Tips Mencegah Stereotip Gender Sejak Dini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Stereotip gender umumnya mulai tertanam dalam pikiran seseorang sejak usia sangat dini, dan terus berkembang jika pendidikan yang tidak sensitif gender dipertahankan.
Nah, supaya kamu tidak ikut mengembangbiakkan pemahaman gender yang salah, maka kamu perlu tahu yang berikut ini.
1. MAINAN TIDAK MEMILIKI GENDER
Foto:Markus Spiske/Pexels
Pastikan anak-anak mendapat berbagai macam mainan untuk dimainkan. Jangan batasi truk mainan anak laki-laki dan boneka mainan anak perempuan. Biarkan mereka bereksplorasi.
2. KENALKAN ANAK PADA SEGALA JENIS PROFESI
Foto:Markus Spiske/Pexels
Misalnya, perlihatkan seorang programmer perempuan pada anak perempuan dan perkenalkan anak laki-laki pada profesi desainer pakaian. Katakan bahwa mereka bebas memilih profesi sesuai keinginan mereka.
Baca Juga: Dari Hollywood hingga Idol K-Pop Ramai-Ramai Patahkan Stereotip Gender
3. TEKANKAN BAHASA NETRAL GENDER
Foto:Naomi Shi/Pexels
Seperti, “Semua anak bisa ....” daripada mengatakan, “Anak laki-laki tidak boleh ...” atau “Anak perempuan jangan ....”
4. INGATLAH PEKERJAAN RUMAH TIDAK MEMILIKI JENIS KELAMIN
Foto:Artem Podrez/Pexels
Buat jadwal bergilir tiap pekerjaan rumah tangga. Ini akan menunjukkan pada anak bahwa tidak ada yang namanya pekerjaan laki-laki atau perempuan. Semua hanya pekerjaan.
Baca Juga: Bukan cuma Laki-laki dan Perempuan, Ini Lima Gender dalam Budaya Bugis
5. LAKUKAN PERMAINAN CAMPURAN
Foto:Cottonbro/Pexels
Biarkan anak laki-laki dan perempuan bermain basket bersama. Hal ini mengajarkan bahwa olahraga adalah kesenangan. Bukan hanya dinikmati atau diwajibkan untuk anak laki-laki saja.
GenSINDO
Hikmah Ovita
Universitas Negeri Jakarta
Nah, supaya kamu tidak ikut mengembangbiakkan pemahaman gender yang salah, maka kamu perlu tahu yang berikut ini.
1. MAINAN TIDAK MEMILIKI GENDER
Foto:Markus Spiske/Pexels
Pastikan anak-anak mendapat berbagai macam mainan untuk dimainkan. Jangan batasi truk mainan anak laki-laki dan boneka mainan anak perempuan. Biarkan mereka bereksplorasi.
2. KENALKAN ANAK PADA SEGALA JENIS PROFESI
Foto:Markus Spiske/Pexels
Misalnya, perlihatkan seorang programmer perempuan pada anak perempuan dan perkenalkan anak laki-laki pada profesi desainer pakaian. Katakan bahwa mereka bebas memilih profesi sesuai keinginan mereka.
Baca Juga: Dari Hollywood hingga Idol K-Pop Ramai-Ramai Patahkan Stereotip Gender
3. TEKANKAN BAHASA NETRAL GENDER
Foto:Naomi Shi/Pexels
Seperti, “Semua anak bisa ....” daripada mengatakan, “Anak laki-laki tidak boleh ...” atau “Anak perempuan jangan ....”
4. INGATLAH PEKERJAAN RUMAH TIDAK MEMILIKI JENIS KELAMIN
Foto:Artem Podrez/Pexels
Buat jadwal bergilir tiap pekerjaan rumah tangga. Ini akan menunjukkan pada anak bahwa tidak ada yang namanya pekerjaan laki-laki atau perempuan. Semua hanya pekerjaan.
Baca Juga: Bukan cuma Laki-laki dan Perempuan, Ini Lima Gender dalam Budaya Bugis
5. LAKUKAN PERMAINAN CAMPURAN
Foto:Cottonbro/Pexels
Biarkan anak laki-laki dan perempuan bermain basket bersama. Hal ini mengajarkan bahwa olahraga adalah kesenangan. Bukan hanya dinikmati atau diwajibkan untuk anak laki-laki saja.
GenSINDO
Hikmah Ovita
Universitas Negeri Jakarta
(ita)