Review Ant-Man and the Wasp: Quantumania: Ancaman Kang the Conqueror
Rabu, 15 Februari 2023 - 09:11 WIB
Untuk sejenak, orang bisa lupa kalau ini adalah film MCU, bukan Star Wars. Walaupun tidak terlalu lama dieksplorasi di 2 jam 5 menit durasinya, Quantumania sudah cukup memberi gambaran tentang sisi terang dan gelap Dunia Kuantum. Kerajaan yang dibangun Kang di tempat itu pun sangat masif. Orang akan ingat setting Otoritas Variasi Waktu (TVA) dari serial Loki di film ini. Apa pun, film ini akan punya kaitan erat dengan serial tersebut.
Foto: Marvel
Sayang, ending-nya tidak spektakuler. Meski bisa dipahami, tapi, agak antiklimaks. Orang akan mengharapkan lebih dari ending yang “gitu doang?” di film itu. Dibandingkan film MCU lain, ada rasa kurang memuaskan di ending-nya.
Meski begitu, film ini telah membangun cerita ke dunia yang lebuh luas di MCU. Setidaknya, dua adegan pascakreditnya mengindikasikan hal tersebut. Kalau boleh jujur, dua adegan pascakredit ini lebih menarik dibanding sejumlah adegan di film itu karena elemen pembangunan dunia dan kontinuitas di Fase 5 yang meang sudah lama diantisipasi.
Ant-Man and the Wasp: Quantumania adalah penutup triogi yang oke, tapi tidak yang oke banget. Kehadiran Kang the Conqueror adalah faktor utama yang membuat film ini jadi pembuka Fase 5 yang kuat. Janet van Dyne menambahkan elemen penguat untuk semua latar belakang ceritanya.
Ant-Man and the Wasp: Quantumania mulai tayang di bioskop di seluruh Indonesia pada hari ini, Rabu (15/2). Film ini menggunakan teknologi yang menampilkan banyak cahaya yang bisa mengganggu mereka yang mengidap photosensitive epilepsy. Selamat menyaksikan!
Foto: Marvel
Sayang, ending-nya tidak spektakuler. Meski bisa dipahami, tapi, agak antiklimaks. Orang akan mengharapkan lebih dari ending yang “gitu doang?” di film itu. Dibandingkan film MCU lain, ada rasa kurang memuaskan di ending-nya.
Meski begitu, film ini telah membangun cerita ke dunia yang lebuh luas di MCU. Setidaknya, dua adegan pascakreditnya mengindikasikan hal tersebut. Kalau boleh jujur, dua adegan pascakredit ini lebih menarik dibanding sejumlah adegan di film itu karena elemen pembangunan dunia dan kontinuitas di Fase 5 yang meang sudah lama diantisipasi.
Baca Juga
Ant-Man and the Wasp: Quantumania adalah penutup triogi yang oke, tapi tidak yang oke banget. Kehadiran Kang the Conqueror adalah faktor utama yang membuat film ini jadi pembuka Fase 5 yang kuat. Janet van Dyne menambahkan elemen penguat untuk semua latar belakang ceritanya.
Ant-Man and the Wasp: Quantumania mulai tayang di bioskop di seluruh Indonesia pada hari ini, Rabu (15/2). Film ini menggunakan teknologi yang menampilkan banyak cahaya yang bisa mengganggu mereka yang mengidap photosensitive epilepsy. Selamat menyaksikan!
(alv)
tulis komentar anda