10 Anime dengan Sensor Paling Parah, Bikin Gemes Penontonnya
Minggu, 26 Maret 2023 - 12:32 WIB
Sementara, televisi Filipina setuju dengan kritikan populer My Hero Academia itu. Di negara itu, belahan dada Momo dikaburkan lewat apa yang mirip seperti penyuntingan foto yang terburu-buru. Karena budaya konservatif negara itu, ini tidak terlalu mengejutkan bagi penonton Filipina. Tapi, tetap saja, sensor itu terlihat jelek dan konyol.
Foto: WordPress.com
Salah satu karakter eksklusif anime Rosario+Vampire adalah Kou, siluman kelelawar yang juga bertindak sebagai narrator. Tapi, Kou lebih dari sekadar memberikan komentar berwarna yang cerdas. Ketika ada adegan fanservice akan muncul, Kou masuk untuk menutupi apa pun yang akan dianggap terlalu mesum untuk TV.
Sementara ini mungkin terdengar sempurna untuk momen komedi, Kou terlalu tidak konsisten untuk jadi lucu. Selain keluar entah dari mana, Kou bahkan tidak menutup semua adegan telanjang atau fanservice. Sensor Kou ini hanya terjadi di tayangan Rosario+Vampire untuk televisi dan tidak ada di DVD-nya.
Foto: DatosJam
World’s End Harem adalah serial pasca-apokalips ecchi/harem di mana sejumlah pria yang selamat harus merepopulasi dunia. Tak heran kalau anime itu penuh fanservice dan ketelanjangan. Meski kontennya dewasa, World’s End Harem masih ditayangkan televisi umum. Ini membutuhkan banyak sensor sampai nyaris tidak bisa ditonton.
Di saluran televisi Jepang dan Crunchyroll, seluruh adegan World’s End Harem dihitamkan sehingga penonton bisa melihat glitch hitam dengan kilatan sepintas karakternya. Ini membuat bom ulasan di Crunchyroll. Akhirnya, produsernya pun berjanji merilis DVD yang menampilkan adegan terlarang yang tidak disensor.
Foto: Twitter
Kalau Digimon adalah anime anak-anak, Digimon Data Squad—atau Digimon Savers di Jepang, adalah anime untuk remaja. Digimon Data Squad menambah semacam tepian dan kekerasan yang akan disukai penonton remaja tapi mengganggu bagi anak-anak. Tapi, Toon Disney sepertinya tidak setuju dengan itu dan menuntut agar Studiopolis membuat anime itu jadi ramah anak.
Perubahan paling terkenalnya adalah mengubah BomberNanimon menjadi Citramon. Kalau BomberNanimon adalah bom hidup yang berbahaya, maka Citramon adaah jeruk menjengkelkan yang mengungkapkan lelucon jeruk jelek dan ingin menenggelamkan sebuah taman hiburan ke dalam jus. Penyensoran ini begitu konyol sampai ada penggemar menyukainya sebagai guilty pleasure.
Foto: Reddit
Sejak kali pertama muncul di One Piece, Sanji selalu identik dengan rokok. Jarang melihat ada satu episode dengan Sanji tanpa rokok di mulutnya. Sementara, para karakter cewek di serial ini pun selalu tampil aduhai. Tapi, di Amerika Serikat, rokok Sanji itulah yang jadi masalah.
Tak ingin menghadapi masalah serius, 4Kids Entertainment, grup lisensi pada 1995—2012, menyensornya. Mereka mengganti rokok Sanji itu dengan permen lollipop. Tak hanya itu, perusahaan itu juga dikenal meng-Amerika-kan Naruto, Pokemon, dan Yu-Gi-Oh! Duel Monster. Alasannya, 4Kids dipaksa menurunkan nada serial Remaja itu untuk penonton yang lebih muda seperti kontrak mereka dengan distributor anime Jepang.
Foto: Anime Senpai
Untuk yang lebih baik atau lebih buruk, salah satu fitur paling dikenali di Miss Kobayashi’s Dragon Maid adalah sosok karakter ceweknya. Sebagian besar penggemar merasa tidak ada masalah dengan itu, sementara yang lain merasa itu terlalu seksi. Di sisi lain, China mengatasinya hingga ke titik ekstrem dengan menuntut agar para naga itu diberi ukuran cup yang lebih kecil.
6. Rosario+Vampire
Foto: WordPress.com
Salah satu karakter eksklusif anime Rosario+Vampire adalah Kou, siluman kelelawar yang juga bertindak sebagai narrator. Tapi, Kou lebih dari sekadar memberikan komentar berwarna yang cerdas. Ketika ada adegan fanservice akan muncul, Kou masuk untuk menutupi apa pun yang akan dianggap terlalu mesum untuk TV.
Sementara ini mungkin terdengar sempurna untuk momen komedi, Kou terlalu tidak konsisten untuk jadi lucu. Selain keluar entah dari mana, Kou bahkan tidak menutup semua adegan telanjang atau fanservice. Sensor Kou ini hanya terjadi di tayangan Rosario+Vampire untuk televisi dan tidak ada di DVD-nya.
5. World's End Harem
Foto: DatosJam
World’s End Harem adalah serial pasca-apokalips ecchi/harem di mana sejumlah pria yang selamat harus merepopulasi dunia. Tak heran kalau anime itu penuh fanservice dan ketelanjangan. Meski kontennya dewasa, World’s End Harem masih ditayangkan televisi umum. Ini membutuhkan banyak sensor sampai nyaris tidak bisa ditonton.
Di saluran televisi Jepang dan Crunchyroll, seluruh adegan World’s End Harem dihitamkan sehingga penonton bisa melihat glitch hitam dengan kilatan sepintas karakternya. Ini membuat bom ulasan di Crunchyroll. Akhirnya, produsernya pun berjanji merilis DVD yang menampilkan adegan terlarang yang tidak disensor.
4. Digimon Data Squad
Foto: Twitter
Kalau Digimon adalah anime anak-anak, Digimon Data Squad—atau Digimon Savers di Jepang, adalah anime untuk remaja. Digimon Data Squad menambah semacam tepian dan kekerasan yang akan disukai penonton remaja tapi mengganggu bagi anak-anak. Tapi, Toon Disney sepertinya tidak setuju dengan itu dan menuntut agar Studiopolis membuat anime itu jadi ramah anak.
Perubahan paling terkenalnya adalah mengubah BomberNanimon menjadi Citramon. Kalau BomberNanimon adalah bom hidup yang berbahaya, maka Citramon adaah jeruk menjengkelkan yang mengungkapkan lelucon jeruk jelek dan ingin menenggelamkan sebuah taman hiburan ke dalam jus. Penyensoran ini begitu konyol sampai ada penggemar menyukainya sebagai guilty pleasure.
3. One Piece
Foto: Reddit
Sejak kali pertama muncul di One Piece, Sanji selalu identik dengan rokok. Jarang melihat ada satu episode dengan Sanji tanpa rokok di mulutnya. Sementara, para karakter cewek di serial ini pun selalu tampil aduhai. Tapi, di Amerika Serikat, rokok Sanji itulah yang jadi masalah.
Tak ingin menghadapi masalah serius, 4Kids Entertainment, grup lisensi pada 1995—2012, menyensornya. Mereka mengganti rokok Sanji itu dengan permen lollipop. Tak hanya itu, perusahaan itu juga dikenal meng-Amerika-kan Naruto, Pokemon, dan Yu-Gi-Oh! Duel Monster. Alasannya, 4Kids dipaksa menurunkan nada serial Remaja itu untuk penonton yang lebih muda seperti kontrak mereka dengan distributor anime Jepang.
2. Miss Kobayashi's Dragon Maid
Foto: Anime Senpai
Untuk yang lebih baik atau lebih buruk, salah satu fitur paling dikenali di Miss Kobayashi’s Dragon Maid adalah sosok karakter ceweknya. Sebagian besar penggemar merasa tidak ada masalah dengan itu, sementara yang lain merasa itu terlalu seksi. Di sisi lain, China mengatasinya hingga ke titik ekstrem dengan menuntut agar para naga itu diberi ukuran cup yang lebih kecil.
tulis komentar anda