10 Anime Ini Dikenal karena Karakternya yang Menyebalkan
loading...
A
A
A
Di anime , karakter bagus sering membuat serialnya jadi enak ditonton. Meskipun penggemar suka membahas tentang lini cerita bagus serial mereka, lebih sering, karakternyalah yang menarik orang. Tentu saja, semungkin satu karakter membawa fanbase, itu sama dengan semungkin karakter itu membuat orang tidak mau menonton.
Sejumlah anime punya karakter yang menyebalkan atau membuat frustrasi untuk ditonton hingga skala legendaris. Meski tidak membuat serialnya tidak populer, bergantung bagaimana karakter-karakter ini dibuat, penggemar mungkin sangat membencinya. Kebencian itu sampai menjadi salah satu alasan serial itu dikenal penggemar dan bukan penggemar.
Yang menarik, sebagian karakter menyebalkan itu adalah protagonisnya. Sementara, yang lain adalah karakter pendamping. Sejumlah karakter ini bahkan tak jarang masuk daftar karakter anime paling dibenci dalam sejarah. Anime mana saja yang dikenal karena karakternya yang menyebalkan? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
Foto: BNHA Store
Mineta bahkan tidak masuk akal sebagai karakter di dunia serial ini. Setiap murid punya cerita latar penting dan kekuatan luar biasa yang mendorong mereka masuk sekolah Pahlawan paling bergengsi di Jepang. Kekuatan Mineta tidak terlalu membuatnya berguna di kelas 1-B, apalagi di kelas 1-A.
Di saat yang sama, perannya sebagai karakter lucu-lucuan seperti karakter 2000-an di mana “leluconnya” adalah karakter yang tidak bisa menghormati batasan cewek. Meski serial ini sudah berjalan ratusan chapter, dia tidak mengalami perkembangan karakter apa pun. Mineta bisa bikin orang malas menonton serialnya. Untungnya, dia tidak sering muncul.
Foto: Epicstream
Ide di balik Zenitsu itu bagus. Dia adalah dia adalah pengecut yang hanya bisa berfungsi ketika dia pingsan dan alam bawah sadarnya mengambil alih. Tapi, Zenitsu meninggalkan banyak untuk disukai. Overacting-nya membuat sulit terikat dengannya. Kenyaringannya lebih menjengkelkan ketimbang menggemaskan.
Dia juga terasa seperti karakter dari masa lalu. Dia terobsesi mengejar cewek yang jelas-jelas tidak tertarik padanya. Ide ingin menikah sebelum mati itu masuk akal. Tapi, caranya dia bertingkah terhadap cewek jelas tidak.
Foto: YouTube
Akame ga Kill penuh karakter yang tidak benar-benar bisa disukai. Titik serial ini adalah memperlihatkan sebuah dunia di mana tidak banyak orang baik. Tapi, Seryu Ubiquitous mendorong semuanya ke wilayah kondang dalam hal menjadi orang yang layak dibenci. Dia percaya kalau keadilan hanya berasal dari pihak yang berkuasa. Jadi, semua yang mereka lakukan secara otomatis adalah keadilan.
Dia tidak punya konsep benar dan salah di luar apa yang didekritkan penguasa saat ini. Meski begitu, dia menyebut dirinya sebagai Pahlawan Keadilan, dengan tanpa pandang bulu membunuh siapa pun yang berani melawan Kekaisaran. Kemunafikannya membuatnya menjadi salah satu karakter paling menjengkelkan dalam sejarah anime.
Foto: Amazon
Sebenarnya, Boruto tidak layak dibenci. Ayahnya abai, entah apa pun maksudnya. Tapi, penggemar menghabiskan waktu lebih dari 10 tahun untuk menonton Naruto mengais dan mencakar untuk mencapai impiannya menjadi Hokage. Dengan kondisi ini, sulit untuk berada di kubu Boruto dalam argumen mereka.
Lebih buruknya lagi, karena dia tumbuh bersama kedua orang tuanya, Boruto terasa seperti anak manja. Semuanya mudah baginya. Tapi, dia masih menjadi pembuat onar seperti ayahnya. Jadi, meskipun serial ini punya banyak penonton, Boruto tetap menjadi karakter paling mempolarisasi dalam sejarah shounen.
Foto: School Days Wiki – Fandom
School Days mungkin punya protagonis terburuk dalam sejarah anime. Makoto Itou adalah protagonis harem yang memanfaatkan wanita yang suka padanya alih-alih menghormati perasaan mereka. Dia adalah pengguna, yang memanipulasi mereka yang ada di sekitarnya demi mendapatkan apa yang dia inginkan.
Bagian terburuknya adalah Makoto sering bertingkah seolah dia tidak melakukan kesalahan. Bahkan, dia menginjak-injak seluruh emosi cewek yang benar-benar mencintainya. Karakter itu memang menerima pembalasan di akhir serial di salah satu adegan palign gelap dan ikonis dalam sejarah anime 2000-an.
Foto: Screen Rant
Penggemar sering terpecah atas perasaan mereka terhadap Asta. Dia adalah salah satu karakter anime favorit Megan Thee Stallion. Tapi, di episode-episode awal Black Clover, aktor penyulih suaranya agak kebablasan dengan betapa berisiknya Asta.
Menonton serial ini dulu adalah penyiksaan. Asta adalah karakter dengan dialog terbanyak dan dia melontarkannya sekencang mungkin. Sementara, Gauche juga membuat serial ini lemah. Sementara sebagian besar karakter di Banteng Hitam menyenangkan, Gauche dan obsesi anehnya terhadap adiknya bisa membuat penonton jijik.
Foto: HubPages
Shinji adalah karakter yang mengagumkan. Tapi, penggemar sering mengangkat fakta kalau Shinji adalah gambaran realistis anak yang dipaksa memiloti robot raksasa. Tapi, mecha itu memperlihatkan bagaimana para pilot muda itu menghadapi trauma bertarung dalam perang selama puluhan tahun. Mereka biasanya tidak semembosankan Shinji. Tapi, Shinji tidaklah seburuk ayahnya, Gendo Ikari.
Satu-satunya ayah anime yang lebih buruk adalah Yujiro Hanma. Gendo tidak punya masalah meninggalkan anaknya. Dia hanya kembali ke kehidupan anaknya itu ketika dia mengira bisa mendapatkan sesuatu darinya. Dia kemudian tidak melakukan apa pun demi memperbaiki hubungan mereka. Bisa dikatakan kalau dia adalah penjahat seperti para malaikat yang menyerang manusia.
Foto: Loathsome Characters Wiki – Fandom
Malty sangat jahat sampai dia berbatasan dengan tulisan mengerikan. Dia mengkhianati Naofumi, yang baru saja dia kenal, tanpa alasan selain karena ayahnya membenci legenda Pahlawan Tameng. Dia telah dilarang menjadi Ratu karena kelakuannya. Jadi, dia benci adiknya, Melty, sampai cukup untuk berusaha membunuhnya.
Kalau pengkhianatan itu belum cukup, dia juga berusaha bekerja sama dengan Pahlawan Tombak dan mengkhianatinya di setiap kemungkinan paling awal. Dia sepertinya eksis hanya untuk dibenci penontonnya. Tapi, memang tidak ada logika terkait perilakunya.
Foto: Code Geass Wiki – Fandom
Code Geass dipenuhi dengan banyak karakter yang mempolarisasi, termasuk protagonisnya. Tapi, ada satu karakter yang secara umum tidak disukai, yaitu Nina Einstein. Awalnya diperkenalkan sebagai kutu buku dan pemalu, dia berubah 180 derajat setelah kematian Putri Euphemia.
Dia bergabung dengan Kekaisaran Britannia karena kebenciannya terhadap rakyat Jepang. Dia menciptakan senjata nuklir dengan niat melenyapkan mereka. Sementara kematian Euphemia adalah tragedi, menciptakan senjata pemusnah masal untuk menimbulkan lebih banyak rasa sakit di masyarakat yang sudah dijajah Britannia tidak bisa dimaafkan.
Foto: TheDeadToons
Tidak ada karakter yang bisa disukai di Redo of Healer. Semua orangnya mengerikan, dari protagonis hingga yang lainnya. Sementara protagonis Keyaru punya alasan logis bersikap seperti yang dia lakukan, itu tidak membuat perilakukannya itu jadi tak terlalu menjijikkan.
Sayang, sebuah argumen bisa dibuat kalaudia adalah karakter yang tidak terlalu mengerikan di serial ini. Faktanya, Keyaru berusaha balas dendam karena semua karakter lainnya merusaknya secara mental. Mereka semua membuatnya trauma dengan menggunakan semua orang di sekitarnya demi kepentingan pribadi apa pun artinya bagi orang lain.
Sejumlah anime punya karakter yang menyebalkan atau membuat frustrasi untuk ditonton hingga skala legendaris. Meski tidak membuat serialnya tidak populer, bergantung bagaimana karakter-karakter ini dibuat, penggemar mungkin sangat membencinya. Kebencian itu sampai menjadi salah satu alasan serial itu dikenal penggemar dan bukan penggemar.
Yang menarik, sebagian karakter menyebalkan itu adalah protagonisnya. Sementara, yang lain adalah karakter pendamping. Sejumlah karakter ini bahkan tak jarang masuk daftar karakter anime paling dibenci dalam sejarah. Anime mana saja yang dikenal karena karakternya yang menyebalkan? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Mineta Minoru — My Hero Academia
Foto: BNHA Store
Mineta bahkan tidak masuk akal sebagai karakter di dunia serial ini. Setiap murid punya cerita latar penting dan kekuatan luar biasa yang mendorong mereka masuk sekolah Pahlawan paling bergengsi di Jepang. Kekuatan Mineta tidak terlalu membuatnya berguna di kelas 1-B, apalagi di kelas 1-A.
Di saat yang sama, perannya sebagai karakter lucu-lucuan seperti karakter 2000-an di mana “leluconnya” adalah karakter yang tidak bisa menghormati batasan cewek. Meski serial ini sudah berjalan ratusan chapter, dia tidak mengalami perkembangan karakter apa pun. Mineta bisa bikin orang malas menonton serialnya. Untungnya, dia tidak sering muncul.
9. Zenitsu Agatsuma — Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
Foto: Epicstream
Ide di balik Zenitsu itu bagus. Dia adalah dia adalah pengecut yang hanya bisa berfungsi ketika dia pingsan dan alam bawah sadarnya mengambil alih. Tapi, Zenitsu meninggalkan banyak untuk disukai. Overacting-nya membuat sulit terikat dengannya. Kenyaringannya lebih menjengkelkan ketimbang menggemaskan.
Dia juga terasa seperti karakter dari masa lalu. Dia terobsesi mengejar cewek yang jelas-jelas tidak tertarik padanya. Ide ingin menikah sebelum mati itu masuk akal. Tapi, caranya dia bertingkah terhadap cewek jelas tidak.
8. Seryu Ubiquitous — Akame ga Kill!
Foto: YouTube
Akame ga Kill penuh karakter yang tidak benar-benar bisa disukai. Titik serial ini adalah memperlihatkan sebuah dunia di mana tidak banyak orang baik. Tapi, Seryu Ubiquitous mendorong semuanya ke wilayah kondang dalam hal menjadi orang yang layak dibenci. Dia percaya kalau keadilan hanya berasal dari pihak yang berkuasa. Jadi, semua yang mereka lakukan secara otomatis adalah keadilan.
Dia tidak punya konsep benar dan salah di luar apa yang didekritkan penguasa saat ini. Meski begitu, dia menyebut dirinya sebagai Pahlawan Keadilan, dengan tanpa pandang bulu membunuh siapa pun yang berani melawan Kekaisaran. Kemunafikannya membuatnya menjadi salah satu karakter paling menjengkelkan dalam sejarah anime.
7. Boruto — Boruto: Naruto Next Generations
Foto: Amazon
Sebenarnya, Boruto tidak layak dibenci. Ayahnya abai, entah apa pun maksudnya. Tapi, penggemar menghabiskan waktu lebih dari 10 tahun untuk menonton Naruto mengais dan mencakar untuk mencapai impiannya menjadi Hokage. Dengan kondisi ini, sulit untuk berada di kubu Boruto dalam argumen mereka.
Lebih buruknya lagi, karena dia tumbuh bersama kedua orang tuanya, Boruto terasa seperti anak manja. Semuanya mudah baginya. Tapi, dia masih menjadi pembuat onar seperti ayahnya. Jadi, meskipun serial ini punya banyak penonton, Boruto tetap menjadi karakter paling mempolarisasi dalam sejarah shounen.
6. Makoto Itou — School Days
Foto: School Days Wiki – Fandom
School Days mungkin punya protagonis terburuk dalam sejarah anime. Makoto Itou adalah protagonis harem yang memanfaatkan wanita yang suka padanya alih-alih menghormati perasaan mereka. Dia adalah pengguna, yang memanipulasi mereka yang ada di sekitarnya demi mendapatkan apa yang dia inginkan.
Bagian terburuknya adalah Makoto sering bertingkah seolah dia tidak melakukan kesalahan. Bahkan, dia menginjak-injak seluruh emosi cewek yang benar-benar mencintainya. Karakter itu memang menerima pembalasan di akhir serial di salah satu adegan palign gelap dan ikonis dalam sejarah anime 2000-an.
5. Asta — Black Clover
Foto: Screen Rant
Penggemar sering terpecah atas perasaan mereka terhadap Asta. Dia adalah salah satu karakter anime favorit Megan Thee Stallion. Tapi, di episode-episode awal Black Clover, aktor penyulih suaranya agak kebablasan dengan betapa berisiknya Asta.
Menonton serial ini dulu adalah penyiksaan. Asta adalah karakter dengan dialog terbanyak dan dia melontarkannya sekencang mungkin. Sementara, Gauche juga membuat serial ini lemah. Sementara sebagian besar karakter di Banteng Hitam menyenangkan, Gauche dan obsesi anehnya terhadap adiknya bisa membuat penonton jijik.
4. Gendo dan Shinji — Neon Genesis Evangelion
Foto: HubPages
Shinji adalah karakter yang mengagumkan. Tapi, penggemar sering mengangkat fakta kalau Shinji adalah gambaran realistis anak yang dipaksa memiloti robot raksasa. Tapi, mecha itu memperlihatkan bagaimana para pilot muda itu menghadapi trauma bertarung dalam perang selama puluhan tahun. Mereka biasanya tidak semembosankan Shinji. Tapi, Shinji tidaklah seburuk ayahnya, Gendo Ikari.
Satu-satunya ayah anime yang lebih buruk adalah Yujiro Hanma. Gendo tidak punya masalah meninggalkan anaknya. Dia hanya kembali ke kehidupan anaknya itu ketika dia mengira bisa mendapatkan sesuatu darinya. Dia kemudian tidak melakukan apa pun demi memperbaiki hubungan mereka. Bisa dikatakan kalau dia adalah penjahat seperti para malaikat yang menyerang manusia.
3. Malty S Melromarc — The Rising of the Shield Hero
Foto: Loathsome Characters Wiki – Fandom
Malty sangat jahat sampai dia berbatasan dengan tulisan mengerikan. Dia mengkhianati Naofumi, yang baru saja dia kenal, tanpa alasan selain karena ayahnya membenci legenda Pahlawan Tameng. Dia telah dilarang menjadi Ratu karena kelakuannya. Jadi, dia benci adiknya, Melty, sampai cukup untuk berusaha membunuhnya.
Kalau pengkhianatan itu belum cukup, dia juga berusaha bekerja sama dengan Pahlawan Tombak dan mengkhianatinya di setiap kemungkinan paling awal. Dia sepertinya eksis hanya untuk dibenci penontonnya. Tapi, memang tidak ada logika terkait perilakunya.
2. Nina Einstein — Code Geass
Foto: Code Geass Wiki – Fandom
Code Geass dipenuhi dengan banyak karakter yang mempolarisasi, termasuk protagonisnya. Tapi, ada satu karakter yang secara umum tidak disukai, yaitu Nina Einstein. Awalnya diperkenalkan sebagai kutu buku dan pemalu, dia berubah 180 derajat setelah kematian Putri Euphemia.
Dia bergabung dengan Kekaisaran Britannia karena kebenciannya terhadap rakyat Jepang. Dia menciptakan senjata nuklir dengan niat melenyapkan mereka. Sementara kematian Euphemia adalah tragedi, menciptakan senjata pemusnah masal untuk menimbulkan lebih banyak rasa sakit di masyarakat yang sudah dijajah Britannia tidak bisa dimaafkan.
1. Semuanya — Redo of Healer
Foto: TheDeadToons
Tidak ada karakter yang bisa disukai di Redo of Healer. Semua orangnya mengerikan, dari protagonis hingga yang lainnya. Sementara protagonis Keyaru punya alasan logis bersikap seperti yang dia lakukan, itu tidak membuat perilakukannya itu jadi tak terlalu menjijikkan.
Sayang, sebuah argumen bisa dibuat kalaudia adalah karakter yang tidak terlalu mengerikan di serial ini. Faktanya, Keyaru berusaha balas dendam karena semua karakter lainnya merusaknya secara mental. Mereka semua membuatnya trauma dengan menggunakan semua orang di sekitarnya demi kepentingan pribadi apa pun artinya bagi orang lain.
(alv)