Belajar soal Hubungan Manipulatif dari Serial Layangan Putus

Sabtu, 29 Januari 2022 - 09:18 WIB
loading...
Belajar soal Hubungan Manipulatif dari Serial Layangan Putus
Dalam serial Layangan Putus, Kinan sering merasa bersalah pada Aris, padahal Aris lah yang mengkhianatinya. Foto/WeTV
A A A
JAKARTA - “It’s my dream, Mas, not hers! My dream!” Siapa masyarakat Indonesia yang tidak familier dengan kalimat tersebut? Kalimat ini diucapkan Kinan pada Aris, dan menjadi meme yang membuat penonton serial Layangan Putus ikut baper.

Banyak yang berempati pada kisah Kinan, istri yang diselingkuhi suaminya, Aris. Sikap manipulatif Aris dalam serial ini membuat banyak penonton ikut merasa kesal. Terutama saat Aris dan teman-temannya memberikan sebuah pernyataan, “Admit nothing, deny everything”. Pernyataan itu sepertinya benar-benar Aris terapkan dalam kehidupannya.

Hal itu terlihat dari episode awa. sikap Aris begitu emosional saat tahu istrinya mencurigai bahwa dirinya berselingkuh dengan Miranda. Aris bahkan mempertanyakan Kinan yang tidak percaya pada dirinya.

Sikap lainnya terlihat saat Kinan sudah memiliki bukti kuat akan perselingkuhan Aris, yang kemudian disanggah dengan alibi-alibi lainnya. Bahkan saat akhir perdebatan, Aris menuduh Kinan sudah gila dan sikapnya terlalu curiga berlebihan terhadap dirinya.

Belajar soal Hubungan Manipulatif dari Serial Layangan Putus

Foto: WeTV

Sikap yang ditunjukkan Aris dalam adegan-adegan tersebut merupakan salah satu bentuk perilaku manipulatif. Menurut Prapti Ratri, psikolog pendidikan sekaligus founder Pena Psikologi, perilaku manipulatif adalah cara si pelaku memanipulasi perilaku dan sikapnya secara psikologis agar korban ragu dengan kebenaran yang dia dapatkan.

Secara lebih spesifik, Prapti menyebutkan bahwa sikap manipulatif yang Aris lakukan pada Kinan berjenis emotional abuse.

Baca Juga: Ngaku Introvert? Kenali Dulu Ciri dan Tipe Kepribadian Ini!

Emotional abuse adalah kekerasan yang tidak nyata yang berdampak pada perasaan sakit hati, tertekan, marah, terkekang, dan juga bisa berbentuk perasaan minder yang dirasakan korban. Emotional abuse memiliki bentuk yang beragam, yang dilakukan oleh Aris adalah emotional abuse berjenis gaslighting.

Ciri Perilaku Manipulatif

Perilaku gaslighting sangatlah mudah dikenali, biasanya seorang pasangan yang manipulatif akan selalu menyalahkan pasangan mereka. Kurang lebih ada lima ciri perilaku manipulatif yang direpresentasikan oleh tokoh Aris dalam serial Layangan Putus.

Pertama adalah selalu memutarbalikkan fakta. Saat Kinan sudah memiliki banyak bukti perselingkuhan, Aris terus mengelak dan berusaha menjelaskan bukti-bukti tersebut dengan alasan yang tidak rasional. Bahkan Aris sampai menuduh Kinan sudah gila dan kelewatan karena mencari bukti-bukti perselingkuhan.

Belajar soal Hubungan Manipulatif dari Serial Layangan Putus

Foto: WeTV

Ciri yang kedua adalah mengalihkan pembicaraan. Seseorang yang bersikap manipulatif selalu punya cara untuk mengalihkan topik pembicaraan. Hal ini mereka lakukan agar tidak disalahkan. Ciri ketiga adalah menggunakan masalah pribadinya sebagai tameng.

“Dia (Aris) berusaha untuk menggunakan alasan emosi Kinan yang tidak stabil karena hamil untuk menutupi kebohongannya” ujar Prapti.

Apalagi saat Kinan mengakui kesalahannya bahwa ia telah menuduh Miranda berselingkuh dengan Aris. Aris menggunakan kesalahan yang dilakukan Kinan sebagai pembelaannya.

Selain itu, pelaku gaslighting biasanya akan menggunakan tangisan sebagai salah satu senjata untuk kembali meraih kepercayaan korban. Dalam beberapa episode, Aris berusaha meyakinkan Kinan untuk kembali percaya kepadanya.

Aris juga berjanji untuk menjadi suami dan ayah yang lebih baik. Tetapi kenyataannya, Aris tetap mempertahankan hubungan terlarangnya bersama Lidya. Ciri terakhir dari orang yang manipulatif adalah tidak mau minta maaf. Aris tidak mau meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat.

Belajar soal Hubungan Manipulatif dari Serial Layangan Putus

Foto: WeTV

Perilaku manipulatif yang dilakukan berulang ini tentu memberikan dampak tersendiri bagi pasangan. Pasangan akan merasa minder dan meragukan dirinya sendiri, meskipun ia punya bukti yang benar. Pasangannya akan selalu berusaha membuat ia merasa dirinya yang bersalah.

Dampak seperti ini tentu akan mengarahkan hubungan tersebut ke arah yang beracun (toxic relationship). Prapti pun menyarankan beberapa solusi untuk seseorang yang merasa terjebak dengan pasangan yang bersikap manipulatif.

Baca Juga: 12 Fakta yang Perlu Diketahui sebelum Nonton All of Us Are Dead

Salah satunya adalah berkonsultasi dengan psikolog keluarga dan berdiskusi dengan pasangan. Solusi lainnya yang sangat direkomendasikan adalah benar-benar berhenti dan memutuskan hubungan tersebut

“Apabila kita merasa dirugikan, kita tidak bisa bertahan terlalu lama karena ketika (sikap) ini dimaafkan, maka akan terus berulang,” ujar Prapti.

GenSINDO
Salsabila Izzati Alia/Risa Maharani
Universitas Pendidikan Indonesia/Politeknik Negeri Jakarta
(ita)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1367 seconds (0.1#10.140)