10 Anime Terbaik yang Bisa Menjadi Shounen Action Seru
loading...
A
A
A
Action di anime shounen biasanya besar dan bervariasi. Tapi, elemen ini bukanlah satu-satunya elemen yang bisa membuat sebuah anime shounen yang bagus. Pentingnya cerita karakter utama dan masalah yang mereka hadapi juga punya peranan.
Humor dan karakter yang tidak terlalu serius juga dibutuhkan. Selain itu, tentu saja adegan pertarungan, mau itu pertarungan fisik atau persaingan. Sejumlah pertarungan dengan kekuatan atau item melawan monster atau rival adalah sebuah keharusan.
Yang menarik, elemen ini tidak hanya ada di shounen action. Di genre lain, seperti shojo, josei, seinen, banyak anime yang punya elemen ini. Dengan menghilangkan atau menambahkan sejumlah elemen, anime ini akan menjadi anime shounen action yang mengasyikkan ditonton. Apa saja? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Ghost Hunt
Sulit menerima kalau anime seaneh dan se-edgy serial ini adalah shojo. Protagonis utamanya, Mai, mungkin mempunyai banyak sifat karakter shojo. Tapi, itulah di mana garis shojo-nya ditarik.
Sejumlah kasus hantu di awal serial ini bagus bagi penggemar horor ringan. Tapi, tiap kasus tumbuh lebih gelap seiring berjalannya serial ini. Momen pengusiran arwahnya bisa keras dan berbahaya. Serial ini sudah nyaris shounen. Anme ini bisa menjadi shounen asalkan perspektifnya diubah atau menghilangkan sebagian masalah asmara Mai.
9. Overlord
Fakta kalau karakter utamanya yang terlalu kuat adalah karakter antihero mungkin menjadi penyebab anime ini menjadi seinen. Tapi, ini tidak seperti shounen dengan karakter antihero sebelumnya. Sejumlah konten dewasa dan kematian mengerikan yang kadang terjadi juga menjadi alasna mengapa anime ini bukan shounen.
Apa pun, adegan pertarunganya bisa cukup memuaskan. Anime ini juga punya banyak adegan komedi. Anime ini akan menjadi shounen action yang bagus kalau iramanya kurang gelap dan sebagian besar konten dewasanya disingkirkan. Menurunkan perilaku nafsu wanitanya ke level anak sekolah juga penting.
8. Karneval
Anime josei ini punya beragam penampil yang menarik, dari penghunus sabit kematian, tangan pemicu kebahagiaan, seniman bela diri mumpuni sampai petarung dengan rambut yang warnanya bisa berubah. Semua karakternya terdengar seperti shounen action. Tapi, cowok-cowok cantik dengan aspek emosional dan cerita yang lebih gelap membuat anime ini lebih cocok bagi audiens josei.
Tapi, dengan sedikit perubahan, anime ini bisa menjadi shounen yang bagus. Action-nya akan meningkat dengan jumlah pertarungan dan misi berbahaya. Peningkatan performa sirkus dan komedi juga akan membantu meringankan anime ini. Lini cerita yang tidak terlalu gelap dan twisted juga akan membantu.
7. X/1999
Segelap apa pun serialnya, nasib banyak cerita yang dibuat CLAMP akan diberi label shojo. Ini pula yang terjadi pada serial ini. Tiap anggota Naga Surga atau Naga Bumi punya kekuatan yang membuat pertarungan mereka cukup intensif.
Pertarungan ini pun cukup berdarah-darah dan kematian banyak terjadi di serial ini. Serial ini sudah punya duel yang digarap dengan apik dengan musik bersama lini cerita pertaungan moral yang jelas akan menjadi shounen yang bagus. Serial ini hanya butuh mengurangi gore dan romansanya.
6. Pretear
Anime yang terinspirasi dongeng Putri Salju ini punya sifat shojo yang kuat. Tapi, ini bisa dikerjakan ulang untuk dijadikan shounen action yang bagus. Himeno dan tujuh Ksatria Daun-nya sudah memamerkan banyak pertarungan dengan larva iblis, yang bisa menjadi inti shounen yang bagus.
Himeno punya momen perjuangan dalam dirinya ketika dia meragukan kemampuannya, yang sering terlihat di banyak shounen. Dengan menyingkirkan drama anak sekolah dan keseriusan, lalu mengubah perspektif ke salah satu Ksatria Daun atau benar-benar menukar gender, serial in pasti seru. Petarung Putri Salju versi cowok akan menjadi shounen yang menarik.
5. Bungou Stray Dogs
Serial ini punya banyak elemen layaknya anime shounen aksi. Jadi, penggemar pun bingung ketika mereka tahu kalau serial ini sebenarnya adalah seinen. Serial ini punya humor ringan, adegan tarung hebat dengan manusia super, dan karakter menyenangkan yang tidak selalu serius.
Tapi, tema gelap masa lalu kelam sejumlah karakter bersama masalah kesehatan mental yang dipamerkan, membuat serial ini adalah anime bagi audiens yang lebih dewasa. Tanpa aspek ini, serial ini punya action yang cukup dan karakter menyenangkan untuk bisa menjadi shounen action. Tapi, dengan melakukan itu, serial ini akan menghilangkan elemen cerita lebih dalam yang disukai penggemar.
4. Revolutionary Girl Utena
Protagonis utama shojo di serial ini, Utena, dikenal sebagai penggebrak sifat shojo normal. Dia punya sifat dan fitur yang lebih pas dengan protagonis cowok. Impian terbesarnya adalahn menjadi seorang pangeran yang cukup kuat untuk melindungi putri mereka. Dia bahkan berpakaian seperti cowok.
Kekuatan ketahanan tarungnya bisa terlihat saat duel dengan cowok atau cewek. Kalau tidak ada dramatisasi shojo, serial ini bisa menjadi shounen action. Dramatisasi itu terutama muncul saat pertarungan dan juga penekanan terhadap aspek romansa.
3. Bofuri
Awalnya, anime ini terlihat seimut karakter utamanya, Kaede. Jadi, sulit percaya kalau ini adalah anime seinen. Tapi, itu berubah ketika penonton melihat wajah manis itu memakan seluruh monster penjara bawah tahan di permainan NewWorld Online. Metodenya ini membantunya menambah kemampuan yang kuat.
Dengan statistik pertahanan maksimalnya, Kaede menjadi lawan yang cukup tangguh bagi pemain lain. Serial ini punya semua aspek anime shounen. Tapi, ada beberapa hal yang harus dihilangkan. Misalnya, sifat shojo Kaede. Selain itu, tambahan berupa musuh yang lebih serius atau pertaruhan lebih tinggi akan membuat serial ini jadi seru.
2. Cardcaptor Sakura
Di tiap episode anime ini, selalu ada pertarungan. Kadang, bahkan pecah pertarungan level bos ketika Sakura berusaha menangkap kartu yang menyebabkan kekacauan. Dia punya serangkaian kostum pertarungan imut untuk tiap pertempuran. Meskipun, kostum itu tidak punya atribusi khusus seperti kostum Erza Scarlet dari Fairy Tail, kostum itu tetap keren.
Dia bahkan punya pendamping yang membantunya dalam pertempuran dan pelatihan. Bahkan, meskipun pendamping itu terlihat seperti mainan dari mesin penarik boneka. Sakura bisa benar-benar mengguncang sebagai anime shounen. Dia hanya harus mengurangi kegilaannya pada cowok atau anime-nya bisa mengubah perspektif ke Syaoran.
1. Chihayafuru
Serial anime josei ini pas dengan aksi kompetisi yang terlihat di shounen seperti Yu-Gi-Oh! dan Hikaru No Go. Meskipun, medan pertempurannya berbeda dengan adegan ledakan kekuatan yang biasa terjadi di shounen laga. Anime ini bahkan mungkin punya kualitas action yang lebih kompetitif, terutama dengan cara pemainnya bisa mendaratkan kartu di dinding seperti bintang ninja.
Anime ini bisa jadi lebih shounen kalau perspektifnya dipindah ke Arata, bukan Chihaya seperti di serial itu. Ceritanya bisa dimulai dengan ketika dia belajar memainkan karuta saaat masih kecil, orang yang bermain bersamanya, waktunya bersama Chihaya, dan peristiwa setelahnya. Ini akan memperlihatkan bagaimana dia belajar tumbuh melalui permainan karuta.
Humor dan karakter yang tidak terlalu serius juga dibutuhkan. Selain itu, tentu saja adegan pertarungan, mau itu pertarungan fisik atau persaingan. Sejumlah pertarungan dengan kekuatan atau item melawan monster atau rival adalah sebuah keharusan.
Yang menarik, elemen ini tidak hanya ada di shounen action. Di genre lain, seperti shojo, josei, seinen, banyak anime yang punya elemen ini. Dengan menghilangkan atau menambahkan sejumlah elemen, anime ini akan menjadi anime shounen action yang mengasyikkan ditonton. Apa saja? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Ghost Hunt
Sulit menerima kalau anime seaneh dan se-edgy serial ini adalah shojo. Protagonis utamanya, Mai, mungkin mempunyai banyak sifat karakter shojo. Tapi, itulah di mana garis shojo-nya ditarik.
Sejumlah kasus hantu di awal serial ini bagus bagi penggemar horor ringan. Tapi, tiap kasus tumbuh lebih gelap seiring berjalannya serial ini. Momen pengusiran arwahnya bisa keras dan berbahaya. Serial ini sudah nyaris shounen. Anme ini bisa menjadi shounen asalkan perspektifnya diubah atau menghilangkan sebagian masalah asmara Mai.
9. Overlord
Fakta kalau karakter utamanya yang terlalu kuat adalah karakter antihero mungkin menjadi penyebab anime ini menjadi seinen. Tapi, ini tidak seperti shounen dengan karakter antihero sebelumnya. Sejumlah konten dewasa dan kematian mengerikan yang kadang terjadi juga menjadi alasna mengapa anime ini bukan shounen.
Apa pun, adegan pertarunganya bisa cukup memuaskan. Anime ini juga punya banyak adegan komedi. Anime ini akan menjadi shounen action yang bagus kalau iramanya kurang gelap dan sebagian besar konten dewasanya disingkirkan. Menurunkan perilaku nafsu wanitanya ke level anak sekolah juga penting.
8. Karneval
Anime josei ini punya beragam penampil yang menarik, dari penghunus sabit kematian, tangan pemicu kebahagiaan, seniman bela diri mumpuni sampai petarung dengan rambut yang warnanya bisa berubah. Semua karakternya terdengar seperti shounen action. Tapi, cowok-cowok cantik dengan aspek emosional dan cerita yang lebih gelap membuat anime ini lebih cocok bagi audiens josei.
Tapi, dengan sedikit perubahan, anime ini bisa menjadi shounen yang bagus. Action-nya akan meningkat dengan jumlah pertarungan dan misi berbahaya. Peningkatan performa sirkus dan komedi juga akan membantu meringankan anime ini. Lini cerita yang tidak terlalu gelap dan twisted juga akan membantu.
7. X/1999
Segelap apa pun serialnya, nasib banyak cerita yang dibuat CLAMP akan diberi label shojo. Ini pula yang terjadi pada serial ini. Tiap anggota Naga Surga atau Naga Bumi punya kekuatan yang membuat pertarungan mereka cukup intensif.
Pertarungan ini pun cukup berdarah-darah dan kematian banyak terjadi di serial ini. Serial ini sudah punya duel yang digarap dengan apik dengan musik bersama lini cerita pertaungan moral yang jelas akan menjadi shounen yang bagus. Serial ini hanya butuh mengurangi gore dan romansanya.
6. Pretear
Anime yang terinspirasi dongeng Putri Salju ini punya sifat shojo yang kuat. Tapi, ini bisa dikerjakan ulang untuk dijadikan shounen action yang bagus. Himeno dan tujuh Ksatria Daun-nya sudah memamerkan banyak pertarungan dengan larva iblis, yang bisa menjadi inti shounen yang bagus.
Himeno punya momen perjuangan dalam dirinya ketika dia meragukan kemampuannya, yang sering terlihat di banyak shounen. Dengan menyingkirkan drama anak sekolah dan keseriusan, lalu mengubah perspektif ke salah satu Ksatria Daun atau benar-benar menukar gender, serial in pasti seru. Petarung Putri Salju versi cowok akan menjadi shounen yang menarik.
5. Bungou Stray Dogs
Serial ini punya banyak elemen layaknya anime shounen aksi. Jadi, penggemar pun bingung ketika mereka tahu kalau serial ini sebenarnya adalah seinen. Serial ini punya humor ringan, adegan tarung hebat dengan manusia super, dan karakter menyenangkan yang tidak selalu serius.
Tapi, tema gelap masa lalu kelam sejumlah karakter bersama masalah kesehatan mental yang dipamerkan, membuat serial ini adalah anime bagi audiens yang lebih dewasa. Tanpa aspek ini, serial ini punya action yang cukup dan karakter menyenangkan untuk bisa menjadi shounen action. Tapi, dengan melakukan itu, serial ini akan menghilangkan elemen cerita lebih dalam yang disukai penggemar.
4. Revolutionary Girl Utena
Protagonis utama shojo di serial ini, Utena, dikenal sebagai penggebrak sifat shojo normal. Dia punya sifat dan fitur yang lebih pas dengan protagonis cowok. Impian terbesarnya adalahn menjadi seorang pangeran yang cukup kuat untuk melindungi putri mereka. Dia bahkan berpakaian seperti cowok.
Kekuatan ketahanan tarungnya bisa terlihat saat duel dengan cowok atau cewek. Kalau tidak ada dramatisasi shojo, serial ini bisa menjadi shounen action. Dramatisasi itu terutama muncul saat pertarungan dan juga penekanan terhadap aspek romansa.
3. Bofuri
Awalnya, anime ini terlihat seimut karakter utamanya, Kaede. Jadi, sulit percaya kalau ini adalah anime seinen. Tapi, itu berubah ketika penonton melihat wajah manis itu memakan seluruh monster penjara bawah tahan di permainan NewWorld Online. Metodenya ini membantunya menambah kemampuan yang kuat.
Dengan statistik pertahanan maksimalnya, Kaede menjadi lawan yang cukup tangguh bagi pemain lain. Serial ini punya semua aspek anime shounen. Tapi, ada beberapa hal yang harus dihilangkan. Misalnya, sifat shojo Kaede. Selain itu, tambahan berupa musuh yang lebih serius atau pertaruhan lebih tinggi akan membuat serial ini jadi seru.
2. Cardcaptor Sakura
Di tiap episode anime ini, selalu ada pertarungan. Kadang, bahkan pecah pertarungan level bos ketika Sakura berusaha menangkap kartu yang menyebabkan kekacauan. Dia punya serangkaian kostum pertarungan imut untuk tiap pertempuran. Meskipun, kostum itu tidak punya atribusi khusus seperti kostum Erza Scarlet dari Fairy Tail, kostum itu tetap keren.
Dia bahkan punya pendamping yang membantunya dalam pertempuran dan pelatihan. Bahkan, meskipun pendamping itu terlihat seperti mainan dari mesin penarik boneka. Sakura bisa benar-benar mengguncang sebagai anime shounen. Dia hanya harus mengurangi kegilaannya pada cowok atau anime-nya bisa mengubah perspektif ke Syaoran.
1. Chihayafuru
Serial anime josei ini pas dengan aksi kompetisi yang terlihat di shounen seperti Yu-Gi-Oh! dan Hikaru No Go. Meskipun, medan pertempurannya berbeda dengan adegan ledakan kekuatan yang biasa terjadi di shounen laga. Anime ini bahkan mungkin punya kualitas action yang lebih kompetitif, terutama dengan cara pemainnya bisa mendaratkan kartu di dinding seperti bintang ninja.
Anime ini bisa jadi lebih shounen kalau perspektifnya dipindah ke Arata, bukan Chihaya seperti di serial itu. Ceritanya bisa dimulai dengan ketika dia belajar memainkan karuta saaat masih kecil, orang yang bermain bersamanya, waktunya bersama Chihaya, dan peristiwa setelahnya. Ini akan memperlihatkan bagaimana dia belajar tumbuh melalui permainan karuta.
(alv)