Emily in Paris Season 2, Ini Perbedaan dan Persamaan dengan Season 1
loading...
A
A
A
JAKARTA - Emily in Paris season 2 sudah tayang mulai hari ini (22/12) di Netflix . Dengan 10 episode baru, Emily melanjutkan kisahnya sebagai konsultan media sosial sekaligus cerita cintanya yang berliku.
Ada 10 episode baru yang ditayangkan dengan masing-masing berdurasi sekitar 30 menit. Jika membandingkannya dengan musim sebelumnya, ada cukup banyak perubahan yang terjadi dalam serial ini. Buat kamu yang penasaran, berikut ulasannya.
1. Gabriel Tak Terlalu Banyak Muncul
Foto: Netflix
Gabriel (Lucas Bravo) jadi salah satu karakter paling penting sekaligus paling menarik dalam musim pertama. Gabriel pula yang membuat penonton menunggu-nunggu musim kedua, karena saat penutup musim pertamanya, Emily (Lily Collins) akhirnya bercinta dengannya, sebelum akhirnya mengetahui bahwa pria yang juga adalah pacar sahabatnya itu tak jadi pindah dari Paris.
Pada musim ke-2, Gabriel tak terlalu mendapat banyak scene dibanding musim pertama. Ini karena cerita lebih banyak berfokus pada karier dan kehidupan di sekitar Emily yang banyak berubah.
Meski begitu, Gabriel tetap memegang peranan penting dalam jalannya cerita musim kedua. Pasalnya, hubungannya dengan Emily serta mantan pacarnya, Camille (Camille Razat), akan semakin seru dan membuat penonton penasaran. Hanya saja, memang keseruan tersebut baru terlihat saat season ke-2 sudah berlangsung separuh jalan.
2. Lebih Banyak Cerita tentang Emily dan Pekerjaannya
Foto: Netflix
Dalam musim pertama, serial ini lebih banyak menceritakan Emily sebagai sosok individu di kantor barunya. Ia berusaha sekuat tenaga beradaptasi dengan rekan-rekan di kantor yang seluruhnya orang Prancis, dan memandangnya dengan sebelah mata.
Sementara pada musim terbaru, Emily banyak diperlihatkan bekerja dalam tim, beserta dinamika pekerjaannya yang bisa sangat cepat berubah.
3. Ada Pria Baru
Foto: Netflix
Emily berusaha untuk tidak menjalin hubungan terlalu dekat lagi dengan Gabriel demi menghormati hubungannya dengan Camille. Karena itulah, ia berusaha menyibukkan diri dengan kegiatan lainnya.
Di sinilah ia bertemu dengan karakter baru bernama Alfie (Lucien Laviscount), seorang bankir dari London yang sementara harus bekerja di Paris. Tentu saja, pria ini akan mengalihkan pikiran Emily dari Gabriel. Pertanyaannya, apakah berkat Alfie, Emily benar-benar bisa melupakan Gabriel?
4. Humor Khas Inggris
Foto: Netflix
Kehadiran Alfie memberi sedikit atmosfer baru dalam Emily in Paris musim ke-2. Ia akan muncul sebagai antitesis dari penggambaran Paris yang romantis, yang selalu digambarkan lewat mata Emily pada musim pertama.
Dalam beberapa scene, Alfie akan 'ceramah' tentang betapa citra Paris sebagai kota cinta adalah bagian dari strategi pemasaran belaka, karena pada kenyataannya Paris sama berantakannya dengan kota-kota besar lainnya di dunia. Singkat kata, Alfie akan cukup mewakili selera humor gelap khas orang Inggris.
Baca Juga: Mengapa Snowdrop Penuh Kontroversi? Ini Penjelasan Lengkapnya
5. Cerita Lebih Dalam tentang Mindy dan Slyfie
Foto: Netflix
Jika pada musim sebelumnya, sahabat Emily, yaitu Mindy (Ashley Park) hanya muncul sebagai pelengkap, kini cerita akan memberi porsi lebih untuk Mindy menceritakan hidupnya. Penonton akan mengetahui perjuangannya hidup mandiri meskipun ia lahir dari keluarga kaya di China, juga tentu saja percintaan Mindy dengan seorang pria.
Tak cuma Mindy, bos Emily, Sylvie (Philippine Leroy-Beaulieu) juga tampil lebih banyak. Penonton akan mengetahui latar belakang Sylvie, dan bagaimana ia menjalani hidupnya yang penuh warna dan tantangan, terutama untuk urusan percintaan.
6. Alur Cerita yang Tak Terlalu Padat
Foto: Netflix
Musim kedua serial ini makin punya banyak subplot dibanding musim pertama. Namun konflik-konfliknya tak setajam pada musim sebelumnya. Hampir semua konflik juga mudah terselesaikan, jadi tak sampai membuat penonton geregetan.
7. Persamaan
Foto: Netflix
Selain perbedaan di atas, Emily in Paris musim kedua tetap menampilkan banyak stereotip serial komedi romantis. Dari kisah cinta segitiga klise yang berbelit-belit dan penuh tarik ulur bagai sebuah lingkaran setan, hingga kemunculan orang baru yang diinginkan sebagai cinta yang bisa menghapus luka.
Baca Juga: Gong Yoo akan Bawa Perempuan kalau Harus Tinggal di Bulan, Ini Alasannya
Konflik percintaan dalam Emily in Paris tentu saja sudah berulang kali diduplikasi dalam banyak film dan serial lainnya. Semuanya sudah bisa ditebak. Namun bagi sebagian penonton, serial ini bisa jadi tontonanguilty pleasure pelepas lelah dan stres.
Lihat Juga: 5 Drama China Terpopuler pada November 2024, Rekomendasi Terbaik untuk Pecinta Serial Asia
Ada 10 episode baru yang ditayangkan dengan masing-masing berdurasi sekitar 30 menit. Jika membandingkannya dengan musim sebelumnya, ada cukup banyak perubahan yang terjadi dalam serial ini. Buat kamu yang penasaran, berikut ulasannya.
1. Gabriel Tak Terlalu Banyak Muncul
Foto: Netflix
Gabriel (Lucas Bravo) jadi salah satu karakter paling penting sekaligus paling menarik dalam musim pertama. Gabriel pula yang membuat penonton menunggu-nunggu musim kedua, karena saat penutup musim pertamanya, Emily (Lily Collins) akhirnya bercinta dengannya, sebelum akhirnya mengetahui bahwa pria yang juga adalah pacar sahabatnya itu tak jadi pindah dari Paris.
Pada musim ke-2, Gabriel tak terlalu mendapat banyak scene dibanding musim pertama. Ini karena cerita lebih banyak berfokus pada karier dan kehidupan di sekitar Emily yang banyak berubah.
Meski begitu, Gabriel tetap memegang peranan penting dalam jalannya cerita musim kedua. Pasalnya, hubungannya dengan Emily serta mantan pacarnya, Camille (Camille Razat), akan semakin seru dan membuat penonton penasaran. Hanya saja, memang keseruan tersebut baru terlihat saat season ke-2 sudah berlangsung separuh jalan.
2. Lebih Banyak Cerita tentang Emily dan Pekerjaannya
Foto: Netflix
Dalam musim pertama, serial ini lebih banyak menceritakan Emily sebagai sosok individu di kantor barunya. Ia berusaha sekuat tenaga beradaptasi dengan rekan-rekan di kantor yang seluruhnya orang Prancis, dan memandangnya dengan sebelah mata.
Sementara pada musim terbaru, Emily banyak diperlihatkan bekerja dalam tim, beserta dinamika pekerjaannya yang bisa sangat cepat berubah.
3. Ada Pria Baru
Foto: Netflix
Emily berusaha untuk tidak menjalin hubungan terlalu dekat lagi dengan Gabriel demi menghormati hubungannya dengan Camille. Karena itulah, ia berusaha menyibukkan diri dengan kegiatan lainnya.
Di sinilah ia bertemu dengan karakter baru bernama Alfie (Lucien Laviscount), seorang bankir dari London yang sementara harus bekerja di Paris. Tentu saja, pria ini akan mengalihkan pikiran Emily dari Gabriel. Pertanyaannya, apakah berkat Alfie, Emily benar-benar bisa melupakan Gabriel?
4. Humor Khas Inggris
Foto: Netflix
Kehadiran Alfie memberi sedikit atmosfer baru dalam Emily in Paris musim ke-2. Ia akan muncul sebagai antitesis dari penggambaran Paris yang romantis, yang selalu digambarkan lewat mata Emily pada musim pertama.
Dalam beberapa scene, Alfie akan 'ceramah' tentang betapa citra Paris sebagai kota cinta adalah bagian dari strategi pemasaran belaka, karena pada kenyataannya Paris sama berantakannya dengan kota-kota besar lainnya di dunia. Singkat kata, Alfie akan cukup mewakili selera humor gelap khas orang Inggris.
Baca Juga: Mengapa Snowdrop Penuh Kontroversi? Ini Penjelasan Lengkapnya
5. Cerita Lebih Dalam tentang Mindy dan Slyfie
Foto: Netflix
Jika pada musim sebelumnya, sahabat Emily, yaitu Mindy (Ashley Park) hanya muncul sebagai pelengkap, kini cerita akan memberi porsi lebih untuk Mindy menceritakan hidupnya. Penonton akan mengetahui perjuangannya hidup mandiri meskipun ia lahir dari keluarga kaya di China, juga tentu saja percintaan Mindy dengan seorang pria.
Tak cuma Mindy, bos Emily, Sylvie (Philippine Leroy-Beaulieu) juga tampil lebih banyak. Penonton akan mengetahui latar belakang Sylvie, dan bagaimana ia menjalani hidupnya yang penuh warna dan tantangan, terutama untuk urusan percintaan.
6. Alur Cerita yang Tak Terlalu Padat
Foto: Netflix
Musim kedua serial ini makin punya banyak subplot dibanding musim pertama. Namun konflik-konfliknya tak setajam pada musim sebelumnya. Hampir semua konflik juga mudah terselesaikan, jadi tak sampai membuat penonton geregetan.
7. Persamaan
Foto: Netflix
Selain perbedaan di atas, Emily in Paris musim kedua tetap menampilkan banyak stereotip serial komedi romantis. Dari kisah cinta segitiga klise yang berbelit-belit dan penuh tarik ulur bagai sebuah lingkaran setan, hingga kemunculan orang baru yang diinginkan sebagai cinta yang bisa menghapus luka.
Baca Juga: Gong Yoo akan Bawa Perempuan kalau Harus Tinggal di Bulan, Ini Alasannya
Konflik percintaan dalam Emily in Paris tentu saja sudah berulang kali diduplikasi dalam banyak film dan serial lainnya. Semuanya sudah bisa ditebak. Namun bagi sebagian penonton, serial ini bisa jadi tontonanguilty pleasure pelepas lelah dan stres.
Lihat Juga: 5 Drama China Terpopuler pada November 2024, Rekomendasi Terbaik untuk Pecinta Serial Asia
(ita)