5 Skandal Paling Memilukan Sepanjang Sejarah Olimpiade
A
A
A
Sebagai ajang olahraga akbar setiap lima tahun sekali, olimpiade selalu memberikan peristiwa-peristiwa yang tak terlupakan, dari yang membahagiakan, menyedihkan, hingga memilukan.
Olimpiade musim panas tahun ini yang semestinya digelar di Jepang pada 24 Juli-9 Agustus 2020 memang resmi ditunda karena pandemi virus Corona. Tapi bukan berarti kita gak bisa membicarakan hajatan besar ini.
Sejak dihelat pada 1896 di Yunani hingga 2016 di Brasil, olimpiade telah menghasilkan banyak atlet luar biasa dari berbagai cabang. Tapi juga menyimpan banyak kontroversi. Berikut daftar lima kejadian memilukan sepanjang sejarah olimpiade, dikutip dari berbagai sumber.
1. KEKALAHAN KONTROVERSIAL SHIN A-ALAM
Shin A-lam. Foto:Ezra Shaw
Olimpiade London 2012 menjadi tahun paling menyakitkan untuk atlet anggar putri dari Korea Selatan, Shin A-lam. Ini juga menjadi kontroversi terbesar sepanjang sejarah olahraga anggar. Saat itu, Shin A-lam bersaing melawan atlet Jerman Britta Heidemann pada semifinal.
Saat itu, kedua atlet punya nilai seri 5-5. Lalu wasit memberikan waktu tambahan satu menit, dengan hak prioritas diberikan pada A-lam. Kalau waktu tambahan masih seri juga, maka A-lam yang menang.
Sayangnya, wasit salah memasang waktu hingga semestinya A-lam yang menang. Kesalahan ini malah memberikan keuntungan buat Britta, karena wasit masih melanjutkan pertandingan, dan Britta pun berhasil menyerang A-lam.
Tim Korea Selatan pun mengajukan keberatan atas kesalahan itu. Sementara saat protes diajukan, A-lam mesti menunggu di dalam arena pertandingan. Setelah 70 menit berlalu, akhirnya keputusan wasit menyebut Britta yang menang. A-lam pun keluar lapangan dikawal Federesi Anggar Internasional (FIE) sambil berurai air mata.
2. TONYA HARDING VS NANCY KERRIGAN
(Kiri ke kanan) Tonya Harding dan Nancy Kerrigan. Foto:Vincent Almavy
Tonya dan Nancy adalah dua atlet ski es ternama dari Amerika Serikat. Konflik dimulai saat keduanya akan bertanding dalam olimpiade musim dingin 1994 di Lillehammer, Norwegia. Saat itu, Nancy diserang oleh orang tak dikenal.
Belakangan ketahuan bahwa pelaku adalah mantan suami Tonya Harding. Tonya membantah dirinya terlibat dalam penyerangan tersebut. Selama kasus berlangsung, Tonya dan Nancy berlatih di arena yang sama, dan menjadi momen yang paling disorot oleh media.
Pada akhirnya, Nancy berhasil membawa pulang medali perak, sementara Tonya hanya menempati posisi kedelapan.
Tidak berhenti sampai di situ, konflik di antara mereka berdua terus berlanjut dan Tonya mengaku bersalah karena telah menciptakan konspirasi untuk menghalangi penuntutan atas mantan suaminya. Dia pun diberi masa percobaan selama tiga bulan dan denda sebesar USD100 ribu serta mengundurkan diri dari asosiasi ski es Amerika Serikat.
3. LARANGAN BERTANDING SEUMUR HIDUP UNTUK ANGEL MATOS
Angel Matos menendang wasit Swedia Chakir Chelbat. Foto: Issei Kato/Reuters
Angel adalah atlet taekwondo asal Kuba yang harus rela menerima keputusan dilarang bertanding seumur hidup oleh Federasi Taekwondo Dunia (WTO). Padahal, dia adalah atlet peraih banyak penghargaan. Dia peraih medali emas taekwondo pada olimpiade Sydney 2000 dan olimpiade Athena 2004.
Pada olimpiade di Beijing 2008, Matos berhadapan dengan atlet asal Kazakhstan. Saat itu, Matos unggul pada ronde kedua dengan skor 3-2, tapi dia terjatuh setelah mendapat serangan dari lawannya, dan membutuhkan perawatan medis. Wasit memberikan waktu satu menit untuk Matos, tapi dia melebihi waktu tersebut dan akhirnya didiskualifikasi dari pertandingan.
Matos tidak terima keputusan wasit tersebut, lalu menendang wasit tepat di wajahnya, Matos pun jelas kena sanksi berat berupa larangan untuk berkompetisi di seluruh pertandingan.
4. PERTANDINGAN BERDARAH UNI SOVIET vs HUNGARIA
Ervin Zador. Foto: abc.net.au
Pertandingan cabang polo air menjadi salah satu pertandingan paling ikonik pada olimpiade Melbourne 1956. Uni Soviet yang saat itu melakukan invasi terhadap Hungaria menjadikan pertandingan antara kedua negara menjadi sengit. Sebulan sebelum olimpiade, Uni Soviet menyerang Hungaria.
Saat semifinal, kedua negara bertemu. Perlu dicatat, Hungaria adalah negara yang unggul dalam olahraga ini dan sudah punya delapan medali emas. Pada 6 Desember 1956, keduanya bertemu, dan tim Hungaria menyiapkan strategi untuk menyulut emosi para pemain Uni Soviet dengan mempelajari bahasa mereka dan menghina serta meluapkan kebencian mereka kepada Uni Soviet.
Pertandingan pun berubah menjadi tindakan kekerasan dengan tendangan bawah air serta pukulan oleh masing-masing tim. Kekacauan makin memuncak saat atlet Hungaria Ervin Zador menghina keluarga atlet Uni Soviet Valentin Prokopov. Valentin emosi, dan langsung meninju Ervon tepat di bagian wajah. Kolam renang langsung berwarna merah akibat darah Ervon. Pada akhirnya, Hungaria memenangkan pertandingan dengan skor 4-0, dan keluar sebagai peraih medali emas setelah mengalahkan Yugoslavia 2-1.
5. KORUPSI OLIMPIADE SALT LAKE CITY
Foto: aroundtherings.com
Pada tahun 2002, kota Salt Lake City, Amerika Serikat, terpilih menjadi tuan rumah penyelenggara olimpiade musim dingin. Tapi sebuah fakta mengejutkan terungkap setelah David R. Johnson and Thomas K. Welch –pimpinan Salt Lake City pada olimpiade, terindikasi melakukan praktik suap.
Mereka telah menggunakan uang tunai dan beasiswa perguruan tinggi untuk mempengaruhi Internasional Olympiad Committee (IOC). Kasus ini terungkap setelah Marc Hodler, anggota IOC asal Swiss, mengungkap skandal besar korupsi yang telah mengendap di pengelolaan olahraga internasional tersebut.
David dan Thomas mengelak dengan mengatakan hal tersebut adalah sebuah aksi penghormatan untuk meningkatkan hubungan baik. Tetap saja, kasus tersebut telah dijajaki oleh jaksa federal setempat. Hingga pada akhirnya, Mitt Romney dipilih untuk memimpin Komite Olimpiade Salt Lake City dan berhasil mendapatkan kembali kredibilitas komite.
Muhammad Firda Azil
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @mf_azil
Olimpiade musim panas tahun ini yang semestinya digelar di Jepang pada 24 Juli-9 Agustus 2020 memang resmi ditunda karena pandemi virus Corona. Tapi bukan berarti kita gak bisa membicarakan hajatan besar ini.
Sejak dihelat pada 1896 di Yunani hingga 2016 di Brasil, olimpiade telah menghasilkan banyak atlet luar biasa dari berbagai cabang. Tapi juga menyimpan banyak kontroversi. Berikut daftar lima kejadian memilukan sepanjang sejarah olimpiade, dikutip dari berbagai sumber.
1. KEKALAHAN KONTROVERSIAL SHIN A-ALAM
Shin A-lam. Foto:Ezra Shaw
Olimpiade London 2012 menjadi tahun paling menyakitkan untuk atlet anggar putri dari Korea Selatan, Shin A-lam. Ini juga menjadi kontroversi terbesar sepanjang sejarah olahraga anggar. Saat itu, Shin A-lam bersaing melawan atlet Jerman Britta Heidemann pada semifinal.
Saat itu, kedua atlet punya nilai seri 5-5. Lalu wasit memberikan waktu tambahan satu menit, dengan hak prioritas diberikan pada A-lam. Kalau waktu tambahan masih seri juga, maka A-lam yang menang.
Sayangnya, wasit salah memasang waktu hingga semestinya A-lam yang menang. Kesalahan ini malah memberikan keuntungan buat Britta, karena wasit masih melanjutkan pertandingan, dan Britta pun berhasil menyerang A-lam.
Tim Korea Selatan pun mengajukan keberatan atas kesalahan itu. Sementara saat protes diajukan, A-lam mesti menunggu di dalam arena pertandingan. Setelah 70 menit berlalu, akhirnya keputusan wasit menyebut Britta yang menang. A-lam pun keluar lapangan dikawal Federesi Anggar Internasional (FIE) sambil berurai air mata.
2. TONYA HARDING VS NANCY KERRIGAN
(Kiri ke kanan) Tonya Harding dan Nancy Kerrigan. Foto:Vincent Almavy
Tonya dan Nancy adalah dua atlet ski es ternama dari Amerika Serikat. Konflik dimulai saat keduanya akan bertanding dalam olimpiade musim dingin 1994 di Lillehammer, Norwegia. Saat itu, Nancy diserang oleh orang tak dikenal.
Belakangan ketahuan bahwa pelaku adalah mantan suami Tonya Harding. Tonya membantah dirinya terlibat dalam penyerangan tersebut. Selama kasus berlangsung, Tonya dan Nancy berlatih di arena yang sama, dan menjadi momen yang paling disorot oleh media.
Pada akhirnya, Nancy berhasil membawa pulang medali perak, sementara Tonya hanya menempati posisi kedelapan.
Tidak berhenti sampai di situ, konflik di antara mereka berdua terus berlanjut dan Tonya mengaku bersalah karena telah menciptakan konspirasi untuk menghalangi penuntutan atas mantan suaminya. Dia pun diberi masa percobaan selama tiga bulan dan denda sebesar USD100 ribu serta mengundurkan diri dari asosiasi ski es Amerika Serikat.
3. LARANGAN BERTANDING SEUMUR HIDUP UNTUK ANGEL MATOS
Angel Matos menendang wasit Swedia Chakir Chelbat. Foto: Issei Kato/Reuters
Angel adalah atlet taekwondo asal Kuba yang harus rela menerima keputusan dilarang bertanding seumur hidup oleh Federasi Taekwondo Dunia (WTO). Padahal, dia adalah atlet peraih banyak penghargaan. Dia peraih medali emas taekwondo pada olimpiade Sydney 2000 dan olimpiade Athena 2004.
Pada olimpiade di Beijing 2008, Matos berhadapan dengan atlet asal Kazakhstan. Saat itu, Matos unggul pada ronde kedua dengan skor 3-2, tapi dia terjatuh setelah mendapat serangan dari lawannya, dan membutuhkan perawatan medis. Wasit memberikan waktu satu menit untuk Matos, tapi dia melebihi waktu tersebut dan akhirnya didiskualifikasi dari pertandingan.
Matos tidak terima keputusan wasit tersebut, lalu menendang wasit tepat di wajahnya, Matos pun jelas kena sanksi berat berupa larangan untuk berkompetisi di seluruh pertandingan.
4. PERTANDINGAN BERDARAH UNI SOVIET vs HUNGARIA
Ervin Zador. Foto: abc.net.au
Pertandingan cabang polo air menjadi salah satu pertandingan paling ikonik pada olimpiade Melbourne 1956. Uni Soviet yang saat itu melakukan invasi terhadap Hungaria menjadikan pertandingan antara kedua negara menjadi sengit. Sebulan sebelum olimpiade, Uni Soviet menyerang Hungaria.
Saat semifinal, kedua negara bertemu. Perlu dicatat, Hungaria adalah negara yang unggul dalam olahraga ini dan sudah punya delapan medali emas. Pada 6 Desember 1956, keduanya bertemu, dan tim Hungaria menyiapkan strategi untuk menyulut emosi para pemain Uni Soviet dengan mempelajari bahasa mereka dan menghina serta meluapkan kebencian mereka kepada Uni Soviet.
Pertandingan pun berubah menjadi tindakan kekerasan dengan tendangan bawah air serta pukulan oleh masing-masing tim. Kekacauan makin memuncak saat atlet Hungaria Ervin Zador menghina keluarga atlet Uni Soviet Valentin Prokopov. Valentin emosi, dan langsung meninju Ervon tepat di bagian wajah. Kolam renang langsung berwarna merah akibat darah Ervon. Pada akhirnya, Hungaria memenangkan pertandingan dengan skor 4-0, dan keluar sebagai peraih medali emas setelah mengalahkan Yugoslavia 2-1.
5. KORUPSI OLIMPIADE SALT LAKE CITY
Foto: aroundtherings.com
Pada tahun 2002, kota Salt Lake City, Amerika Serikat, terpilih menjadi tuan rumah penyelenggara olimpiade musim dingin. Tapi sebuah fakta mengejutkan terungkap setelah David R. Johnson and Thomas K. Welch –pimpinan Salt Lake City pada olimpiade, terindikasi melakukan praktik suap.
Mereka telah menggunakan uang tunai dan beasiswa perguruan tinggi untuk mempengaruhi Internasional Olympiad Committee (IOC). Kasus ini terungkap setelah Marc Hodler, anggota IOC asal Swiss, mengungkap skandal besar korupsi yang telah mengendap di pengelolaan olahraga internasional tersebut.
David dan Thomas mengelak dengan mengatakan hal tersebut adalah sebuah aksi penghormatan untuk meningkatkan hubungan baik. Tetap saja, kasus tersebut telah dijajaki oleh jaksa federal setempat. Hingga pada akhirnya, Mitt Romney dipilih untuk memimpin Komite Olimpiade Salt Lake City dan berhasil mendapatkan kembali kredibilitas komite.
Muhammad Firda Azil
Kontributor GenSINDO
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Instagram: @mf_azil
(her)