8 Film Remake Ini Jauh Lebih Baik dari Versi Aslinya

Senin, 24 April 2023 - 08:08 WIB
Sejumlah film remake, dengan segala kekurangannya, tampil lebih baik dari versi aslinya berkat kemutakhiran teknologi dan menambahkan sejumlah elemen baru. (Foto: Polygon)
Film remake cenderung membuat penonton membandingkannya dengan film aslinya. Banyak film buatan ulang ini gagal memuaskan harapan penonton karena berbagai macam alasan. Tapi, ada juga yang malah memperbaiki kekurangan film aslinya meski film aslinya sudah bagus.

Inovasi baru dalam teknologi dan perubahan sosial serta budaya semuanya berkontribusi dalam hasrat membarui film klasik. Sejumlah remake lebih bagus dari versi aslinya. Remake bisa berhasil ketika tidak berusaha hanya mereplikasi versi aslinya, tapi, alih-alih menawarkan sesuatu yang baru.

Lewat penggamaran baru film klasik, remake bisa memperbaiki detail sementara mempertahankan jantung film aslinya. Meski ada yang menganggap film aslinya lebih baik karena elemen nostalgia, tidak bisa dimungkiri kalau banyak remake yang membarui banyak elemennya dan memperkuat cerita itu. Sejumlah remake bahkan membuat filmnya menjadi beberapa bagian demi kepuasan cerita dan detail. Apa saja film remake yang lebih bagus dari versi aslinya? Mengutip Collider, simak ulasannya berikut!



8. Freaky — 2020





Foto: Glamour

Diangkat dari buku anak-anak karya Mary Rodgers pada 1972, Freaky Friday sudah berkali-kali diadaptasi, yang paling menonjol adalah film yang dirilis pada 2003 yang dibintangi Lindsay Lohan dan Jamie Lee Curtis. Freaky Friday mengisahkan tentang seorang ibu dan anak yang terus-terusan bertengkar sampai suatu hari mereka bangun dan sadar kalau mereka bertukar tubuh. Di saat mereka punya kesempatan mengalami satu hari di tubuh berbeda, mereka pun mempelajari bagaimana hidup orang lain.

Remake jadi berhasil ketika menggambarkan ulang versi aslinya dengan cara kreatif. Freaky pada 2020 menambahkan elemen horor di cerita klasik itu. Di film itu seorang anak SMA tahu kalau dia bertukar tubuh dengan seorang pembunuh berantai. Freaky menyeimbangkan horor dan komedi dengan menggambarkan ulang dongeng pertukaran tubuh itu dengan genre baru.

7. The Mummy — 1999



Foto: Know Your Meme

The Mummy yang dirilis pada 1999 lekat dengan sosok Brendan Fraser. Tapi, sebelum versi ini keluar, pada 1932, adaptasi The Mummy memberikan tontonan horor supranatural atas cerita itu. Disutradarai Karl Freund, film itu menjadi salah satu film monster Universal dengan Boris Karloff memberikan penampilan yang meyakinkan sebagai penjahatnya.

Tapi, penonton jadi lebih punya kesenangan dengan remake-nya. Meskipun, versi itu meninggalkan elemen horor untuk lebih menonjolkan genre petualangan dan menjelma menjadi franchise sukses. Film itu juga diuntungkan dari visual mutakhir pada masanya dan percikan api cinta antara Brendan dan Rachel Weisz.

6. West Side Story — 2021



Foto: The New Yorker

Diangkat secara longgar dari Romeo and Juliet karya Shakespeare, West Side Story awalnya dimulai sebagai drama musikal Broadway pada 1957. Tak lama setelahnya, pada 1961, kreator asli drama itu, Jerome Robbins, berkolaborasi dengan sutradara Robert Wise untuk membawa drama itu ke layar lebar. Adaptasi filmnya sukses dengan memenangkan sejumlah Oscar, termasuk Film Terbaik.

Tapi, adaptasi film itu pada 2021 yang dibesut Steven Spielberg membarui kisah cinta tragis klasik itu untuk mencerminkan budaya karakternya dengan lebih baik. Tak seperti pendahulunya pada 1961, yang membuat Natalie Wood dan George Chakiris memakai makeup lebih gelap agar terlihat seperti orang Puerto Rico, Steven meng-casting orang Puerto Rico dan Latin di remake ini. Ini membuat West Side Story versi 2021 ini punya ruang untuk representasi yang lebih akurat. Kesuksesan West Side Story juga membuat Rachel Zegler menjadi aktris keturunan Kolombia pertama yang meraih Golden Globe untuk Aktris Terbaik Musikal.

5. It: Chapter 1 dan 2 — 2017 dan 2019



Foto: The New York Times

Novel horor It karya Stephen King pertama kali diadaptasi menjadi miniseri TV pada 1990. Terlepas dari skenarionya yang setebal 215 halaman, adaptasi karya Tommy Lee Wallace itu masih harus menghapus sejumlah subplot penting dari novel itu untuk mempertahankan durasinya yang sepanjang 3 jam. Meski dianggap bagus, tapi penggemar masih kurang puas dengan adaptasi ini.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More