drama dan film perang, akan sangat sulit melewatkan film ini. Meski kurang ledakan di medan perang, film-film ini tetap layak ditonton. Apa saja film drama Perang Dunia dari kisah nyata terbaik? Simak rekomendasinya berikut!
Foto: The Guardian
Drama sejarah yang dirilis pada 1993 ini disutradarai Steven Spielberg. Schindler’s List diangkat dari kisah nyata industrialis Jerman, Oskar Schindler, yang membantu menyelamatkan lebih dari 1.000 pengungsi Yahudi Polandia dari Holocaust dengan mempekerjakan mereka di pabrik-pabriknya selama Perang Dunia II. Liam Neeson memerankan Schindler dan meraih banyak pujian atas perannya tersebut.
Awalnya, Spielberg ragu kalau dia sudah cukup dewasa untuk membuat film seperti itu. Tapi, akhirnya dia kagum dan terinspirasi cerita Schindler. Setelah film itu selesai dibuat, sutradara itu menolak mengambil gajinya karena merasa uang itu berlumuran darah. Film itu akhirnya memenangkan tujuh Oscar, termasuk untuk Film dan Sutradara Terbaik.
Foto: Variety
Drama perang biografi yang dirilis pada 2016 ini berfokus pada pengalaman seorang petugas medis perang yang bertugas di Perang Dunia II Desmond Doss. Sebagai seorang pemeluk Kristen yang taat, dia menolak membawa atau menggunakan senjata api. Film ini diangkat dari dokumenter The Conscientious Objector yang dirilis 2004.
Mel Gibson sempat dua kali menolak menggarap film ini. Setelah setuju, dia ditugaskan menciptakan persimpangan antara kekerasan dan keyakinan. Andrew Garfield dengan apik memerankan Doss. Andrew mengungkapkan, dia menangis saat membaca naskah film itu untuk kali pertama. Dia kemudian menghabiskan waktu setahun untuk belajar menjad seorang Jesuit, menguruskan badan, dan ikut retreat di Wales. Drama ini dinominasikan untuk Oscar dan mendapatkan pujian ketika dirilis. Baik Mel dan Andrew juga mendapatkan pujian.
Foto: IMDb
Dirilis pada 2017, film drama perang ini disutradarai Joe Wright. Darkest Hour berkisah tentang hari-hari awal Winston Churchill ketika menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris selama Perang Dunia II. Film ini juga mengeksplorasi Churchill di krisis kabinet perang Mei 1940. Saat itu, dia menolak membuat kesepakatan damai dengan Jerman Nazi di saat mereka meluas ke Eropa Barat.
Gary Oldman mendapatkan Oscar atas penampilannya sebagai Churchill. Penampilannya di film itu berubah total berkat makeup dan gaya rambut yang juga memenangkan Oscar. Gary mendapatkan banyak pujian atas penampilannya yang sangat emosional di film itu. Judul film ini merujuk pada frasa yang mendeksripsikan hari-hari awal perang, yang diucapkan Churchill.
Foto: Head’s Film and Book Review
Film Jerman yang dirilis pada 2004 ini disutradarai Oliver Hirschbiegel. Film sejarah ini mendetailkan hari-hari akhir Adolf Hitler di sebuah bunker Berlin di saat Soviet mengepung kota itu. Film ini diangkat dari dua buku, yaitu Inside Hitler's Bunker tulisan Joachim Fest dan Until the Final Hour tulisan Traudl Junge.
Downfall dianggap kontroversial ketika dirilis karena memanusiakan Hitler. Tapi, film itu mendapatkan review positif dan mendapatkan nominasi Film Internasional Terbaik Oscar. Bruno Ganz, yang memerankan Hitler, juga mendapatkan pujian atas penampilannya. Pandangan mengerikan terhadap mental breakdown salah satu orang paling jahat dalam sejarah, drama ini layak ditonton. Terlebih, adegan Hitler marah-marah sering menjadi meme.
Foto: Boston.com
Film drama biografi sejarah Perang Dunia II ini baru saja tayang di bioskop. Film yang dirilis pada Juli 2023 ini diangkat dari buku American Prometheus dan disutradarai Christopher Nolan. Film ini berkisah tentang J. Robert Oppenheimer, bapak Bom Atom. Oppenheimer berfokus pada kisah Oppenheimer itu ketika menjadi pemimpin Laboratorium Los Alamos dan membuat bom atom.
Film ini juga mendeskripsikan bagaimana pertarungan batin Oppenheimer setelah bom atom buatannya dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Cillian Murphy tampil sebagai pemeran Oppenheimer. Demi mengkhayati perannya sebagai Oppenheimer, Cillian bahkan membuat tubuhnya menjadi kurus agar mirip dengan tokoh itu. Sementara, film ini juga menampilkan sederet aktor terkenal yang juga pas dengan perannya masing-masing.
Foto: IndieWire
Film drama sejarah Perang Dunia I ini disutradarai Tom Hopper dan dirilis pada 2010. Film ini berkisah tentang Pangeran Albert yang menderita gagap. Dia kemudian menemui Lionel Logue, seorang terapis wicara dan bahasa asal Australia. Kedua pria itu menjadi teman seiring waktu. Setelah kakak Pangeran Albert mundur, dia pun naik takhta dan mendeklarasikan perang pada 1939.
Colin Firth memerankan Pangeran Albert dengan sangat baik. Dia mendapatkan banyak pujian atas perannya itu dan mampu meraih Oscar. Namun, pemeran pendukungnya, seperti Helena Bonham Carter dan Geoffrey Rush juga mendapatkan pujian atas peran mereka di film tersebut. The King’s Speech tidak hanya tentang perang, tapi juga perjuangan seorang raja untuk mengatasi kekurangannya.
Foto: Plugged In
Drama perang biografi yang dirilis pada 2002 diangkat dari memoir Holocaust pianis dan komposer Yahudi Polandia Wladyslaw Szpilman. Film ini mengisahkan tentang perjuangannya untuk menyelamatkan diri dari kehancuran Warsawa di Perang Dunia II. Film ini punya koneksi secara emosional dengan sutradaranya, Roman Polanski, yang kabur dari Krakow setelah kematian ibunya dan akhirnya hidup di sebuah pertanian Polandia sampai perang berakhir.
Adrien Brody dengan sangat bagus memerankan Szpilman. Dia mempersiapkan diri untuk peran ini dengan memutuskan pacarnya, menjual apartemen dan mobilnya, dan memutus hubungan dengan dunia dengan pindah ke Eropa. Aktor itu mengambil pendekatan metodis demi benar-benar memahami pria yang kehilangan segalanya. Dia menguruskan tubuhnya agar bisa mirip musisi yang menghabiskan dua tahun bersembunyi di permukiman kumuh di Warsawa.
Perang Dunia, baik I dan II, dipenuhi banyak kisah tokoh yang luar biasa dan menginspirasi. Sebagian tokoh ini memang kontroversial. Tapi, dari kekontroversialannya inilah penonton bisa melihat sisi mereka, meskipun film cenderung mendramatisasi semuanya. Terlepas dari semua itu, sejumlah film dengan sangat baik mendekati akurasi sejarahnya.
Selama bertahun-tahun, orang disuguhi film drama Perang Dunia yang mampu menguras emosi. Dilakonkan aktor kelas wahid dan sutradara kenamaan, film-film ini pun jadi legenda dan terus dibicarakan sampai sekarang. Bagi penyuka drama dan film perang, akan sangat sulit melewatkan film ini. Meski kurang ledakan di medan perang, film-film ini tetap layak ditonton. Apa saja film drama Perang Dunia dari kisah nyata terbaik? Simak rekomendasinya berikut!
7. Schindler’s List
Foto: The Guardian
Drama sejarah yang dirilis pada 1993 ini disutradarai Steven Spielberg. Schindler’s List diangkat dari kisah nyata industrialis Jerman, Oskar Schindler, yang membantu menyelamatkan lebih dari 1.000 pengungsi Yahudi Polandia dari Holocaust dengan mempekerjakan mereka di pabrik-pabriknya selama Perang Dunia II. Liam Neeson memerankan Schindler dan meraih banyak pujian atas perannya tersebut.
Awalnya, Spielberg ragu kalau dia sudah cukup dewasa untuk membuat film seperti itu. Tapi, akhirnya dia kagum dan terinspirasi cerita Schindler. Setelah film itu selesai dibuat, sutradara itu menolak mengambil gajinya karena merasa uang itu berlumuran darah. Film itu akhirnya memenangkan tujuh Oscar, termasuk untuk Film dan Sutradara Terbaik.
6. Hacksaw Ridge
Foto: Variety
Drama perang biografi yang dirilis pada 2016 ini berfokus pada pengalaman seorang petugas medis perang yang bertugas di Perang Dunia II Desmond Doss. Sebagai seorang pemeluk Kristen yang taat, dia menolak membawa atau menggunakan senjata api. Film ini diangkat dari dokumenter The Conscientious Objector yang dirilis 2004.
Mel Gibson sempat dua kali menolak menggarap film ini. Setelah setuju, dia ditugaskan menciptakan persimpangan antara kekerasan dan keyakinan. Andrew Garfield dengan apik memerankan Doss. Andrew mengungkapkan, dia menangis saat membaca naskah film itu untuk kali pertama. Dia kemudian menghabiskan waktu setahun untuk belajar menjad seorang Jesuit, menguruskan badan, dan ikut retreat di Wales. Drama ini dinominasikan untuk Oscar dan mendapatkan pujian ketika dirilis. Baik Mel dan Andrew juga mendapatkan pujian.
5. Darkest Hour
Foto: IMDb
Dirilis pada 2017, film drama perang ini disutradarai Joe Wright. Darkest Hour berkisah tentang hari-hari awal Winston Churchill ketika menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris selama Perang Dunia II. Film ini juga mengeksplorasi Churchill di krisis kabinet perang Mei 1940. Saat itu, dia menolak membuat kesepakatan damai dengan Jerman Nazi di saat mereka meluas ke Eropa Barat.
Gary Oldman mendapatkan Oscar atas penampilannya sebagai Churchill. Penampilannya di film itu berubah total berkat makeup dan gaya rambut yang juga memenangkan Oscar. Gary mendapatkan banyak pujian atas penampilannya yang sangat emosional di film itu. Judul film ini merujuk pada frasa yang mendeksripsikan hari-hari awal perang, yang diucapkan Churchill.
4. Downfall
Foto: Head’s Film and Book Review
Film Jerman yang dirilis pada 2004 ini disutradarai Oliver Hirschbiegel. Film sejarah ini mendetailkan hari-hari akhir Adolf Hitler di sebuah bunker Berlin di saat Soviet mengepung kota itu. Film ini diangkat dari dua buku, yaitu Inside Hitler's Bunker tulisan Joachim Fest dan Until the Final Hour tulisan Traudl Junge.
Downfall dianggap kontroversial ketika dirilis karena memanusiakan Hitler. Tapi, film itu mendapatkan review positif dan mendapatkan nominasi Film Internasional Terbaik Oscar. Bruno Ganz, yang memerankan Hitler, juga mendapatkan pujian atas penampilannya. Pandangan mengerikan terhadap mental breakdown salah satu orang paling jahat dalam sejarah, drama ini layak ditonton. Terlebih, adegan Hitler marah-marah sering menjadi meme.
3. Oppenheimer
Foto: Boston.com
Film drama biografi sejarah Perang Dunia II ini baru saja tayang di bioskop. Film yang dirilis pada Juli 2023 ini diangkat dari buku American Prometheus dan disutradarai Christopher Nolan. Film ini berkisah tentang J. Robert Oppenheimer, bapak Bom Atom. Oppenheimer berfokus pada kisah Oppenheimer itu ketika menjadi pemimpin Laboratorium Los Alamos dan membuat bom atom.
Film ini juga mendeskripsikan bagaimana pertarungan batin Oppenheimer setelah bom atom buatannya dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Cillian Murphy tampil sebagai pemeran Oppenheimer. Demi mengkhayati perannya sebagai Oppenheimer, Cillian bahkan membuat tubuhnya menjadi kurus agar mirip dengan tokoh itu. Sementara, film ini juga menampilkan sederet aktor terkenal yang juga pas dengan perannya masing-masing.
2. The King’s Speech
Foto: IndieWire
Film drama sejarah Perang Dunia I ini disutradarai Tom Hopper dan dirilis pada 2010. Film ini berkisah tentang Pangeran Albert yang menderita gagap. Dia kemudian menemui Lionel Logue, seorang terapis wicara dan bahasa asal Australia. Kedua pria itu menjadi teman seiring waktu. Setelah kakak Pangeran Albert mundur, dia pun naik takhta dan mendeklarasikan perang pada 1939.
Colin Firth memerankan Pangeran Albert dengan sangat baik. Dia mendapatkan banyak pujian atas perannya itu dan mampu meraih Oscar. Namun, pemeran pendukungnya, seperti Helena Bonham Carter dan Geoffrey Rush juga mendapatkan pujian atas peran mereka di film tersebut. The King’s Speech tidak hanya tentang perang, tapi juga perjuangan seorang raja untuk mengatasi kekurangannya.
1. The Pianist
Foto: Plugged In
Drama perang biografi yang dirilis pada 2002 diangkat dari memoir Holocaust pianis dan komposer Yahudi Polandia Wladyslaw Szpilman. Film ini mengisahkan tentang perjuangannya untuk menyelamatkan diri dari kehancuran Warsawa di Perang Dunia II. Film ini punya koneksi secara emosional dengan sutradaranya, Roman Polanski, yang kabur dari Krakow setelah kematian ibunya dan akhirnya hidup di sebuah pertanian Polandia sampai perang berakhir.
Adrien Brody dengan sangat bagus memerankan Szpilman. Dia mempersiapkan diri untuk peran ini dengan memutuskan pacarnya, menjual apartemen dan mobilnya, dan memutus hubungan dengan dunia dengan pindah ke Eropa. Aktor itu mengambil pendekatan metodis demi benar-benar memahami pria yang kehilangan segalanya. Dia menguruskan tubuhnya agar bisa mirip musisi yang menghabiskan dua tahun bersembunyi di permukiman kumuh di Warsawa.
(alv)