5 Persamaan antara Serial Bleach, Naruto, dan One Piece

Minggu, 06 Februari 2022 - 22:57 WIB
loading...
5 Persamaan antara Serial Bleach, Naruto, dan One Piece
Tiga serial populer di awal 2000-an, Naruto, Bleach, dan One Piece memang berbeda. Tapi, secara garis besar, ketiga serial manga itu punya sejumlah persamaan. (Foto: YouTube)
A A A
Di awal 2000-an, Naruto, One Piece, dan Bleach adalah serial manga yang sangat populer di Weekly Shonen Jump. Ketiga serial itu menangkap hati banyak pencinta manga dan menciptakan fanbase yang loyal hingga sampai sekarang. Anime-nya pun tak kalah populernya dengan manga-nya.

Ketiga manga itu juga merupakan bagian dari serial yang paling panjang di Weekly Shonen Jump. Bahkan, salah satunya masih berjalan sampai saat ini. sementara, satunya lagi berlanjut ke spinoff setelah cerita aslinya sudah resmi selesai. Hingga saat ini, belum ada manga atau serial baru yang mampu meniru kesuksesan mereka.

Mengutip CBR, salah satu faktor yang membuat ketiga serial itu begitu populer adalah bagaimana mereka meng-cover materi subjek terkait. Semua judul tersebut adalah manga pertarungan shounen. Artinya, secara umum, serial ini menampilkan karakternya saling berhadapan di pertarungan yang intensif.

Pertarungan ini biasanya mirip satu sama lain. Tapi, persamaannya tidak hanya di situ. Serial ini punya karakter, elemen plot, tone, tema dan sejumlah hal kecil lain yang terasa sama. Lantas, apa saja persamaan ketiga serial yang disebut Big Three ini secara umum? Berikut ulasannya!



1. Arketipe karakter
5 Persamaan antara Serial Bleach, Naruto, dan One Piece

Ketiga serial ini punya karakter yang sama, terutama protagonisnya. Luffy, Naruto dan Ichigo sama-sama keras kepala, pria muda dengan banyak potensi untuk tumbuh. Ketiganya didefinisikan dengan sikap yang tak mudah menyerah terhadap hidup dan selalu menyelesaikan masalah mereka. Mereka juga ingin dan berlatih untuk menjadi yang terkuat.

Luffy ingin menjadi Raja Perompak di One Piece. Naruto ingin Hokage di Naruto. Sementara, Ichigo di Bleach tidak terlalu ingin menjadi yang terkuat, tapi dia ingin bisa cukup kuat untuk melindungi mereka yang dekat dengannya—sentimen yang juga dipunyai Luffy dan Naruto.

Banyak orang yang ditemui para protagonis di sepanjang perjalanan mereka ini yang juga sama. Di antaranya adalah seorang gadis manis, lawan yang ramah, mentor yang bijak, teman dekat dan antagonis haus darah. Protagonisnya biasanya sangat menghargai pengalaman yang mereka lalui bersama semua orang yang mereka temui. Pengalaman ini membantu mereka tumbuh.

2. Pertarungan
5 Persamaan antara Serial Bleach, Naruto, dan One Piece

Ketiga serial itu punya banyak persamaan atas bagaimana mereka menangani pertarungan mereka. Setiap cerita cenderung menyoroti pertarungan satu lawan satu antara protagonist, teman dan sekutunya, dan antagonis utama busur cerita. Kadang-kadang, mereka juga bertarung melawan pihak ketiga.

Petarung sering mengungkap kalau mereka menahan diri. Mereka kemudian akan mulai menggunakan kekuatan dan jurus mereka untuk mengungguli lawannya. Ini biasanya akan menyebabkan musuh mereka mendorong habis-habisan sampai melampaui batasan mereka dan unggul lagi.

Pertarungan seperti ini yang mencapai ketinggian baru untuk mengungguli musuhnya akan berlanjut sepanjang yang diinginkan plot ceritanya. Petarung akan menggunakan semua keterampilan dan strategi untuk menang. Tapi, kemenagan biasanya akan menjadi milik mereka yang kuat. Ini juga bisa menjadi milik protagonis setelah menemukan kekuatan dalam dan tekad untuk menang.

3. Elemen cerita
5 Persamaan antara Serial Bleach, Naruto, dan One Piece

Sementara premis tentang perompak, ninja dan roh sepertinya berbeda, Big Three itu masih menemukan cara untuk menggemakan satu sama lain di cerita mereka. Semua cerita mereka bisa dipecah menjadi busur individu yang berbasis lokasi baru, teman baru dan musuh serta perubahan besar di plotnya. Busur ini dianggap selesai begitu protagonisnya mengalahkan antagonis utamanya di sebuah pertarungan besar.

Protagonisnya acap kali harus berlatih untuk mendapatkan kekuatan dan/atau keterampilan baru yang diperlukan untuk melakukan hal seperti itu. Ini akan memberikan mereka tepian yang sangat dibutuhkan. Setelah konflik utama selesai, protagonisnya akan punya waktu untuk merayakan, menyembuhkan luka dan pamitan kepada teman baru mereka sebelum melanjutkan petualangan mereka.

4. Tema
5 Persamaan antara Serial Bleach, Naruto, dan One Piece

Ketiga serial itu mewujudkan persahabatan, usaha dan kemenangan. Ketiganya merupakan tema inti Shonen Jump. Persahabatan di sini punya arti yang luas. Selain teman sesungguhnya, ini bisa memasukkan mereka yang membantu kesukesan protagonisnya seperti keluarga, mentor dan siapa pun yang mereka temui di sepanjang perjalanan mereka.

Usaha merujuk pada kerja keras protagonis yang dilakukan demi mencapai cita-cita mereka. Bagian dari ini adalah keinginan untuk memegang teguh cita-cita mereka meskipun semua orang menyebutnya mustahil. Lantas, mereka harus menjalani pelatihan intensif, cobaan dan kesengsaraan yang harus mereka lalui. Akhirnya, sikap pantang menyerah mereka membuat mereka bisa tetap bertahan di pertarungan hingga cukup lama untuk bisa menang.

Shonen Jump bukan semacam majalah yang suka sad ending untuk cerita mereka. Protagonis bisa diharapkan mencapai “kemenangan” di akhir ceritanya. Mereka mungkin kalah sesekali, tapi mereka jelas akan menemukan jalan mereka ke garis finish.



5. Persahabatan
5 Persamaan antara Serial Bleach, Naruto, dan One Piece

Kekuatan persahabatan tidak cukup ditekankan di Big Three atau judul apa pun di Shonen Jump. Teman bertindak sebagai kekuatan besar dalam kehidupan protagonisnya. Mereka saling membantu dan memotivasi satu sama lain agar menjadi lebih baik lagi.

Teman-teman ini juga menyenangkan dan menjadi pengingat atas apa yang membuat hidup itu berharga. Mereka juga menjadi pendukung emosional dan moral ketika waktu sulit. Protagonisnya sering kali mengatakan kalau mereka tidak bisa mencapai posisi mereka dalam kehidupan tanpa kehadiran teman-teman mereka ini.

Antagonis sering menolak pertemanan. Mereka akan menyebut betapa persahabatan itu adalah kelemahan yang menahan orang. Mereka juga menganggap kekuatan sesungguhnya datang dari kemampuan seorang individu. Para pahlawan pun jadi ingin membuktikan kalau antagonis itu salah dengan menggunakan kepercayaan dan kerja tim. Antagonisnya akan gagal karena mereka tidak bisa bergantung pada yang lain seperti yang dilakukan protagonis.
(alv)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2390 seconds (0.1#10.140)