10 Kata dan Frasa Paling Sering Diucapkan di Anime, Nani?
loading...
A
A
A
Anime telah mengekspos banyak terminologi dan ide bahasa Jepang kepada audiens internasional. Saat ini, kata-kata sederhana dalam bahasa Jepang yang kerap diucapkan di anime sudah sering tampil di meme. Istilah seperti “senpai” pun juga sudah umum ditemukan di berbagai komunitas anime.
Slang anime bisa mendalam dan kocak, yang membuatnya menjadi sumber meme. Apa pun bisa menjadi viral, entah dari genre mana itu berasal atau bagaimana itu dipasarkan. Para penggemar berat anime biasanya akan mencari tahu kata-kata yang terucap di serial kesayangan mereka.
Dari banyaknya frasa dan kata yang diucapkan para karakter di anime, beberapa di antaranya sudah jadi populer dan dikenal orang. Naruto adalah salah satu sumber penggunaan sejumlah kata-kata yang kini populer itu. Meski, anime lain juga turut mempopulerkan kata lainnya. Apa saja kata dan frasa dalam bahasa Jepang yang sering muncul di anime? Mengutip SportsKeeda, berikut ulasannya!
Kata “nani” berarti “apa” dalam bahasa Jepang. Alternatifnya, orang bisa menggunakan “nan” di sejumlah situasi. Kalau berbicara atau menulis dalam setting formal atau biasa, frasa yang dipakai bisa bermacam-macam. Sebelum partikel, Nan dipakai. Partikel didefinisikan sebagai sebuah istilah untuk menggambarkan bagaimana sebuah kata atau rasa pas dengan struktur seluruh kalimat. Mengakhiri kata dengan partikel bisa mengungkapkan berbagai emosi, termasuk ketidakpastian, penekanan, kewaspadaan, keengganan, kekaguman, atau kekagetan, tergantung pada pembicara atau penulisnya. Lagipula, karakter se-cool Kapten Levi Ackerman bahkan mengucapkan kata ini.
Di Jepang, “matte” adalah kata untuk “tunggu”. “Chotto matte kudasai” adalah versi formal istilah itu. “Kudasai” berarti tolong. Kalau ingin mengatakan “tunggu sebentar”, frasa ini bisa digunakan dengan banyak konteks berbeda. Misalnya, penjaga toko yang menggunakan gaya lebih konvensional dalam berkomunikasi dengan klien. Lebih sopan untuk mengatakan “Shou-shou o-machi kudasai”. Kata-kata ini sering muncul di Naruto.
Di anime All You Need Is Kill, Keiji dan Rita meneriakkan kata “Ikuzo” yang diterjemahkan sebagai “Ayo!” Ini adalah pernyataan yang bisa diteriakkan untuk mengajak orang bergerak. Ketika Tim Jump hendak pergi makan, mereka semua bangkit dan meneriakkan “Ikuzo!” sebelum menyerbu restoran. Kata dalam bahasa Jepang, “Ikuka”, membantu ketika seseorang kurang yakin. Ini lebih berarti pada saran. Contohnya adalah “Ikuka” yang diucapkan Naruto.
“Baka” adalah slang kontemporer untuk kata “tolol” atau “bodoh”. Meskipun, kata itu bisa punya arti berbeda tergantung pada situasinya. “Baka umai”, yang berarti “baik secara bodoh”, adalah contoh bagaimana kata “baka” bisa digunakan dengan nada yang positif. Salah satu contohnya adalah bagaimana Asuka Langely berulang kali memanggil Shinji sebagai “baka Shinji”. Ucapan terkenal Levi, “Tsk Baka”, ditujukan pada Eren dengan disposisi cuek adalah contoh lainnya.
Ketika digunakan sebagai noun, kata “kawaii” berarti cocok disukai atau mungkin disukai. Kata ini juga diterjemahkan sebagai “imut”, termasuk adjektif “menggemaskan” dan “manis”. Sebagai sebuah kata dalam bahasa Jepang, kata ini bisa digunakan untuk merujuk apa pun dari bayi, anak anjing, orang dan bahkan baju. Di anime K-On!, Ritsu mengagumi Yui-chan sambil berucap, “Kawaiii!”
“Sugoi” adalah pujian umum di Jepang dan biasa dipakai para warganya. Kata ini digunakan ketika seseorang kagum dengan cara orang lain bertindak atau berpikir. Istilah ini lebih pada perasaan ketimbang pernyatan rasional. Istilah lebih formalnya adalah “subarashi”. Tidak seperti “sugoi” yang naluriah, “subarashi” sering digunakan untuk memberikan konteks pujian. Di antara penggunaan “subarashi” di anime, salah satu yang menonjol adalah ketika kata itu diucapkan Sukuna.
Sebagai cara mengatakan, “Aku baik-baik saja”, dalam bahasa Jepang, orang bisa menggunakan istilah “daijoubu”. Menggunakan “daijoubu” untuk menjawab sebuah pertanyaan dianggap sebagai pilihan aman. Kontrasnya, banyak native speaker bahasa Jepang mengklaim kalau istilah itu digunakan secara berlebihan sebagai reaksi terhadap berbagai macam situasi. “Daijoubu” sering kali dipakai bersamaan dengan kata “desu”. “Daijoubu” yang diucapkan Satoru Gojo adalah contohnya.
Ada sejumlah cara di mana ucapan “dattebayo”-nya Naruto Uzumaki ini memanifestasi dirinya. Di awal dub anime ini, Viz Media menerjemahkannya sebagai “Percayalah”. Setelah itu, mereka menambahkan, “tahu kan.” Sebelum bertemu Killer B, tidak satu pun frasa ini pernah disebut di manga-nya. Karena Dattebayo tidak punya persamaan dalam bahasa Inggris, tidak ada yang bisa mengomunikasikan yel-yel itu kepada penonton berbahasa Inggris secara efektif. Dalam bahasa Indonesia, kata itu diartikan secara harafiah sebagai ‘percaya itu’. Meski begitu, kata ini sudah jadi sangat terkenal.
Slang anime bisa mendalam dan kocak, yang membuatnya menjadi sumber meme. Apa pun bisa menjadi viral, entah dari genre mana itu berasal atau bagaimana itu dipasarkan. Para penggemar berat anime biasanya akan mencari tahu kata-kata yang terucap di serial kesayangan mereka.
Dari banyaknya frasa dan kata yang diucapkan para karakter di anime, beberapa di antaranya sudah jadi populer dan dikenal orang. Naruto adalah salah satu sumber penggunaan sejumlah kata-kata yang kini populer itu. Meski, anime lain juga turut mempopulerkan kata lainnya. Apa saja kata dan frasa dalam bahasa Jepang yang sering muncul di anime? Mengutip SportsKeeda, berikut ulasannya!
1. Nani
Kata “nani” berarti “apa” dalam bahasa Jepang. Alternatifnya, orang bisa menggunakan “nan” di sejumlah situasi. Kalau berbicara atau menulis dalam setting formal atau biasa, frasa yang dipakai bisa bermacam-macam. Sebelum partikel, Nan dipakai. Partikel didefinisikan sebagai sebuah istilah untuk menggambarkan bagaimana sebuah kata atau rasa pas dengan struktur seluruh kalimat. Mengakhiri kata dengan partikel bisa mengungkapkan berbagai emosi, termasuk ketidakpastian, penekanan, kewaspadaan, keengganan, kekaguman, atau kekagetan, tergantung pada pembicara atau penulisnya. Lagipula, karakter se-cool Kapten Levi Ackerman bahkan mengucapkan kata ini.
2. Chotto Matte
Di Jepang, “matte” adalah kata untuk “tunggu”. “Chotto matte kudasai” adalah versi formal istilah itu. “Kudasai” berarti tolong. Kalau ingin mengatakan “tunggu sebentar”, frasa ini bisa digunakan dengan banyak konteks berbeda. Misalnya, penjaga toko yang menggunakan gaya lebih konvensional dalam berkomunikasi dengan klien. Lebih sopan untuk mengatakan “Shou-shou o-machi kudasai”. Kata-kata ini sering muncul di Naruto.
3. Ikuzo
Di anime All You Need Is Kill, Keiji dan Rita meneriakkan kata “Ikuzo” yang diterjemahkan sebagai “Ayo!” Ini adalah pernyataan yang bisa diteriakkan untuk mengajak orang bergerak. Ketika Tim Jump hendak pergi makan, mereka semua bangkit dan meneriakkan “Ikuzo!” sebelum menyerbu restoran. Kata dalam bahasa Jepang, “Ikuka”, membantu ketika seseorang kurang yakin. Ini lebih berarti pada saran. Contohnya adalah “Ikuka” yang diucapkan Naruto.
4. Baka
“Baka” adalah slang kontemporer untuk kata “tolol” atau “bodoh”. Meskipun, kata itu bisa punya arti berbeda tergantung pada situasinya. “Baka umai”, yang berarti “baik secara bodoh”, adalah contoh bagaimana kata “baka” bisa digunakan dengan nada yang positif. Salah satu contohnya adalah bagaimana Asuka Langely berulang kali memanggil Shinji sebagai “baka Shinji”. Ucapan terkenal Levi, “Tsk Baka”, ditujukan pada Eren dengan disposisi cuek adalah contoh lainnya.
5. Kawaii
Ketika digunakan sebagai noun, kata “kawaii” berarti cocok disukai atau mungkin disukai. Kata ini juga diterjemahkan sebagai “imut”, termasuk adjektif “menggemaskan” dan “manis”. Sebagai sebuah kata dalam bahasa Jepang, kata ini bisa digunakan untuk merujuk apa pun dari bayi, anak anjing, orang dan bahkan baju. Di anime K-On!, Ritsu mengagumi Yui-chan sambil berucap, “Kawaiii!”
6. Subarashi
“Sugoi” adalah pujian umum di Jepang dan biasa dipakai para warganya. Kata ini digunakan ketika seseorang kagum dengan cara orang lain bertindak atau berpikir. Istilah ini lebih pada perasaan ketimbang pernyatan rasional. Istilah lebih formalnya adalah “subarashi”. Tidak seperti “sugoi” yang naluriah, “subarashi” sering digunakan untuk memberikan konteks pujian. Di antara penggunaan “subarashi” di anime, salah satu yang menonjol adalah ketika kata itu diucapkan Sukuna.
7. Daijoubu
Sebagai cara mengatakan, “Aku baik-baik saja”, dalam bahasa Jepang, orang bisa menggunakan istilah “daijoubu”. Menggunakan “daijoubu” untuk menjawab sebuah pertanyaan dianggap sebagai pilihan aman. Kontrasnya, banyak native speaker bahasa Jepang mengklaim kalau istilah itu digunakan secara berlebihan sebagai reaksi terhadap berbagai macam situasi. “Daijoubu” sering kali dipakai bersamaan dengan kata “desu”. “Daijoubu” yang diucapkan Satoru Gojo adalah contohnya.
8. Dattebayo
Ada sejumlah cara di mana ucapan “dattebayo”-nya Naruto Uzumaki ini memanifestasi dirinya. Di awal dub anime ini, Viz Media menerjemahkannya sebagai “Percayalah”. Setelah itu, mereka menambahkan, “tahu kan.” Sebelum bertemu Killer B, tidak satu pun frasa ini pernah disebut di manga-nya. Karena Dattebayo tidak punya persamaan dalam bahasa Inggris, tidak ada yang bisa mengomunikasikan yel-yel itu kepada penonton berbahasa Inggris secara efektif. Dalam bahasa Indonesia, kata itu diartikan secara harafiah sebagai ‘percaya itu’. Meski begitu, kata ini sudah jadi sangat terkenal.