10 Fakta Necrosword Milik Gorr yang Harus Diketahui Fan Marvel
loading...
A
A
A
Necrosword milik Gorr the God Butcher akan menjadi salah satu benda paling menarik di Thor: Love and Thunder . Film itu akan kembali memperkenalkan Mjolnir di tangan Jane Foster dan menampilkan Strombreaker milik Thor. Tapi, sorotan akan jatuh pada Necrosword.
Necrosword punya nama panjang, yaitu All-Black Necrosword. Yang menarik, pedang ini bukan benda mati, tapi hidup. Senjata alien itu terus berubah dan meminta korban. Senjata inilah yang membuat Gorr the God Butcher jadi sangat kuat ketika debut pada 2013.
Saking kuatnya, butuh tiga Thor untuk bisa mengalahkan Gorr the Butcher. Yang lebih menakutkan adalah Gorr hanya mengetuk sebagian kecil kekuatan senjata itu ketika mempunyaiknya. Seperti apakah Necrosword milik Gorr the God Butcher? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Simbiot pertama
All-Black the Necrosword itu hidup. Senjata ini adalah anggota spesies yang sama seperti Venom dan Carnage. Tidak hanya itu, tapi All-Black adalah Simbiot pertama dan tertua di Semesta Marvel. Knull, Dewa Klyntar, menciptakan All-Black ribuan tahun lalu dari sisa-sisa Celestials.
All-Black punya banyak persamaan dengan anggota lain spesiesnya, tapi ini masih menjadi senjata unik. Necrosword bisa meningkatkan kekuatan inangnya hingga ke level mirip dewa dan juga memperpanjang masa hidup inangnya. Venom dan Carnage itu kuat, tapi tidak sebanding dengan All-Black.
9. Panas dan suara tidak mempengaruhinya
All-Black juga berdiri di liganya sendiri karena kurangnya kelemahan tradisional yang diasosiasikan dengan Klyntar—serangan api dan sonik. All-Black tidak hanya bisa bertahan dari paparan frekuensi tinggi dan suhu temperatur. Tapi, Necrosword itu juga berkembang pesat di lingkungan seperti itu.
Ini memang belum terlihat. Tapi, Thor: God of Thunder #9 memperlihatkan bagaimana Necrosword mampu merusak seluruh matahari. Berkat All-Black, diketahui kalau kelemahan Klyntar terhadap api dan suara itu psikosomatis, dan tidak ada Simbot lain sekuat All-Black.
8. All-Black didorong darah Dewa
Tidak banyak Simbiot lain yang bisa mengatakan telah baku hantam dengan dewa dan tetap hidup. Dan, ada sedikit yang bisa mengklaim kemenangan atas para dewa itu. Tapi, All-Black diciptakan untuk tujuan spesifik membasmi Celestials. Apalagi, nama lain Necrosword itu adalah Pembasmi Dewa.
Agar tetap berada di bentuk terbaiknya, All-Black mengonsumsi darah korban ilahinya. Tidak hanya ini menakutkan, tapi juga memperkuat All-Black. Salah satu alasan utama mengapa Thor harus berjuang keras mengalahkan Gorr adalah karena dia memberi makan All-Black dengan ribuan dewa.
7. Galactus terikat dengan All-Black
Galactus sudah kuat, tapi dia tetap bisa mendapatkan Necrosword. Dia sangat kuat dan suka makan planet. Memberikan All-Black kepada Pemakan Dunia ini seperti memasang senapan mesin ke rudal nuklir—berlebihan.
Tapi, Raja Thor-lah yang memberikan All-Black itu kepada Old Galactus. Ini dilakukan secara tidak sengaja. Saat pertarungan brutal di antara keduanya, Raja Thor dilengkapi All-Black untuk membantunya mengalahkan Galactus. Setelah melumpuhkan Galactus, Raja Thor mengirim kepala ember itu ke antariksa, di mana All-Black menyebar dan merusak Pemakan Dunia itu.
6. Ego
Selama beberapa waktu, Black Galactus menggunakan All-Black untuk melakukan pembunuhan di kosmik. Dia menghancurkan seluruh planet dengan jentikan pergelangan tangannya dan beredar tanpa penantang. Akhirnya, Black Galacur bertemu Ego si Planet Hidup. Dia ingin mengakhiri perselisihan lama mereka sekali dan untuk selamanya.
Black Galactus segera membunuh secepat yang dia bisa. Dia menusuk Ego langsung ke mulutnya. Tapi, Ego tetap sadar cukup lama sehingga dia bisa menggigit lengan Black Galactus dan menyerap All-Black ke tubuhnya—ini menciptakan Ego the Necroworld. Ego lantas melahap seluruh tubuh Galactus sebelum melakukan kampanye kosmik.
5. Raja Loki mengambil All-Black
Ego membuktikan kalau orang bisa menjadi apa yang mereka makan. Alih-alih memakan dunia, Ego the Necroworld memakan pasukan Kekaisaran Kree—Celestials terakhir—dan sejumlah Acanti—ras ikan antariksa raksasa—yang tersisa. Kehancuran itu mendapatkan perhatian dari Loki Laufeyson versi lebih tua dan jahat.
Alih-alih menantang Ego untuk mendapatkan Necrosword secara langsung, Loki menghabiskan 99 tahun membuat planet hidup itu ke tepi kegilaan. Ego akhirnya menyerah kepada permintaan Raja Loki dan memuntahan All-Black. King Loki pun menjadi inangnya.
4. Hela menggunakan Necrosword di MCU
Necrosword sebenarnya sudah ada di MCU. Meskipun Simbiot belum muncul di MCU secara utuh—Spider-Man: No Way Home mengindikasikan makhluk ini mulai ada di franchise ini—satu varian Necrosword muncul di Thor: Ragnarok. Pedang itu dipakai kakak Thor, Hela.
Dewi Kematian itu bisa menembak orang dengan pedangnya itu. Tidak seperti All-Black, pedang Hela tidak hidup. Tapi, Hela menggunakan Necrosword untuk menyingkirkan Thor—seperti yang dilakukan Gorr. Tapi, perbedaan itu pada akhirnya tidak akan berpengaruh pada Thor.
3. All-Black adalah kunci Godbomb
Perbedaan lain antara Necrosword dan All-Black MCU adalah Godbomb. Di komik, Gorr tidak hanya berjalan-jalan dan menikam setiap dewa yang dijumpainya. Dia ingin membinasakan mereka semua, di mana pun semesta mereka, pada saat yang sama.
Demi keinginan itu, Gorr menciptakan Godbomb. Dia lantas menjadikan All-Black sebagai detonator-nya. Ketika tiga Thor bersiap menghadapi perang akhir dengan Gorr, Penyembelih Dewa itu nyaris mengaktifkan senjata paling mautnya.
Necrosword punya nama panjang, yaitu All-Black Necrosword. Yang menarik, pedang ini bukan benda mati, tapi hidup. Senjata alien itu terus berubah dan meminta korban. Senjata inilah yang membuat Gorr the God Butcher jadi sangat kuat ketika debut pada 2013.
Saking kuatnya, butuh tiga Thor untuk bisa mengalahkan Gorr the Butcher. Yang lebih menakutkan adalah Gorr hanya mengetuk sebagian kecil kekuatan senjata itu ketika mempunyaiknya. Seperti apakah Necrosword milik Gorr the God Butcher? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Simbiot pertama
All-Black the Necrosword itu hidup. Senjata ini adalah anggota spesies yang sama seperti Venom dan Carnage. Tidak hanya itu, tapi All-Black adalah Simbiot pertama dan tertua di Semesta Marvel. Knull, Dewa Klyntar, menciptakan All-Black ribuan tahun lalu dari sisa-sisa Celestials.
All-Black punya banyak persamaan dengan anggota lain spesiesnya, tapi ini masih menjadi senjata unik. Necrosword bisa meningkatkan kekuatan inangnya hingga ke level mirip dewa dan juga memperpanjang masa hidup inangnya. Venom dan Carnage itu kuat, tapi tidak sebanding dengan All-Black.
9. Panas dan suara tidak mempengaruhinya
All-Black juga berdiri di liganya sendiri karena kurangnya kelemahan tradisional yang diasosiasikan dengan Klyntar—serangan api dan sonik. All-Black tidak hanya bisa bertahan dari paparan frekuensi tinggi dan suhu temperatur. Tapi, Necrosword itu juga berkembang pesat di lingkungan seperti itu.
Ini memang belum terlihat. Tapi, Thor: God of Thunder #9 memperlihatkan bagaimana Necrosword mampu merusak seluruh matahari. Berkat All-Black, diketahui kalau kelemahan Klyntar terhadap api dan suara itu psikosomatis, dan tidak ada Simbot lain sekuat All-Black.
8. All-Black didorong darah Dewa
Tidak banyak Simbiot lain yang bisa mengatakan telah baku hantam dengan dewa dan tetap hidup. Dan, ada sedikit yang bisa mengklaim kemenangan atas para dewa itu. Tapi, All-Black diciptakan untuk tujuan spesifik membasmi Celestials. Apalagi, nama lain Necrosword itu adalah Pembasmi Dewa.
Agar tetap berada di bentuk terbaiknya, All-Black mengonsumsi darah korban ilahinya. Tidak hanya ini menakutkan, tapi juga memperkuat All-Black. Salah satu alasan utama mengapa Thor harus berjuang keras mengalahkan Gorr adalah karena dia memberi makan All-Black dengan ribuan dewa.
7. Galactus terikat dengan All-Black
Galactus sudah kuat, tapi dia tetap bisa mendapatkan Necrosword. Dia sangat kuat dan suka makan planet. Memberikan All-Black kepada Pemakan Dunia ini seperti memasang senapan mesin ke rudal nuklir—berlebihan.
Tapi, Raja Thor-lah yang memberikan All-Black itu kepada Old Galactus. Ini dilakukan secara tidak sengaja. Saat pertarungan brutal di antara keduanya, Raja Thor dilengkapi All-Black untuk membantunya mengalahkan Galactus. Setelah melumpuhkan Galactus, Raja Thor mengirim kepala ember itu ke antariksa, di mana All-Black menyebar dan merusak Pemakan Dunia itu.
6. Ego
Selama beberapa waktu, Black Galactus menggunakan All-Black untuk melakukan pembunuhan di kosmik. Dia menghancurkan seluruh planet dengan jentikan pergelangan tangannya dan beredar tanpa penantang. Akhirnya, Black Galacur bertemu Ego si Planet Hidup. Dia ingin mengakhiri perselisihan lama mereka sekali dan untuk selamanya.
Black Galactus segera membunuh secepat yang dia bisa. Dia menusuk Ego langsung ke mulutnya. Tapi, Ego tetap sadar cukup lama sehingga dia bisa menggigit lengan Black Galactus dan menyerap All-Black ke tubuhnya—ini menciptakan Ego the Necroworld. Ego lantas melahap seluruh tubuh Galactus sebelum melakukan kampanye kosmik.
5. Raja Loki mengambil All-Black
Ego membuktikan kalau orang bisa menjadi apa yang mereka makan. Alih-alih memakan dunia, Ego the Necroworld memakan pasukan Kekaisaran Kree—Celestials terakhir—dan sejumlah Acanti—ras ikan antariksa raksasa—yang tersisa. Kehancuran itu mendapatkan perhatian dari Loki Laufeyson versi lebih tua dan jahat.
Alih-alih menantang Ego untuk mendapatkan Necrosword secara langsung, Loki menghabiskan 99 tahun membuat planet hidup itu ke tepi kegilaan. Ego akhirnya menyerah kepada permintaan Raja Loki dan memuntahan All-Black. King Loki pun menjadi inangnya.
4. Hela menggunakan Necrosword di MCU
Necrosword sebenarnya sudah ada di MCU. Meskipun Simbiot belum muncul di MCU secara utuh—Spider-Man: No Way Home mengindikasikan makhluk ini mulai ada di franchise ini—satu varian Necrosword muncul di Thor: Ragnarok. Pedang itu dipakai kakak Thor, Hela.
Dewi Kematian itu bisa menembak orang dengan pedangnya itu. Tidak seperti All-Black, pedang Hela tidak hidup. Tapi, Hela menggunakan Necrosword untuk menyingkirkan Thor—seperti yang dilakukan Gorr. Tapi, perbedaan itu pada akhirnya tidak akan berpengaruh pada Thor.
3. All-Black adalah kunci Godbomb
Perbedaan lain antara Necrosword dan All-Black MCU adalah Godbomb. Di komik, Gorr tidak hanya berjalan-jalan dan menikam setiap dewa yang dijumpainya. Dia ingin membinasakan mereka semua, di mana pun semesta mereka, pada saat yang sama.
Demi keinginan itu, Gorr menciptakan Godbomb. Dia lantas menjadikan All-Black sebagai detonator-nya. Ketika tiga Thor bersiap menghadapi perang akhir dengan Gorr, Penyembelih Dewa itu nyaris mengaktifkan senjata paling mautnya.