5 Serial Anime Seinen Paling Overrated sampai Sekarang

Jum'at, 21 Oktober 2022 - 08:02 WIB
loading...
5 Serial Anime Seinen Paling Overrated sampai Sekarang
Demografi penonton anime seinen dikenal atas karya-karya yang bisa sangat keras atau seksual. Sejumlah anime seinen masuk kategori itu atau bahkan lebih buruk. (Foto: Gojinshi)
A A A
Manga seinen punya banyak judul unik di sepanjang sejarahnya. Banyak di antaranya yang telah diadaptasi menjadi anime yang sangat sukses. Meskipun karya seinen dipasarkan untuk pria dewasa, sebagian anime ini telah menjadi pemuas penggemar anime secara umum.

Para penggemar anime umumnya tahu fantasi gelap seperti Berserk hingga komedi seperti One Punch Man dan romcom seperti Kaguya-Sama: Love Is War. Tapi, demografi seinen juga dikenal atas karya yang bisa sangat kasar atau seksual. Kadang, karya seinen ini berjalan di jalur oke di antara memberikan konten yang benar-benar menarik dan memamerkan material yang lebih sensasional atau diproduksi untuk nilai kejut.

Sejumlah anime seinen berbasis manga sangatlah populer. Tapi, ada argumen yang membuat mereka masuk kategori pameran material yang lebih sensasional atau diproduksi untuk nilai kejut. Apa saja anime seinen paling overrated? Mengutip CBR, berikut ulasannya!



5. Chobits — 2002

5 Serial Anime Seinen Paling Overrated sampai Sekarang

Foto: Chobits Wiki – Fandom

Hideki Motosuwa adalah cowok yang bekerja keras demi masuk kuliah. Selalu kekurangan uang, dia pun hidup hemat dan jelas tidak bisa membeli Persocom, komputer pribadi populer yang terlihat dan bertindak seperti manusia asli. Suatu malam, dia menemukan Persocom di tumpukan sampah dengan penampakan cewek cantik. Dia pun membawanya pulang.

Setelah mengaktifkannya, Persocom itu sepertinya cacat dan awalnya hanya bisa mengatakan satu kata: Chii. Itu akhirnya menjadi namanya dengan Hideki bertindak sebagai pemandu dan gurunya. Tapi, apakah cinta sejati bisa berkembang di antara Persocom dan manusia?

Masalah utama Chobits adalah sementara Hideki digambarkan sebagai orang baik, Chii hanya diberi sedikit ruang. Dia digambarkan sebagai anak yang tidak berdaya, tidak tahu bagaimana melakukan tugas sederhana sampai diajari. Kepribadiannya sangat sangat penurut. Dia melakukan apa pun yang diperintahkan orang, meski itu bukan untuk kepentingan terbaiknya.

Desain karakternya jelas didesain untuk menjadi sangat seksual. Fakta ini bukannya dibuat-buat, tombol aktivasinya ada di selangkangannya. Chobits menganak-anakan dan mengobyektivasi Chii di sepanjang anime dan itu akhirnya menyebabkan cerita problematik dengan pesan yang dipertanyakan.

4. Gantz — 2004

5 Serial Anime Seinen Paling Overrated sampai Sekarang

Foto: ComicBook.com

Dua anak SMA, Kei Kurono dan Masaru Kato, berusaha menyelamatkan seorang gelandangan dari rel kereta ketika mereka ditabrak subway yang melintas. Mereka terbangun dan menemukan diri mereka terjebak di sebuah apartemen bersama sejumlah “tamu” aneh. Di ujung apartemen itu ada sebuah bola hitam besar yang disebut Gantz.

Lubang itu akhirnya terbuka. Penghuni kamar itu ditugasi memburu berbagai alien dengan mengenakan kostum dan senjata. Satu-satunya pilihan mereka adalah membunuh atau terbunuh. Tapi, kalau seorang peserta bisa mencapai skor 100, mereka bisa memilih senjata kuat, menghidupkan orang yang mati saat misi Gantz atau kembali ke kehidupan normal.

Gantz sering disebut brutal, mengerikan, dan bahkan sadis. Ini bukan hanya karena kekerasan eksplisitnya. Serial ini tidak memberi ampun pada karakter apa pun, mau sudah tua, gelandangan, atau anak-anak. Kekerasan dan penghinaan disampaikan secara langsung.

Terutama Kei Kishimoto, yang di satu titik pernah diperlakukan sebagai hewan peliharaan dan diserang banyak kubu. Sementara Gantz dimaksudkan untuk mengomentari keburukan dan brutalitas masyarakat modern, kekerasan fisik dan seksual ekstremnya tidak bisa menutupi kekurangan kedalaman, faktanya, itu hanya mengemukakannya lebih lanjut.

3. Elfen Lied — 2004

5 Serial Anime Seinen Paling Overrated sampai Sekarang

Foto: IMDb

Ketika Lucy, jenis manusia khusus diciptakan sebagai eksperimen ilmiah, kabur dari tahanan, dia menciptakan kekacauan berdarah. Dia kemudian ditemukan mahasiswa yang sepupuan, Kouta dan Yuta. Kedua orang itu merawat Lucy, tanpa tahu latar belakangnya atau luka kepalanya telah membuatnya mengalami kepribadian ganda. Berubah di antara anak polos dan pembunuh berdarah dinginn dengan kemampuan telekinesis, Lucy jelas bukan seperti yang pertama terlihat. Kouta dan Yuka pun terseret ke pertarungan hidup dan mati melawan konspirasi pemerintah.

Elfen Lied disebut dalam oleh sebagian orang dan gila oleh yang lain. Yang jelas, serial itu berusaha menarik penonton dengan cara mengombinasikan gore berdarah-darah dengan harem. Perubahan iramanya begitu kasar sehingga nyaris cukup mengalihkan penonton dari menyadari betapa twist cerita itu nyaman.

Sementara, setiap karakter ceweknya jadi koleksi trope seksual, dari obyektifikasi kekanak-kanakan Lucy sampai tsundere Yuka, yang digambarkan sangat pencemburu dan posesif. Elfen Lied sering dipuji karena rangkaian opening-nya yang artistik, dan itu adalah bagian terbaik dari serial ini. Tapi, konten aslinya meninggalkan banyak yang diinginkan.

2. Tokyo Ghoul — 2014–18

5 Serial Anime Seinen Paling Overrated sampai Sekarang

Foto: CBR

Di Tokyo era modern, ghoul pemakan daging manusia bisa dengan mudah menyusup ke kota itu. Mahasiswa kutu buku Ken Kaneki tidak tetarik pada berita itu. Tapi, ketika seorang cewek cantik bernama Rize mengajaknya kencan, realitas menamparnya. Rize adalah ghoul.

Kaneki lolos setelah cewek itu berusaha memakannya. Kaneki terbangun di rumah sakit. Dia tahu kalau organ Rize ditransplantasikan ke tubuhnya. Dia pun menjadi manusia setengah ghoul dan harus makan daging manusia untuk bertahan hidup.

Terlepas dari kesuksesan komersial dan popularitasnya, Tokyo Ghoul punya banyak kekurangan. Bukan cerita di manga-nya, tapi adaptasi anime-nya. Anime serial ini menutupi sejumlah karakter penting, mempersingkat sejumlah adegan pertarungan secara dramatis, melompati seluruh aspek plot dan mempercepat lajunya, terutama di episode dan season setelahnya.

Percepatan laju itu mungkin adalah titik lemah terbesarnya. Itu menyebabkan konklusi yang membingungkan dan kurang terutama bagi penonton yang tidak membaca manga-nya. Terlebih, anime-nya secara keseluruhan mengasingkan penonton yang melihat serangkaian kekerasan tanpa henti dengan menyangka melihatnya sebagai “realistis” dan “edgy” untuk nihilistik suram dan tidak bernilai.



1. My Dress-Up Darling — 2022

5 Serial Anime Seinen Paling Overrated sampai Sekarang

Foto: IMDb

Seorang siswa SMA introvert, Wakana Gojo, terobsesi dengan boneka hina sejak kecil. Tapi, setelah mengungkapkan kesukaannya pada boneka itu kepada seorang teman, dia malah diejek dan dikucilkan. Dia pun tetap merahasiakan hobinya itu.

Hidupnya berubah total setelah bertemu Marin Kitagawa, si cantik dan populer yang merupakan otaku gyaru dan video game erotik. Marin melihat keterampilan menjahitnya dan meyakinkannya untuk membuatkan kostum cosplay untuknya. Di saat keduanya bekerja sama untuk menciptakan berbagai penampilan cosplay, keduanya pun jadi dekat tidak hanya sebagai teman tapi juga calon pasangan kekasih.

Masalah terbesar dengan My Dress-Up Darling adalah fanservice di depan muka yang meremehkan karakter Marin. Dari kepribadian, Marin adalah kekuatan progresif untuk perubahan. Dia menolak tunduk pada stereotip gender dan menolak cowok yangn berusaha menggodanya kalau ternyata mereka suka menilai orang seenaknya.

Tapi, sebagai karakter yang dilihat secara keseluruhan dari kacamata cowok, Marin menjadi protagonis cewek yang kurang berdaya dan lebih menjadi fantasi cowok terutama karena didesain sebagai otaku cewek seksi. Ini adalah implikasi tidak etis karena menggunakan Marin, cewek SMA berusia 15 atau 16 tahun, untuk fanservice secara terang-terangan. Kamera akan menge-zoom paha, belahan dada, dan bibir setiap ada kesempatan.
(alv)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1669 seconds (0.1#10.140)