Ngeri-Ngeri Sedap, 7 Film Ini Melibatkan Mafia Sungguhan

Kamis, 16 Februari 2023 - 10:33 WIB
Foto: Rolling Stone

The Cotton Club dibintangi Richard Gere, Nicolas Cage, dan Laurence Fishburn. Film yang dirilis pada 1984 dengan disutradarai Francis Ford Coppola itu mengisahkan kehidupan dan petualangan sekelompok musisi dan mafia di klub jazz keramat New York. Diproduseri Robert Evans, film itu gagal di box office. Tapi, kritik memuji film itu sampai mendapatkan nominasi di Golden Globes dan Oscar.

Sementara, di balik layar, The Cotton Club punya banyak drama. Perselisihan yang melibatkan orang-orang kreatif dan mafia di film membuktikan situasi yang lebih tragis. Co-produser film ini, Roy Radin, awalnya adalah promotor konser yang ingin masuk industri film. Roy dan Robert lalu merekrut Lonie Jacobs, penjual narkoba yang juga pacar Robert kala itu. Keputusan ini berakibat fatal.

Merasa disingkirkan dari kompensasi keuangan, Lonie dan afiliasinya yang kekar menculik dan membunuh Roy. Kaget dengan pembunuhan itu, Robert mencari bantuan dari Doumani bersaudara, yang punya kaitan dengan mafia Chicago. Mereka memberikan backup kepada Coppola yang ketakutan. Akhirnya, film itu bisa selesai tanpa pembunuhan lain.

5. The Godfather



Foto: Encyclopedia Britannica

The Godfather diangkat dari novel mafia berjudul sama karya Mario Puzzo. Francis Ford Coppola, sutradara film ini, tidak berharap mendapatkan perhatian dari para mafia ketika membuat film ini. Nyatanya, dia malah menarik perhatian mereka. Coppola tidak mendapat sambutan seperti menekannya untuk memberikan detail yang lebih baik atau semacamnya. Dia malah mendapatkan ancaman pembunuhan kalau nekat membuat film itu.

Menurut The Guardian, bos mafia New York Joe Colombo Sr. terlibat dengan organisasi bernama Liga Hak Sipil Italia-Amerika. Dia menggunakan grup itu untuk menuntut konsultasi ha katas film itu. Grup itu menyeru agar Paramount membatalkan film itu atas alasan menggambarkan orang Italia-Amerika sebagai berandalan jahat.

Ketika itu tidak berhasil, mereka menyuruh sejumlah preman menguntit, mengganggu, dan mengancam produser Al Ruddy. Mereka bahkan mengirimkan dua ancaman bom ke kantor perusahaan tersebut. Ruddy lalu bertemu Colombo yang hanya punya satu permintaan. Dia ingin agar kata “mafia” tidak muncul di skrip film. Hanya itu. Jadi, Ruddy menyanggupinya dan semua orang meninggalkan pertemuan itu dengan bahagia.

6. From Here to Eternity



Foto: Time Out

Pada 1950-an, mafia dan elite Hollywood punya banyak persamaan. Mereka terkenal, punya selera mahal, kematian aneh, dan teman-teman politik yang berpengaruh. Misalnya, Marilyn Monroe. Ketegasan tenang teman mafia-nya, Johnny Roselli, yang membuat kepala Columbia Pictures, Harry Cohn, mengontrak Marilyn mungkin punya kaitan dengan awal mula karier bintang legendaris itu. Marilyn kemudian berselingkuh dengan seorang presiden yang nyaris pasti punya ikatan mafia. Sementara, kembalinya Frank Sinatra ke From Here to Eternity pada 1953 punya kaitan serius degan Roselli.

Eternity adalah film buatan Columbia. Saat itu, mafia Chicago itu punya basis di studio tersebut. Cohn mungkin tidak suka melihat Roselli muncul lagi dengan menyarankan agar Frank di-cast untuk sebuah peran penting. Tapi, Cohn lebih tidak suka dengan kondisinya saat pertemuan itu berakhir. Cohn juga punya kaitan dengan sejumlah mafia. Tapi, koneksi Roselli jauh lebih kuat. Mereka berdua tahu itu. Roselli mengancam membunuh Cohn kalau dia tidak menuruti sarannya. Frank akhirnya di-casting di From Here to Eternity. Film itu mendapatkan Oscar untuk pemeran pendukung pria terbaik.



7. The Gang That Couldn't Shoot Straight



Foto: TCM

The Gang That Couldn’t Shoot Straight adalah film komedi awal Robert de Niro. Di film yang dirilis pada 1971 itu, Robert memerankan seorang pebalap sepeda imigran Italia yang terlibat gangster. Salah satu gangster itu diperankan Jerry Orbach, yang kemudian dikenal di Law and Order. Sebagai hasil atas kerjanya di film itu, Jerry mungkin menyaksikan pembunuhan bos mafia Joseph “Crazy Joey” Gallo, inspirasi karakternya.

Sementara Gallo bukanlah penggemar film itu, dia menyukai Jerry dan keduanya jadi teman. Mereka cukup dekat sampai Gallo menikah di apartemen Jerry pada Maret 1972. Beberapa pekan setelahnya, Gallo merayakan ulang tahunnya bersama Jerry dan Don Rickles. Di saat itulah, Gallo dikeroyok dan dia pun tewas. Pembunuhan itu tidak pernah terungkap. Seorang mantan polisi di unit pembunuhan kejahatan organisasi NYPD mengatakan, Jerry merespons semua dan penyidikan polisi terkait insiden itu sampai kematiannya 32 tahun kemudian.
(alv)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More