8 Karakter Kimetsu no Yaiba dengan Latar Belakang Menyedihkan
loading...
A
A
A
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba adalah salah satu serial anime shounen terbaik saat ini. Serial ini komplit dengan karakter yang menyenangkan, emosi, komedi ringan, dan pertarungan yang mengagumkan. Tapi, dari semua itu, serial ini punya cerita yang sangat kuat.
Dunia Kimetsu no Yaiba itu keras dengan banyak kehilangan dan kematian. Sejumlah karakternya sudah melalui banyak hal. Seiring berjalannya serial ini, nestapa pun masih akan membayangi mereka. Kehilangan dan kematian sudah menghadang.
Mau itu manusia atau iblis, sebagian besar karakter di serial ini banyak menderita. Kepribadian dan hidup mereka pun selamanya berubah. Banyak dari mereka yang punya cerita latar yang tragis dan menyedihkan. Mengutip Game Rant, berikut 8 karakter Kimetsu no Yaiba dengan cerita latar belakang paling menyedihkan.
8. Tamayo
Ketika masih menjadi manusia, Tamayo menikah dan punya anak. Dia kemudian sakit dan penyakitnya itu mengancam nyawanya. Muzan menemukannya dan menawarinya menjadi iblis untuk menyelamatkan nyawanya. Dia menerimanya. Tapi, akhirnya, dia menyesalinya. Begitu menjadi iblis, dia mulai membunuh orang tidak bersalah dan bahkan membantai keluarganya.
Selama bertahun-tahun, dia bergabung kubu Muzan. Dia menyadari kalau dia tidak bisa membunuhnya sampai dia melihat bosnya itu bertarung melawan Yoriichi Tsugikuni. Muzan nyaris kalah dalam pertarungan itu. Pertarungan itu menghidupkan harapan Tamayo kalau Muzan bisa dikalahkan. Dia pun kabur. Dia berhasil mengubah diet dan gaya hidupnya. Dia lantas mendedikasikan hidupnya untuk membantu manusia dan iblis sementara mempelajari cara menyembuhkan mereka.
7. Kanao Tsuyuri
Kanao lahir di keluarga miskin dan abusive. Orangtuanya sering memukuli atau berusaha menenggelamkannya dan saudara-saudaranya saat mereka melakukan sesuatu yang dianggap salah. Kanao kadang bangun dan tahu kalau saudaranya meninggal dunia saat malam tiba akibat dipukuli.
Dia kemudian belajar bagaimana untuk tidak menunjukkan emosi dan membuat orangtuanya puas. Dia dijual sebagai budak dan seharusnya menjalani hal lebih buruk kalau tidak diselamatkan Shinobu dan kakaknya, Kanae. Kanao lantas bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis.
6. Sabito dan Makomo
Sakonji Urokodaki membawa dua anak yatim untuk dia latih sebagai pembasmi iblis. Ketika Sabito berhasil masuk ujian Seleksi Akhir, dia menghadapi Iblis Tangan. Dia tewas sementara melindungi yang lain dan temannya, Giyu Tomioka. Jiwanya terperangkap di Gunung Sagiri bersama 13 murid lain Sakoji yang tewas di tangan iblis yang sama.
Makomo juga menderita nasib yang sama. Dia baru bertemu Sabito begitu jiwanya terperangkap di gunung itu. Mereka menunggu selama bertahun-tahun, dengan melihat lebih banyak pembasmi tewas seperti ini. Ini berakhir setelah Tanjiro berhasil menghentikannya dan membuat jiwa mereka tenang.
5. Iblis Bawah 5 Rui
Sebelum menjadi iblis dan anggota 12 Kizuki, Rui punya kehidupan manusia yang menyedihkan. Dia rapuh dan berjuang untuk berjalan atau bahkan bernapas. Karenanya, orangtuanya menjaganya tetap berada di rumah. Dia mengawasi dunia dari rumahnya dan tidak bisa bermain bersama anak-anak seusianya sampai Muzan datang. Raja Iblis itu menawarinya perubahan pada hidupnya dengan mengubahnya menjadi iblis.
Rui, yang sangat menyayangi orangtuanya, tidak mau lagi menjadi beban atau menjalani hidupnya dalam kotak. Dia pun menerimanya. Setelah membunuh seorang pria, orangtuanya berusaha membunuhnya karena menjadi monster. Tapi, Rui malah membunuh mereka. Ini membuat Rui berusaha dan menemukan apa yang dia harapkan sebagai keluarga yang sempurna. Dia menciptakan keluarganya sendiri ketika dia tidak bisa menemukannya.
4. Tanjiro dan Nezuko
Tanjiro menggantikan peran ayahnya setelah ayahnya itu meninggal dunia. Dia melakukannya dengan ikhlas demi ibu dan saudara-saudaranya. Sepulangnya dari berjualan batu bara, dia menemukan seluruh keluarganya telah dibantai iblis. Dia kehilangan semuanya. Adiknya, Nezuko, kehilangan rasa kemanusiaannya dan kemerdekaannya setelah dia menjadi iblis.
Tanpa beban lagi, dia melakukan perjalanan menjadi seorang pembasmi iblis. Dia menjalani pelatihan selama bertahun-tahun sehingga suatu hari dia bisa membasmi iblis yang telah mengacaukan hidupnya. Dia juga berharap bisa mengubah Nezuko kembali menjadi manusia.
3. Sanemi Shinazugawa
Sanemi sangat benci terhadap iblis. Ini bisa dipahami dengan mempertimbangkan latar belakangnya. Dia tumbuh di sebuah keluarga toxic dengan ayah yang abusive. Suatu hari, ayahnya itu dibunuh orang yang membencinya. Sebagai anak sulung dari 7 bersaudara, dia bertanggung jawab merawat mereka dan ibunya dengan dibantu adiknya, Genya.
Suatu hari, ibunya menghilang. Saat kembali, dia sudah berubah menjadi iblis. Dia lantas berusaha membunuh semua anaknya. Genya adalah satu-satunya yang selamat berkat Sanemi, yang tiba tepat waktu untuk membunuhnya. Sejak saat itu, dia mulai membunuh iblis dan meninggalkan Genya.
Dia lantas bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis karena Masachika—yang kemudian tewas di tangan salah satu iblis 12 Kizuki. Kematian Masachika membuat Sanemi dipromosikan menjadi Hashira Angin. Sanemi sangat menyayangi adiknya. Dia jadi sangat marah saat tahu Genya bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis karena mengkhawatirkan nyawanya.
2. Obanai Iguro
Obanai lahir di sebuah keluarga dengan nilai moral yang dipertanyakan. Mereka menyembah iblis wanita berbentuk ular. Demi mendapatkan uang atau barang berharga, mereka rela mengorbankan siapa saja, termasuk bayi yang baru lahir atau anggota keluarganya. Obanai dikunci di sebuah sel karena iblis itu suka padanya karena dia adalah anak laki-laki pertama yang lahir di keluarga itu dalam beberapa tahun. Iblis itu berencana memakannya setelah dia cukup besar.
Demi menyerupai dan menghormati iblis itu, ketika berusia 12 tahun, mulut Obanai dipotong hingga menjadi lebih lebar. Ketika dia bisa kabur, iblis itu membunuh keluarganya dan memburunya. Namun, iblis itu akhirnya dibunuh hashira api saat itu. Kemudian, Obanai menjadi Hashira Ular.
1. Iblis Atas 3 Akaza
Sebelum menjadi iblis, Akaza adalah manusia bernama Hakuji. Dia tumbuh di sebuah lingkungan miskin bersama ayahnya yang sakit keras. Demi membeli obat untuknya, Hakuji sering mencuri uang. Dia tertangkap dan dipukuli. Dia bahkan dipaksa untuk membuat tato sebagai cara untuk melabelinya sebagai penjahat.
Begitu ayahnya tahu kabar itu, dia gantung diri agar tidak lagi menjadi beban untuk anaknya. Hakuji kemudian diusir dari kotanya. Dengan amarah dan tanpa beban, dia balas dendam terhadap orang-orang dengan memukuli mereka. Keizo, pemilik dojo lokal, menawarkan diri untuk merawatnya dan mengajarinya berkelahi dengan syarat Hakuji membantu merawat putrinya yang sakit-sakitan, Koyuki.
Pewaris dojo di sekitar situ ingin tempat Hakuji. Jadi, dia berusaha mendapatkannya dengan kekerasan tapi gagal. Beberapa tahun kemudian, ketika tahu kalau Hakuji dan Koyuki menikah, dia jadi dendam. Dia meracuni Koyuki dan Keizo. Ini membuat Hakuji marah membabibuta. Dia membunuh 67 anggota dojo tetangga itu. Ini menarik perhatian Muzan, yang kemudian menawarkan untuk mengubahnya menjadi iblis. Hakuji, yang tak lagi punya dendam, menerimanya.
Dunia Kimetsu no Yaiba itu keras dengan banyak kehilangan dan kematian. Sejumlah karakternya sudah melalui banyak hal. Seiring berjalannya serial ini, nestapa pun masih akan membayangi mereka. Kehilangan dan kematian sudah menghadang.
Mau itu manusia atau iblis, sebagian besar karakter di serial ini banyak menderita. Kepribadian dan hidup mereka pun selamanya berubah. Banyak dari mereka yang punya cerita latar yang tragis dan menyedihkan. Mengutip Game Rant, berikut 8 karakter Kimetsu no Yaiba dengan cerita latar belakang paling menyedihkan.
8. Tamayo
Ketika masih menjadi manusia, Tamayo menikah dan punya anak. Dia kemudian sakit dan penyakitnya itu mengancam nyawanya. Muzan menemukannya dan menawarinya menjadi iblis untuk menyelamatkan nyawanya. Dia menerimanya. Tapi, akhirnya, dia menyesalinya. Begitu menjadi iblis, dia mulai membunuh orang tidak bersalah dan bahkan membantai keluarganya.
Selama bertahun-tahun, dia bergabung kubu Muzan. Dia menyadari kalau dia tidak bisa membunuhnya sampai dia melihat bosnya itu bertarung melawan Yoriichi Tsugikuni. Muzan nyaris kalah dalam pertarungan itu. Pertarungan itu menghidupkan harapan Tamayo kalau Muzan bisa dikalahkan. Dia pun kabur. Dia berhasil mengubah diet dan gaya hidupnya. Dia lantas mendedikasikan hidupnya untuk membantu manusia dan iblis sementara mempelajari cara menyembuhkan mereka.
7. Kanao Tsuyuri
Kanao lahir di keluarga miskin dan abusive. Orangtuanya sering memukuli atau berusaha menenggelamkannya dan saudara-saudaranya saat mereka melakukan sesuatu yang dianggap salah. Kanao kadang bangun dan tahu kalau saudaranya meninggal dunia saat malam tiba akibat dipukuli.
Dia kemudian belajar bagaimana untuk tidak menunjukkan emosi dan membuat orangtuanya puas. Dia dijual sebagai budak dan seharusnya menjalani hal lebih buruk kalau tidak diselamatkan Shinobu dan kakaknya, Kanae. Kanao lantas bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis.
6. Sabito dan Makomo
Sakonji Urokodaki membawa dua anak yatim untuk dia latih sebagai pembasmi iblis. Ketika Sabito berhasil masuk ujian Seleksi Akhir, dia menghadapi Iblis Tangan. Dia tewas sementara melindungi yang lain dan temannya, Giyu Tomioka. Jiwanya terperangkap di Gunung Sagiri bersama 13 murid lain Sakoji yang tewas di tangan iblis yang sama.
Makomo juga menderita nasib yang sama. Dia baru bertemu Sabito begitu jiwanya terperangkap di gunung itu. Mereka menunggu selama bertahun-tahun, dengan melihat lebih banyak pembasmi tewas seperti ini. Ini berakhir setelah Tanjiro berhasil menghentikannya dan membuat jiwa mereka tenang.
5. Iblis Bawah 5 Rui
Sebelum menjadi iblis dan anggota 12 Kizuki, Rui punya kehidupan manusia yang menyedihkan. Dia rapuh dan berjuang untuk berjalan atau bahkan bernapas. Karenanya, orangtuanya menjaganya tetap berada di rumah. Dia mengawasi dunia dari rumahnya dan tidak bisa bermain bersama anak-anak seusianya sampai Muzan datang. Raja Iblis itu menawarinya perubahan pada hidupnya dengan mengubahnya menjadi iblis.
Rui, yang sangat menyayangi orangtuanya, tidak mau lagi menjadi beban atau menjalani hidupnya dalam kotak. Dia pun menerimanya. Setelah membunuh seorang pria, orangtuanya berusaha membunuhnya karena menjadi monster. Tapi, Rui malah membunuh mereka. Ini membuat Rui berusaha dan menemukan apa yang dia harapkan sebagai keluarga yang sempurna. Dia menciptakan keluarganya sendiri ketika dia tidak bisa menemukannya.
4. Tanjiro dan Nezuko
Tanjiro menggantikan peran ayahnya setelah ayahnya itu meninggal dunia. Dia melakukannya dengan ikhlas demi ibu dan saudara-saudaranya. Sepulangnya dari berjualan batu bara, dia menemukan seluruh keluarganya telah dibantai iblis. Dia kehilangan semuanya. Adiknya, Nezuko, kehilangan rasa kemanusiaannya dan kemerdekaannya setelah dia menjadi iblis.
Tanpa beban lagi, dia melakukan perjalanan menjadi seorang pembasmi iblis. Dia menjalani pelatihan selama bertahun-tahun sehingga suatu hari dia bisa membasmi iblis yang telah mengacaukan hidupnya. Dia juga berharap bisa mengubah Nezuko kembali menjadi manusia.
3. Sanemi Shinazugawa
Sanemi sangat benci terhadap iblis. Ini bisa dipahami dengan mempertimbangkan latar belakangnya. Dia tumbuh di sebuah keluarga toxic dengan ayah yang abusive. Suatu hari, ayahnya itu dibunuh orang yang membencinya. Sebagai anak sulung dari 7 bersaudara, dia bertanggung jawab merawat mereka dan ibunya dengan dibantu adiknya, Genya.
Suatu hari, ibunya menghilang. Saat kembali, dia sudah berubah menjadi iblis. Dia lantas berusaha membunuh semua anaknya. Genya adalah satu-satunya yang selamat berkat Sanemi, yang tiba tepat waktu untuk membunuhnya. Sejak saat itu, dia mulai membunuh iblis dan meninggalkan Genya.
Dia lantas bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis karena Masachika—yang kemudian tewas di tangan salah satu iblis 12 Kizuki. Kematian Masachika membuat Sanemi dipromosikan menjadi Hashira Angin. Sanemi sangat menyayangi adiknya. Dia jadi sangat marah saat tahu Genya bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis karena mengkhawatirkan nyawanya.
2. Obanai Iguro
Obanai lahir di sebuah keluarga dengan nilai moral yang dipertanyakan. Mereka menyembah iblis wanita berbentuk ular. Demi mendapatkan uang atau barang berharga, mereka rela mengorbankan siapa saja, termasuk bayi yang baru lahir atau anggota keluarganya. Obanai dikunci di sebuah sel karena iblis itu suka padanya karena dia adalah anak laki-laki pertama yang lahir di keluarga itu dalam beberapa tahun. Iblis itu berencana memakannya setelah dia cukup besar.
Demi menyerupai dan menghormati iblis itu, ketika berusia 12 tahun, mulut Obanai dipotong hingga menjadi lebih lebar. Ketika dia bisa kabur, iblis itu membunuh keluarganya dan memburunya. Namun, iblis itu akhirnya dibunuh hashira api saat itu. Kemudian, Obanai menjadi Hashira Ular.
1. Iblis Atas 3 Akaza
Sebelum menjadi iblis, Akaza adalah manusia bernama Hakuji. Dia tumbuh di sebuah lingkungan miskin bersama ayahnya yang sakit keras. Demi membeli obat untuknya, Hakuji sering mencuri uang. Dia tertangkap dan dipukuli. Dia bahkan dipaksa untuk membuat tato sebagai cara untuk melabelinya sebagai penjahat.
Begitu ayahnya tahu kabar itu, dia gantung diri agar tidak lagi menjadi beban untuk anaknya. Hakuji kemudian diusir dari kotanya. Dengan amarah dan tanpa beban, dia balas dendam terhadap orang-orang dengan memukuli mereka. Keizo, pemilik dojo lokal, menawarkan diri untuk merawatnya dan mengajarinya berkelahi dengan syarat Hakuji membantu merawat putrinya yang sakit-sakitan, Koyuki.
Pewaris dojo di sekitar situ ingin tempat Hakuji. Jadi, dia berusaha mendapatkannya dengan kekerasan tapi gagal. Beberapa tahun kemudian, ketika tahu kalau Hakuji dan Koyuki menikah, dia jadi dendam. Dia meracuni Koyuki dan Keizo. Ini membuat Hakuji marah membabibuta. Dia membunuh 67 anggota dojo tetangga itu. Ini menarik perhatian Muzan, yang kemudian menawarkan untuk mengubahnya menjadi iblis. Hakuji, yang tak lagi punya dendam, menerimanya.
(alv)