7 Genre Anime Paling Dibenci Orang, Ada Hentai dan Harem
loading...
A
A
A
Anime punya banyak genre yang membuat penggemarnya kecanduan. Genre populer seperti shounen, seinen, shojo, slice-of-life, romance, komedi, dan lain sebagainya, punya tempat di hati komunitas. Tapi, tidak semua genre ini punya penggemar. Sebagian genre populer ini justru dibenci penggemar anime.
Anime bisa menjadi sumber hiburan dan guilty pleasure bagi sebagian orang. Mereka lari ke anime untuk mencari cerita yang menghibur demi melepaskan penat dari rutinitas sehari-hari. Namun, tidak semua genre anime ini untuk semua orang. Ada sebagian yang mengecewakan. Ini terutama pada genre yang dianggap merupakan fanservice.
Alih-alih mendapatkan cerita yang menarik, penggemar malah disuguhi fanservice yang tidak perlu atau cerita dipaksakan dengan kemasan yang memikat. Sebagian penggemar menyuarakan ketidaksukaan mereka terhadap genre tertentu di The Top Tens. Sebagian besar tidak suka dengan genre yang terlalu memamerkan konten seksual. Apa saja genre anime yang dibenci penggemar? Simak ulasannya berikut ini!
Foto: ComicBook.com
Yaoi sering dikenal sebagai BL alias boy lover. Ceritanya berpusat pada hubungan asmara para cowok. Biasanya, BL disukai para cewek. Namun, banyak yang berpendapat kalau genre ini tidak punya cerita sama sekali.
Sejumlah penggemar menilai, yaoi terlalu mengedepankan konten seksual. Hubungan yang dijalin di antara karakternya pun cenderung abusif dan ditulis dengan buruk. Bahkan, ada yang menyebut jika genre ini adalah fanservice terutama untuk penggemar cewek.
Foto: Fiction Horizon
Ecchi beda tipis dengan hentai. Anime ini punya banyak humor seksual atau bahkan adegan seksual, tapi tidak sevulgar hentai. Di Jepang, ecchi adalah istilah yang dipakai untuk menyebut cabul terhadap seseorang. Tapi, bagi fandom anime, ecchi adalah hentai versi halus.
Ecchi sering kali bertindak sebagai fanservice. Sebagian penggemar tidak menyukainya karena ceritanya sering dianggap tidak menarik. Meski juga ada yang membelanya karena ada yang memang punya cerita bagus. Salah satu yang membuat penggemar membenci genre ini adalah ketelanjangan yang terkadang tidak diperlukan dan justru mengganggu ceritanya.
Foto: CBR
Sebagai salah satu genre yang lumayan populer, tidak semua orang suka harem. Faktanya, salah satu faktor yang membuat orang tidak suka adalah karakternya. Karakter utama di harem dianggap sangat hambar. Belum lagi plot ceritanya yang tidak berkembang. Sementara, tidak ada resolusi terhadap bagian romansa di ceritanya.
Anime harem adalah anime di mana karakter utamanya, cowok, dikelilingi banyak cewek. Cowoknya biasanya digambarkan sebagai cowok lugu, polos, culun, tapi bisa menarik hati banyak cewek. Anime ini sering dianggap sebagai fanservice. Meski punya elemen komedi, ada yang menilai anime ini aneh.
Foto: Honey Anime
Hentai adalah genre porno di anime. Itu intinya. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak yang mengeluhkan genre ini karena terlalu creepy. Ceritanya sering kali mengangkat tentang pedofilia, fetish aneh, kekerasan seksual dan lain sebagainya.
Sejumlah penggemar di sejumlah forum anime juga menyebut, tidak bisa menonton hentai ketika ada monster terlibat di dalamnya. Bagi mereka itu sudah cukup aneh. Namun, sebagian besar kritik ditujukan pada hubungan seksual menyimpang yang melibatkan incest dan juga anak di bawah umur.
Foto: UltraMunch
Bisa dipahami mengapa orang membenci genre ini. Ide orang dewasa menjadikan anak di bawah umur sebagai bahan fantasi seks adalah suatu hal yang mengganggu. Ini bisa mengarah ke pedofilia atau seks yang menyimpang.
Ada pendapat kalau loli atau shota adalah karakter fiktif, maka tidak ada pengaruhnya. Bagi orang yang bisa berpikir logis dan tidak aneh-aneh, itu bisa saja terjadi. Tapi, ada orang tidak bisa membedakan antara dunia fiktif dan nyata. Genre ini bisa membuat orang yang kecanduan melakukan aksi yang tidak diharapkan dan terkena penyakit mental.
Foto: YouTube
Mecha adalah salah satu genre tertua di anime. Genre ini sangat berpengaruh bagi perkembangan anime masa kini. Sayang, secara plot dan cerita, genre ini jalan di tempat. Generasi baru pecinta anime bahkan tidak lagi menyukai genre ini. Mereka menganggap genre ini membosankan.
Memang, ada sejumlah pengecualian. Genre ini sepertinya diburu para kolektor untuk merchandise-nya. Untuk ceritanya, itu urusan lain. Tidak banyak anime mecha yang menampilkan cerita yang lebih menarik ketimbang yang sudah ada. Bahkan, anime seperti Code Geass justru menarik banyak orang karena ceritanya yang tidak berfokus pada mecha-nya. Di Jepang, mecha mungkin masih disukai, tapi di luar itu, genre ini mulai ditinggalkan generasi baru.
Foto: YouTube
Isekai bisa bersaing dengan shounen dan komedi untuk menjadi genre terpopuler di anime. Tapi, seiring berjalannya waktu, orang jadi bosan pada genre ini. Alasannya, genre ini cenderung berulang dan berujung pada fanservice, sebagian besar berupa harem. Yang membuat penggemar kesal, bahkan harem ini sama sekali tidak diperlukan di genre ini.
Hal yang paling dikeluhkan adalah asal usul karakter utamanya. Mereka biasanya cowok lugu di dunia nyata, kemudian mati, terbangun di dunia lain dan jadi sangat kuat atau overpowered. Mereka kemudian dikelilingi banyak cewek. Formula ini terus dipakai berulang kali dan ceritanya pun tidak berkembang. Meski, ada juga isekai tanpa formula premis seperti ini.
Anime bisa menjadi sumber hiburan dan guilty pleasure bagi sebagian orang. Mereka lari ke anime untuk mencari cerita yang menghibur demi melepaskan penat dari rutinitas sehari-hari. Namun, tidak semua genre anime ini untuk semua orang. Ada sebagian yang mengecewakan. Ini terutama pada genre yang dianggap merupakan fanservice.
Alih-alih mendapatkan cerita yang menarik, penggemar malah disuguhi fanservice yang tidak perlu atau cerita dipaksakan dengan kemasan yang memikat. Sebagian penggemar menyuarakan ketidaksukaan mereka terhadap genre tertentu di The Top Tens. Sebagian besar tidak suka dengan genre yang terlalu memamerkan konten seksual. Apa saja genre anime yang dibenci penggemar? Simak ulasannya berikut ini!
1. Yaoi
Foto: ComicBook.com
Yaoi sering dikenal sebagai BL alias boy lover. Ceritanya berpusat pada hubungan asmara para cowok. Biasanya, BL disukai para cewek. Namun, banyak yang berpendapat kalau genre ini tidak punya cerita sama sekali.
Sejumlah penggemar menilai, yaoi terlalu mengedepankan konten seksual. Hubungan yang dijalin di antara karakternya pun cenderung abusif dan ditulis dengan buruk. Bahkan, ada yang menyebut jika genre ini adalah fanservice terutama untuk penggemar cewek.
2. Ecchi
Foto: Fiction Horizon
Ecchi beda tipis dengan hentai. Anime ini punya banyak humor seksual atau bahkan adegan seksual, tapi tidak sevulgar hentai. Di Jepang, ecchi adalah istilah yang dipakai untuk menyebut cabul terhadap seseorang. Tapi, bagi fandom anime, ecchi adalah hentai versi halus.
Ecchi sering kali bertindak sebagai fanservice. Sebagian penggemar tidak menyukainya karena ceritanya sering dianggap tidak menarik. Meski juga ada yang membelanya karena ada yang memang punya cerita bagus. Salah satu yang membuat penggemar membenci genre ini adalah ketelanjangan yang terkadang tidak diperlukan dan justru mengganggu ceritanya.
3. Harem
Foto: CBR
Sebagai salah satu genre yang lumayan populer, tidak semua orang suka harem. Faktanya, salah satu faktor yang membuat orang tidak suka adalah karakternya. Karakter utama di harem dianggap sangat hambar. Belum lagi plot ceritanya yang tidak berkembang. Sementara, tidak ada resolusi terhadap bagian romansa di ceritanya.
Anime harem adalah anime di mana karakter utamanya, cowok, dikelilingi banyak cewek. Cowoknya biasanya digambarkan sebagai cowok lugu, polos, culun, tapi bisa menarik hati banyak cewek. Anime ini sering dianggap sebagai fanservice. Meski punya elemen komedi, ada yang menilai anime ini aneh.
4. Hentai
Foto: Honey Anime
Hentai adalah genre porno di anime. Itu intinya. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak yang mengeluhkan genre ini karena terlalu creepy. Ceritanya sering kali mengangkat tentang pedofilia, fetish aneh, kekerasan seksual dan lain sebagainya.
Sejumlah penggemar di sejumlah forum anime juga menyebut, tidak bisa menonton hentai ketika ada monster terlibat di dalamnya. Bagi mereka itu sudah cukup aneh. Namun, sebagian besar kritik ditujukan pada hubungan seksual menyimpang yang melibatkan incest dan juga anak di bawah umur.
5. Shotacon/Lolicon
Foto: UltraMunch
Bisa dipahami mengapa orang membenci genre ini. Ide orang dewasa menjadikan anak di bawah umur sebagai bahan fantasi seks adalah suatu hal yang mengganggu. Ini bisa mengarah ke pedofilia atau seks yang menyimpang.
Ada pendapat kalau loli atau shota adalah karakter fiktif, maka tidak ada pengaruhnya. Bagi orang yang bisa berpikir logis dan tidak aneh-aneh, itu bisa saja terjadi. Tapi, ada orang tidak bisa membedakan antara dunia fiktif dan nyata. Genre ini bisa membuat orang yang kecanduan melakukan aksi yang tidak diharapkan dan terkena penyakit mental.
6. Mecha
Foto: YouTube
Mecha adalah salah satu genre tertua di anime. Genre ini sangat berpengaruh bagi perkembangan anime masa kini. Sayang, secara plot dan cerita, genre ini jalan di tempat. Generasi baru pecinta anime bahkan tidak lagi menyukai genre ini. Mereka menganggap genre ini membosankan.
Memang, ada sejumlah pengecualian. Genre ini sepertinya diburu para kolektor untuk merchandise-nya. Untuk ceritanya, itu urusan lain. Tidak banyak anime mecha yang menampilkan cerita yang lebih menarik ketimbang yang sudah ada. Bahkan, anime seperti Code Geass justru menarik banyak orang karena ceritanya yang tidak berfokus pada mecha-nya. Di Jepang, mecha mungkin masih disukai, tapi di luar itu, genre ini mulai ditinggalkan generasi baru.
7. Isekai
Foto: YouTube
Isekai bisa bersaing dengan shounen dan komedi untuk menjadi genre terpopuler di anime. Tapi, seiring berjalannya waktu, orang jadi bosan pada genre ini. Alasannya, genre ini cenderung berulang dan berujung pada fanservice, sebagian besar berupa harem. Yang membuat penggemar kesal, bahkan harem ini sama sekali tidak diperlukan di genre ini.
Hal yang paling dikeluhkan adalah asal usul karakter utamanya. Mereka biasanya cowok lugu di dunia nyata, kemudian mati, terbangun di dunia lain dan jadi sangat kuat atau overpowered. Mereka kemudian dikelilingi banyak cewek. Formula ini terus dipakai berulang kali dan ceritanya pun tidak berkembang. Meski, ada juga isekai tanpa formula premis seperti ini.
(alv)