Serius Banget, 10 Karakter Anime Kece Ini Tak Punya Selera Humor
loading...
A
A
A
Di dunia Jujutsu Kaisen, kadang terasa kalau Megumi Fushiguri adalah satu-satunya orang yang serius terhadap apa saja. Semua orang di sekitarnya sepertinya suka bercanda dan bisa sangat kasar di waktu yang tidak tepat. Sebaliknya, Megumi selalu lebih serius, bahkan ketika masih kecil.
Dengan Satoru Gojo yang selalu terlihat ceria dan Tsumiki Fushiguro yang bahagia, Megumi selalu mejadi yang serius dan bertanggung jawab. Jarang sekali Megumi terlihat dengan apa pun selain muka datar. Untungnya, dia punya teman-teman yang bisa mengimbangi sifat seriusnya.
Foto: Carbon Costume
Ryuunosuke Akutagawa dari Bungou Stray Dogs terlalu serius demi kebaikannya sendiri. Dibandingkan dengan teman-temannya di Port Mafia, dia sepertinya jauh lebih diliputi kecemasan dan tidak dewasa dibanding yang lain. Sementara para bos Akutagawa mungkin mengintimidasi dan serius, mereka setidaknya tahu bagaimana mengatas sebuah lelucon.
Di sisi lain, Akutagawa sepertinya tidak paham ketika sebuah lelucon diucapkan. Kadang, ini malah menempatkannya di situasi kocak. Kurangnya selera humor Akutagawa juga bisa membuat orang lain mengacaukannya sementara dia sendiri tidak lebih bijak.
Foto: ComicBook.com
Shoto Todoroki bukanlah orang paling emosional di My Hero Academia. Kepribadian anti sosial alamiahnya, digabungkan dengan kehidupan sulitnya di rumah, mempengaruhi perilakunya. Ini bisa membuatnya terlihat menjaga jarak dari teman-temannya. Karena ini, Shoto tidak benar-benar punya selera humor.
Di saat Shoto mendapatkan pengalaman lebih bersama teman-temannya, intuisi emosinya pun ikut tumbuh. Tapi, dia masih punya kecenderungan menganggap semuanya dengan sangat harafiah. Sering kali, lelucon langsung pergi dari kepalanya dan dia tidak bisa membaca orang dalam waktu cepat. Tapi, kurangnya selera humor ini membuat Shoto menjadi karakter yang disukai penggemar.
Foto: Demon Slayer Stuff
Giyu Tomioka dari Kimetsu no Yaiba adalah Hashira pendiam yang sering dirundung Hashira lain atas sikap seriusnya dan kepribadiannya yang introvert. Giyu tidak punya selera humor. Dia bahkan sering menjauh ketimbang terlibat dalam candaan atau lelucon.
Giyu sangat terisolasi dari Hashira dan Korps Pembasmi Iblis lain. Dia tidak bercanda atau berusaha terlibat dalam obrolan dengan yang lain. Giyu hanya melakukan pekerjaannya dan kemudian mengisolasi dirinya dari yang lain. Dia sangat serius dan tidak pernah melepas topeng muka lempengnya kepada siapa pun.
Foto: Epicstream
Levi Ackerman dari Attack on Titan terlalu lelah berperang dan letih untuk punya selera humor. Levi dibesarkan di Underground dan kemudian diasuh Kenny Ackerman, yang mengajarinya cara bertarung. Kemudian, dia tinggalkan begitu pelatihannya dianggap sudah cukup.
Levi tidak pernah mengembangkan selera humor. Dia selalu terlalu sibuk bertarung untuk bertahan hidup demi mendapatkan kesenangan dalam hidupnya. Levi tidak merasa kalau perilaku nyentrik anak-anak buahnya itu lucu, dia juga tidak bercanda di hadapan mereka. Tapi, dia bukannya orang yang dingin atau tidak punya perasaan. Levi peduli pada anak-anak buahnya, meskipun tidak bisa bercanda.
Dengan Satoru Gojo yang selalu terlihat ceria dan Tsumiki Fushiguro yang bahagia, Megumi selalu mejadi yang serius dan bertanggung jawab. Jarang sekali Megumi terlihat dengan apa pun selain muka datar. Untungnya, dia punya teman-teman yang bisa mengimbangi sifat seriusnya.
4. Ryuunosuke Akutagawa — Bungou Stray Dogs
Foto: Carbon Costume
Ryuunosuke Akutagawa dari Bungou Stray Dogs terlalu serius demi kebaikannya sendiri. Dibandingkan dengan teman-temannya di Port Mafia, dia sepertinya jauh lebih diliputi kecemasan dan tidak dewasa dibanding yang lain. Sementara para bos Akutagawa mungkin mengintimidasi dan serius, mereka setidaknya tahu bagaimana mengatas sebuah lelucon.
Di sisi lain, Akutagawa sepertinya tidak paham ketika sebuah lelucon diucapkan. Kadang, ini malah menempatkannya di situasi kocak. Kurangnya selera humor Akutagawa juga bisa membuat orang lain mengacaukannya sementara dia sendiri tidak lebih bijak.
3. Shoto Todoroki — My Hero Academia
Foto: ComicBook.com
Shoto Todoroki bukanlah orang paling emosional di My Hero Academia. Kepribadian anti sosial alamiahnya, digabungkan dengan kehidupan sulitnya di rumah, mempengaruhi perilakunya. Ini bisa membuatnya terlihat menjaga jarak dari teman-temannya. Karena ini, Shoto tidak benar-benar punya selera humor.
Di saat Shoto mendapatkan pengalaman lebih bersama teman-temannya, intuisi emosinya pun ikut tumbuh. Tapi, dia masih punya kecenderungan menganggap semuanya dengan sangat harafiah. Sering kali, lelucon langsung pergi dari kepalanya dan dia tidak bisa membaca orang dalam waktu cepat. Tapi, kurangnya selera humor ini membuat Shoto menjadi karakter yang disukai penggemar.
2. Giyu Tomioka — Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
Foto: Demon Slayer Stuff
Giyu Tomioka dari Kimetsu no Yaiba adalah Hashira pendiam yang sering dirundung Hashira lain atas sikap seriusnya dan kepribadiannya yang introvert. Giyu tidak punya selera humor. Dia bahkan sering menjauh ketimbang terlibat dalam candaan atau lelucon.
Giyu sangat terisolasi dari Hashira dan Korps Pembasmi Iblis lain. Dia tidak bercanda atau berusaha terlibat dalam obrolan dengan yang lain. Giyu hanya melakukan pekerjaannya dan kemudian mengisolasi dirinya dari yang lain. Dia sangat serius dan tidak pernah melepas topeng muka lempengnya kepada siapa pun.
1. Levi Ackerman — Attack on Titan
Foto: Epicstream
Levi Ackerman dari Attack on Titan terlalu lelah berperang dan letih untuk punya selera humor. Levi dibesarkan di Underground dan kemudian diasuh Kenny Ackerman, yang mengajarinya cara bertarung. Kemudian, dia tinggalkan begitu pelatihannya dianggap sudah cukup.
Levi tidak pernah mengembangkan selera humor. Dia selalu terlalu sibuk bertarung untuk bertahan hidup demi mendapatkan kesenangan dalam hidupnya. Levi tidak merasa kalau perilaku nyentrik anak-anak buahnya itu lucu, dia juga tidak bercanda di hadapan mereka. Tapi, dia bukannya orang yang dingin atau tidak punya perasaan. Levi peduli pada anak-anak buahnya, meskipun tidak bisa bercanda.
(alv)