12 Film DCEU dari yang Paling Boncos sampai Tercuan Sejauh Ini

Selasa, 21 Maret 2023 - 09:17 WIB
Di antara campur tangan studio dan perilisan di hari yang sama dengan HBO Go, ada banyak film di DC Extended Universe (DCEU) yang pendapatannya begitu rendah. (Foto: DC Database - Fandom)
DC Extended Universe (DCEU) dibangun pada 2013 sebagai rumah bagi karakter superhero DC. Namun, selama bertahun-tahun, franchise ini terus berjuang secara finansial dan kritik. Dari 12 film yang telah dirilis, tidak semuanya sukses di box office dan di mata kritikus.

DCEU masih belum bisa mengimbangi rival mereka, Marvel Cinematic Universe (MCU). Dari sisi box office, DCEU baru menorehkan 1 film yang meraup USD1 miliar. Sedangkan, MCU sudah punya 10. Masa depan suram DCEU membuat Warner Bros. Discovery bertindak dengan menutup franchise itu dan me-reboot-nya menjadi DC Universe (DCU) di bawah James Gunn dan Peter Safran.

Riwayat DCEU akan tamat tahun ini dengan dirilisnya Aquaman and the Lost Kingdom pada Desember mendatang. Rangkaian perjalanan penutup DCEU telah dibuka dengan Shazam! Fury of Gods yang dirilis pekan lalu dengan hasil box office yang mengecewakan. Studionya tentu sudah ketar ketir dengan hasil tersebut. Apa saja film DCEU yang meraup hasil terendah dan tertinggi di box office sejauh ini? Simak ulasannya berikut!



12. Shazam! Fury of the Gods — USD64,7 Juta





Foto: Plugged In

Shazam! Fury of Gods baru dirilis pada 15 Maret lalu, tapi masa depan box office-nya sudah mengkhawatirkan. Meski mendapatkan reaksi awal yang positif, film itu hanya mendapatkan skor 52% di Rotten Tomatoes dan sejauh ini belum bisa mencapai angka USD100 juta di box office. Nasib sekuel Shazam! ini lebih buruk ketimbang Ant-Man 3 yang menjadi film dengan opening terburuk kedua di MCU.

Shazam! Fury of the Gods berkisah tentang Billy Batson dan kawan-kawannya yang menerima kekuatan besar mereka untuk membantu sesama. Namun, karena mereka masih remaja, mereka pun berusaha menyeimbangkan kehidupan normal dan superhero mereka. Ancaman besar kemudian datang dari tiga putri Atlas yang mengincar kekuatan mereka. Keluarga Shazam ini pun harus bersatu dan menyingkirkan perbedaan di antara mereka.

11. The Suicide Squad — USD167,3 Juta



Foto: CNET

Warner Bros. yang belum menyerah dengan Suicide Squad mencoba me-reboot film itu degan menggaet James Gunn. Film itu pun dibuat ulang dengan karakter dan cerita baru yang lebih fresh. Hanya dua karakter dari film lama yang kembali ke reboot ini, yaitu Harley Quinn dan Kolonel Rick Flagg dengan pemeran aslinya. Film ini dirilis di bioskop dan HBO Max di hari yang sama pada 2021. Meski raupan box office-nya tidak besar, tapi film ini memenangkan kritikus dan dipuji sebagai salah satu film DCEU terbaik.

The Suicide Squad mengisahkan tentang pemerintah yang mengirim sekelompok penjahat super untuk melakukan misi penyelamatan. Tim itu terdiri atas Bloodsport, Peacemaker, King Shark, Harley Quinn dan lain-lain. Mereka harus menginfiltasi Corto Maltese untuk menutup Proyek Bintang Laut yang misterius. The Suicide Squad bisa ditonton di HBO Go.

10. Wonder Woman 1984 — USD169,6 Juta



Foto: The New Yorker

Kegagalan Wonder Woman 1984 di box office adalah karena dirilis di saat pandemi Covid-19. Dari dana USD200 juta, film itu hanya meraup USD166 juta saat dirilis pada 2021. Film ini juga mendapatkan ulasan negatif dari para kritikus. Tapi, film ini adalah eksperimen sukses Warner Bros. Film itu dirilis di bioskop dan layanan streaming HBO di hari yang sama. Artinya, pendapatan rendah itu sudah diduga dan itu berarti pelanggan streaming itu juga bertambah.

Wonder Woman 1984 berkisah tentang Diana Prince yang menjalani hidup pada 1980-an. Demi mempertahankan identitas rahasianya dan kekuatannya, dia menghabiskan hari-harinya sebagai kurator artefak kuno. Tapi, semuanya berubah setelah Maxwell Lord dan Cheetah muncul. Wonder Woman 1984 bisa ditonton di HBO Go.

9. Birds of Prey — USD201,8 Juta



Foto: Digital Mafia Talkies

Birds of Prey gagal mengembalikan modal pembuatannya. Dengan anggaran USD100 juta, dana marketing biasanya sebesar biaya pembuatannya dan setelah bioskop memotong pendapatan mereka, film ini masih belum meraup untung. Film yang dirilis pada 2020 menjelang pandemi Covid-19 itu seharusnya bisa sukses karena gaya visualny yang unik dan rating dewasanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More